It's Okay - 08

133 123 56
                                    

ZONK!




















Tapi boong-

.
.

Setelah adegan jatuhnya Alicia kedalam gendongan Raka, kini keduanya berjalan melewati halaman belakang sekolah yang hampir sama luasnya dengan halaman depan. Sedikit mengendap-endap takut bertemu pak Mamat atau guru lainnya. Baru saja selangkah kakinya menapak pada keramik di koridor, suara teriakan pak Mamat terdengar, menghentikan langkah keduanya.

"Heh kalian!"

Sontak mata Alicia melotot. Menatap Raka yang masih tenang tenang saja padahal dirinya sudah panik.

"Gue hitung satu sampe tiga, habis itu lari" bisik Alicia.

"Satu..

Dua..

Lari!" Detik berikutnya Alicia menarik tangan Raka dan berlari sekencang-kencangnya. Diiringi teriakan pak Mamat yang masih terdengar dibelakang mereka.

Alicia menghentikan langkahnya dengan nafas tersengal-sengal. Jalan buntu. Di depan mereka hanya ada kamar mandi yang sudah lama tak terpakai. Alicia tambah panik.

Melihat kepanikan gadis disampingnya, Raka dengan cepat menarik tangan gadis itu kemudian berbalik. Berlari tanpa arah. Sampai akhirnya bertemu satu ruangan yang menurutnya aman untuk bersembunyi. Tangannya dengan cepat membuka pintu, lalu masuk dalam ruangan itu bersama Alicia.

"Hah.. hah.. capekk!" Alicia bersuara saat keduanya sudah berhenti berlari.

Nafas keduanya sama-sama tersengal-sengal. Membuat seseorang yang berada di ruangan itu mendekati mereka.

"Raka.." panggil seseorang itu.

****

Sekarang disinilah mereka berada. Berlari mengelilingi halaman sekolah sebanyak 25 kali. Tahukah kalian kalau ruangan yang tadi mereka masuki adalah, Ruang Kepala Sekolah.

Bodoh. Rasanya Alicia ingin sekali mencaci maki laki laki itu. Selamat dari kejaran harimau, malah masuk kandang singa.

Raka sudah mengelilingi sebanyak 10 putaran, sedangkan Alicia baru sebanyak 7 putaran. Malang sekali nasib mereka berdua pagi ini.

Sampai di putaran ke 10 Alicia nampak kelelahan, bahkan wajahnya pucat pasi. Dirinya melanjutkan lari dengan perlahan. Sesekali berhenti untuk mengatur nafas. Raka yang melihat itu mulai merasa khawatir. Dirinya sudah melewati 20 putaran, sisa 5 lagi. Saat tubuhnya bersisihan dengan Alicia dan menyamakan tempo larinya sama dengan gadis itu, Raka mengatakan sesuatu.

"Duduk aja" ujarnya

Alicia menoleh sekilas dengan nafas yang masih terengah-engah. Namun gadis itu tak merespon ucapan Raka. Masih melanjutkan larinya.

"Ck batu" decak Raka kemudian kembali berlari mempercepat tempo agar cepat selesai.

Sementara itu, Alicia berhenti sejenak. Terlihat mengatur nafasnya perlahan. Kepalanya pusing. Pandangannya memburam. Kakinya melemas seketika. Sebelum kesadarannya hilang, samar samar ia melihat Raka yang berlari tergesa-gesa menghampirinya. Setelah itu sudah tak tahu lagi. Semuanya gelap.

.
.

Perlahan matanya terbuka. Kepalanya terasa berat. Alicia melihat sekitar, dirinya berada dalam ruangan yang di dominasi ber-cat putih. Tentu saja UKS.

It's OkayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang