It's Okay - 02

191 168 117
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Mobil Alicia memasuki gerbang depan sekolah yang mulai ramai. Jika kalian bertanya tanya dimana sekolah alicia, maka jawabannya adalah SMA Alexander. Siapa yang tidak kenal dengan sekolah populer itu? mustahil. Karena SMA Alexander adalah SMA Favorit dan juga cukup populer -ah bukan tapi memang sangat populer di negara ini. Mayoritas siswa maupun siswi dari SMA Alexander adalah orang berada. Yah, karena memang ini sekolah Elite. Fasilitas di dalamnya pun sangat lengkap. Dan jangan tanyakan lagi, sudah pasti mewah.

Saat Alicia baru saja keluar dari mobilnya, ia merasa ada yang memanggil namanya dari kejauhan. Alicia berusaha mencari sumber suara yang tadi memanggilnya, dan tertangkap. Yang memanggilnya tadi adalah adalah Fanny, sahabat Alicia.

"Alice! Lo baru datang juga ternyata. Huhh gue capek banget karena buru buru. Gua kira udah telat!!" Seru Fanny dengan nafas terengah-engah.

Alicia terkekeh, sahabatnya ini memang konyol, ceroboh pula. Alicia dan Fanny sudah berteman sejak mereka kecil. Saat itu masih SD, dan Alicia merupakan murid pindahan. Disitulah ia bertemu Fanny, dan Sampai sekarang mereka tak terpisahkan. Udah kaya perangko (Author lebay banget, hiks T-T)

"Lo pasti bangun kesiangan kann" tuduh Alicia sambil menunjuk nunjuk wajah Fanny yang tengah cengengesan.

"Iya! Lo tau gak semalem gua tuh habis maraton drakor. Lo sihh rekomendasi in drakor ke gua. Jadi kecanduan kan" adu Fanny dengan wajah sok jengkel. Padahal dirinya juga yang maksa maksa ingin menonton drama Korea itu, tapi malah Alicia yang disalahin.

"Hemm serah elo lah fann. Yuk langsung ke kelas aja" ajak Alicia.

Saat perjalanan di koridor menuju kelasnya, Alicia merasa risih, karena disekitarnya banyak sekali murid perempuan yang sedang membicarakan sesuatu. Ia tak begitu mendengar apa pembicaraan itu, jadi dirinya diam saja. Gak penting juga.

Sesampainya di pintu utama kelas XI IPA 1, ternyata kelas sudah sangat ramai. ah atau mungkin orang lain yang bukan kelas ini juga ikut berkumpul disini? Entahlah.

Saat melangkahkan kakinya hendak duduk di bangkunya, Alicia samar samar mendengar pembicaraan teman sekelasnya yang berada tidak jauh dari tempat nya sekarang.

"Kalian tau nggak, katanya bakal ada murid pindahan, cowok pula" kata teman sekelasnya. Entah itu siapa, karena Alicia juga tidak begitu mengenalnya.

"nah iya tuh, tadi gue liat rumor itu di Instagram gosip sekolahan" tambah teman lainnya.

"gue juga denger, katanya dia anak genk motor. Suka balapan liar gitu. Tapi ganteng deh kayaknya. hehe skuylahh embatt" timpal murid lainnya tak kalah semangat membahas 'si murid pindahan' itu.

"Ya iyalah bego, namanya genk motor juga Pasti balapan. Masa iya lomba 17an. Ngadi ngadi Lo"

"haiss sewot lu netijen"

Sekarang Alicia paham, ternyata semua orang disekolah ini heboh hanya karena murid pindahan.

"Astaga kurang kerjaan sekali mereka. terus apa katanya tadi? genk motor? Huh pasti sekolah ini gabakal tentram lagi." Batin Alicia mengoceh.

Fanny yang berada disampingnya pun menoleh ke arah Alicia. Dilihatnya Alicia sedang melamun. Pantas saja dari tadi dia ajak bicara tak ada sahutan.

"Alice! woe setan. Gua dari tadi cerita panjang lebar Lo gak dengerin ya?!. gila gila gila dari tadi gue nyerocos sendiri dong!" Rajuk Fanny dengan tampang sok kesal. memang kesal sih pastinya.

Alicia yang tersadar pun menoleh pada Fanny yang sudah menampakkan wajah cemberut. "Hah? Apa fann? Emang tadi Lo cerita apa?" Tanya Alicia.

Fanny hanya melongo mendengar jawaban dari sahabatnya itu. "sumpah yaaa Lo nyebelin!"

Alicia jadi sedikit merasa bersalah. 'sedikit' sih.
"ya maaf dehh, gue lagi nguping pembicaraan anak anak lain. Lo tau gak? kalo disini bakal ada murid pindahan?" Alicia ganti bertanya.

Fanny sepertinya tertarik dengan pertanyaan yang diajukan Alicia, seketika menoleh.

"ahhh ituu. iyaa gue tau. Lagian udah rame kok di Instagram"

"Instagram? kok gue gatau apa apa ya?" ujar Alicia bingung karena ketinggalan berita.

"ck elo sihh gak pernah update berita. Cengo sendiri kan Lo"

Alicia yang dikatai seperti itu jadi kesal. "ck gue tanya ya panci!. Bukanya dijawab malah ngejek" decaknya.

Bentar bentar ada yang aneh...

"PANCI?!" ujar Fanny keras dengan mata melotot tak terima.

Alicia hanya cengengesan.
"hehe Panny canCii" ujarnya dengan nada sedikit mengejek.

****

Bel masuk pertanda pelajaran akan dimulai pun berbunyi. Semua orang mulai sibuk dengan buku buku dan alat tulis mereka. Beberapa menit setelah bel, seorang guru masuk ke kelas dengan membawa peralatan mengajarnya. Guru itu- Bu Indira ternyata tidak sendiri, ia bersama seseorang yang membuntutinya di belakang.

"Selamat pagi udang rebus kuuu!!" seru Bu Indira lumayan keras. Sudah menjadi kebiasaan guru yang satu ini menyebut murid muridnya dengan sebutan aneh. Kemarin ikan teri, sekarang udang rebus. Sepertinya Bu Indira fans berat dengan seafood. Eh teri termasuk seafood bukan?.

"Pagi buuu!" jawab yang lainnya. tidak, tidak semua. Hanya yang lelaki saja. Murid perempuan malah terfokus dengan lelaki yang berada di samping Bu Indira saat ini. Menatap dengan pandangan kagum.

Bu Indira yang melihat itupun menghela nafas berat.

"Giliran ada cowok cakep aja matanya jernih" gumamnya pelan.

"yasudah kamu, cepat perkenalkan diri" ujar Bu Indira kepada lelaki disampingnya.

lelaki itu kemudian mengangguk sekilas.

"Hai. Nama gue Raka Ardian." Sapanya dengan singkat tapi tetap cool. Ternyata benar, aura anak genk motor pada 'murid pindahan' ini  memanglah sangat kuat. Membuat murid perempuan yang tadinya menatapnya tanpa berkedip jadi mengalihkan pandangannya. Alhasil suasana kelas jadi canggung.

Bu Indira yang mendengar sapaan Raka tersebut juga geleng geleng. "Ahh baiklah Raka, sekarang kamu duduk di bangku yang masih kosong" perintah Bu Indira.

Tak mau bertele-tele murid bernama Raka itu langsung melangkahkan kakinya ke bangku yang masih kosong di barisan paling belakang.

Untuk sesaat pandangannya beralih pada salah satu perempuan dengan ipod yang terpasang di kedua telinganya. Perempuan yang sedari tadi tidak memperhatikan kehadirannya, bahkan saat pertama kali dirinya melangkah masuk kelas ini.

"Wehee Raka Broooo!" seru lelaki yang duduk di bangku sebelahnya, berniat mengajak high five dengan Raka. Namun kandas karena Raka tak menerima uluran tangan itu.

"ck gapernah berubah ni es batu" celutuk Arka -teman sebangkunya.

.
.

To be continue

jangan bosen yaaa...
see you next chapter

It's OkayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang