*****
Pukul 18.45
Raka dan Alicia belum juga beranjak pulang. Keduanya masih asik menyusuri pasar malam yang cukup luas ini. Bermain beberapa wahana yang dirasa cukup seru. Mulai dari yang memacu adrenalin sampai yang biasa biasa saja. Bahkan saat ini, kalian tahu apa permainan yang sedang Alicia coba? Memancing ikan. Padahal dirinya tahu kalau itu mainan anak kecil, tapi tetap saja ia penasaran. Tak apa, masa kecil kurang bahagia. Memang kurang bahagia bukan?.
Raka hanya mengikuti, melihat gadis itu bermain apa saja yang ia sukai. Entah mengapa, jiwanya menjadi bebas saat berada disekitar Alicia. Semua hal yang padahal terlihat membosankan, jadi terlihat seru jika dilakukan bersama gadis itu. Kenapa bisa?.
"Nah sekarang yang terakhir.. itu" tunjuk Alicia keatas, pada bianglala yang berputar perlahan. Raka mengikuti arah yang ditunjuknya.
"Jangan. Tinggi" jawab Raka lagi lagi tak setuju. Dari tadi saat Alicia ingin naik ke wahana yang terlihat sedikit bahaya, selalu saja Raka menolaknya. Padahal kan seru.
"Ih kenapa?! Jangan jangan Lo takut ketinggian? Ngaku!" kata Alicia curiga. Matanya memicing menatap laki laki di sampingnya.
"Apaan! enggak" elak Raka.
"Yaudah ayo!" Ujar Alicia menarik pergelangan tangan Raka menuju bianglala.
"Ck dasar" decak Raka yang hanya bisa pasrah. Menolak pun percuma kan, gadis itu pasti tetap memaksa.
Mereka berdua sudah masuk di salah satu kandang bianglala dengan nomor 04. Alicia duduk di bangku sisi kanan, sementara Raka duduk di bangku sisi kiri. Singkatnya, mereka berdua duduk berhadapan.
Mesin bianglala mulai di putar. Mata Alicia melihat ke arah luar. Melihat pemandangan pasar malam dari atas. Sungguh, sangat cantik. Tak henti-hentinya gadis itu berdecak kagum. Tak ada obrolan dari keduanya. Mereka sama sama diam, menikmati pemandangan di hadapannya. Alicia yang memandang keindahan pasar malam, dan Raka yang memandang keindahan wajah Alicia. Matanya dari tadi tak lepas dari gadis di hadapannya ini. Untung saja Alicia tidak sadar sedang ditatap lekat lekat olehnya.
Clap..
Suara aneh terdengar, tak lama kelap kelip lampu yang menghiasi bianglala padam. Bianglala yang tadinya berputar perlahan kini berhenti. Dan sialnya, kandang yang berisi Raka dan Alicia berada di puncak paling atas.
"E-eh ehh loh kenapa?!" Tanya Alicia panik.
"gue bilang juga apa. Jangan naik ini" ujar Raka tenang.
Melihat Alicia yang mulai panik, Raka menarik telapak tangan Alicia. Menggenggamnya erat, lagi. Alicia yang merasakan genggaman itu menoleh. Menatap Raka dihadapannya. Raut wajah yang tadinya panik, kini berangsur tenang.
"Lo gak mau tanya, kenapa gue tiba tiba ngajak Lo jalan?" Tanya Raka menatap lekat manik mata gadis didepannya.
"ah iya. K-kenapa?" Ujar Alicia tiba tiba gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay
Teen Fiction"Bukan kebahagiaan yang gak berpihak sama lo, tapi lo yang gak mau ada dipihaknya" "Pura-pura bahagia juga butuh tenaga. Jangan sok kuat" - Raka "Disaat gue mulai mau berpihak sama kebahagiaan, lalu kenapa lagi-lagi kehilangan yang gue temukan?" - A...