It's Okay - 19

17 4 4
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Kenapa sendiri?" Tanya Raka saat melihat gadis di sampingnya tak menyadari kedatangannya.

Alicia yang masih fokus pada ponselnya terkejut, kemudian menoleh pada Raka yang tiba-tiba sudah duduk manis disampingnya

"Eh?"

"Ngapain duduk disini?" Ujar Alicia bingung

"Tempat umum, bebas" balas Raka santai.

"Y-ya ya maksutnya kan masih ada tempat lain, tuh banyak yang kosong" Alicia menunjuk pada bangku yang masih kosong di sekitarnya

"Lo keganggu?" Raka malah bertanya balik.

"Ah? I-iya enggak. Terserah Lo deh" jawab Alicia gelagapan.

"Pesanan dat-  loh? Kok disini?" Ujar Fanny terkejut saat melihat ada Raka disampingnya. Karena terlalu fokus pada nampan yang ia bawa, dirinya tidak melihat kalau ada orang lain yang duduk di sebelah Alicia.

Raka hanya menatap datar pada Fanny, kemudian mengambil satu mangkok bakso yang masih berada di nampan yang Fanny pegang, lalu memberikannya pada Alicia. Gerakan selanjutnya membuat semua orang yang menyaksikan tercengang.

"Makan banyak" ujar Raka sambil mengusak pelan puncak kepala Alicia.

Blush..

Alicia merasakan sensasi panas pada pipinya. Lagi lagi jantungnya berdegup kencang. Juga merasakan ada ratusan kupu-kupu yang berterbangan di perutnya.

Fanny yang masih berdiri hanya bisa melongo, kemudian jatuh terduduk di bangku depan Alicia. Untung saja nampan yang masih berisi mangkok bakso dan dua gelas es teh itu tidak terjatuh kelantai.

Alicia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Rasanya malu sekali.

Raka kini sudah berada di tempat teman temannya berada. Tentu saja mereka semua tak melewatkan kejadian tadi.

"Ututu sayaaang makan yang banyak ya hummm" ujar Bambang dengan nada manja, sambil mengacak acak rambut Rifky yang berada di sampingnya. Menirukan pergerakan Raka pada Alicia tadi.

"Bangsat rambut gue berantakan tolol" Rifky mengumpat, menepis tangan Bambang yang mengacak-acak rambutnya.

Tuk!

Lemparan sendok dari Raka yang tepat mengenai kepala bambang. Tenan temannya yang lain hanya tertawa menikmati keributan itu.

"Informasi bagus" seringaian terbit dari seseorang yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Raka dari kejauhan.

It's OkayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang