Pukul 19.00
Kini Anne sudah berada di restoran tempat nya akan bertemu dengan klien. Dirinya masih sendiri, klien yang ia tunggu belum juga datang. Seharusnya Anne bersama dengan Citra, tapi tiba-tiba sekretaris nya itu ada urusan mendesak terpaksa tidak bisa ikut dengannya.
Terdengar decitan pintu restoran terbuka. Sosok pria yang kini berjalan menuju meja dimana Anne berada.
"Lama tidak bertemu" Suara pria tadi yang kini berdiri didepan wanita itu.
Anne mendongak untuk melihat siapa pemilik suara itu. Mata Anne melebar begitu pandangan mereka bertemu. Wanita itu sontak berdiri saking terkejutnya. Bahkan kini sekujur tubuhnya bergetar, keringat dingin menyelimuti.
"Anne.." panggil pria tadi saat melihat bagaimana ekspresi wanita dihadapannya.
"k-kamu" suara Anne terdengar lirih. Air matanya luruh membasahi pipi. Kini dengan perlahan kaki Anne melangkah mundur, hendak menjauh.
"aku rindu" tangan pria itu bergerak hendak memegang tangan Anne. Namun segera ditepis kasar olehnya.
Wanita itu benar benar terkejut setengah mati. Matanya sampai merah akibat ketakutan. Masih tak bisa percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.
"tolong, aku minta waktu kamu sebentar" Anne dengan cepat menggeleng keras. Kemudian berbalik melangkah cepat keluar dari restoran.
pria tadi ikut berlari mengejar Anne, namun kalah cepat karena wanita itu sudah terlebih dahulu memasuki mobilnya.
***
Malam ini tidak ada kegiatan pasti yang dilakukan Alicia. Seperti saat ini, dirinya hanya berbaring tengkurap di atas ranjang dengan membaca sebuah buku. Lebih tepatnya adalah novel.
Namun tak lama suara ketukan pintu terdengar, mengalihkan atensi gadis itu. Dahinya mengernyit bingung karena mendengar ritme ketukan pintu yang sedikit keras. Alicia segera beranjak menghampiri pintu untuk melihat siapa pelakunya. Ternyata adalah ni Inah.
"Astaga bi Inah, ada apa?" tanya Alicia saat melihat Bu Inah tepat di depan pintu kamarnya. Namum tak ada jawaban sama sekali. Yang Alicia tangkap hanya raut wajah wanita tua itu terlihat panik.
"Bi, ada apa? kenapa kayak panik gitu?" Alicia bertanya kembali.
"Non, i-ibu non.." ujar wanita itu sedikit terbata bata.
"Mama? mama kan belum pulang bi"
"ibu ada di rumah sakit non, i-ibu kecelakaan" kini perkataan bi Inah berhasil membuat Alicia terkejut setengah mati. Matanya melebar dengan tubuh yang mulai gemetar.
"m-mama?" panggilnya dengan mata berkaca-kaca. Tubuhnya kini merosot terduduk diatas lantai.
"non, non cia ayo ke rumah sakit non" wanita tua itu ikut terduduk dilantai, menggenggam tangan Alicia.
Dengan cepat Alicia menghapus air mata yang membasahi pipinya. kemudian beranjak berdiri, masuk kedalam kamar untuk mengambil kunci mobil.
"ayo bi, kita ke rumah sakit sekarang" keduanya berjalan keluar rumah dengan langkah tergesa-gesa. Pikiran Alicia saat ini kalut, memikirkan bagaimana kondisi Anne. Dalam hatinya merapal kan segala doa untuk keselamatan mamanya itu.
Setelah 30 menit perjalanan menuju rumah sakit, kini mobil Alicia terpakir di basement. Alicia juga bi Inah segera turun dari mobil, kemudian berlari dengan cepat menuju meja resepsionis.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay
Teen Fiction"Bukan kebahagiaan yang gak berpihak sama lo, tapi lo yang gak mau ada dipihaknya" "Pura-pura bahagia juga butuh tenaga. Jangan sok kuat" - Raka "Disaat gue mulai mau berpihak sama kebahagiaan, lalu kenapa lagi-lagi kehilangan yang gue temukan?" - A...