Satu kisah horor dari salah satu reader yang bercerita tentang rumah angker yang baru di kontrak olehnya.
Sebut saja namanya Ani, gadis yang masih berstatus sebagai mahasiswi di salah satu perguruan tinggi yang terletak di kota Jogja harus merasakan ke angkeran rumah yang baru di huni olehnya.
Di samping sebagai mahasiswi, Ani juga mempunyai pekerjaan di bidang onlen shop. Jelasnya, Ani berjualan kosmetik lewat media online. Karena pekerjaannya tersebut ia harus berpindah tempat dari tempat kos yang dia huni sebelumnya.
Pada waktu itu, bisnis kosmetik yang Ani jual lewat online sangat pesat penjualannya. Kamar kos yang dia huni tidak bisa menampung barang-barang dagangannya.
Dan saat itu, Ani tertarik dengan iklan rumah kontrakan yang ia lihat dari iklan online. Pada waktu yang sudah di tentukan, Ani menyempatkan diri untuk melihat rumah kontrakan tersebut.
Di samping harga rumah kontrakan yang relatif sangat murah, letak rumah tersebut juga tidak terlalu jauh. Tepatnya di jalan Y, dekat deretan ruko-ruko besar.
"Assalamualaikum ...," Ucap Ani, sambil memencet bel yang terletak di di dalam pagar rumah.
Seorang laki-laki tambun, berkepala plontos yang sejak tadi duduk di kursi depan rumah mulai beranjak dari duduknya, kemudian menghampiri Ani yang terlihat berdiri di luar pagar rumah.
"Neng Ani yah?" Sapa lelaki tua bernama pak Salim tersebut, menebak-nebak.
"Iya pak, saya mau lihat rumahnya dulu boleh?" Tanya Ani sambil tersenyum lembut.
"Boleh-boleh, mari silahkan masuk." Jawab pak Salim mempersilahkan Ani untuk melihat-lihat rumah yang akan dia kontrak.
Saat itu Ani memang sengaja datang sendirian, kedua temannya tidak jadi ikut menemaninya karena ada urusan mendadak.
Rumah yang akan Ani kontrak itu berlantai dua, ukuran rumah juga tidak terlalu besar namun sangat cukup untuk di huni oleh satu keluarga. Di lantai bawah hanya ada satu kamar tidur, satu kamar mandi yang terletak di belakang pojok bagian kiri. Sedangkan ruang tamu berukuran kecil, dari ruang tamu langsung bisa terlihat ruang tengah yang sekaligus menjadi dapur.
Rumah tersebut terlihat habis di renovasi, semua tembok masih bersih tanpa noda dengan warna putih cerah. Ani melanjutkan langkah kakinya menuju area belakang sebelum berpindah untuk menaiki tangga ke lantai dua.
Di area belakang terdapat hamalan kecil lengkap dengan tempat jemuran baju. Di sisi tembok terlihat bekas-bekas pot bunga yang sudah tidak terpakai.
Setelah melihat-lihat lantai dasar, Ani mulai menaiki tangga menuju lantai dua. Di sana Ani mendapati ruang keluarga beserta dua kamar tidur. Di bagian depan ada satu pintu yang biasa di buat untuk tempat santai sambil melihat-lihat pemandangan dari atas.
Memang saat itu Ani tidak merasakan adanya keganjilan di dalam rumah. Jadi Ani memutuskan untuk segera mengontak rumah tersebut sebelum keduluan orang lain.
Setelah melakukan pembayaran karena yang tadinya Ani hanya mengontrak satu tahun mulai berpikir ulang, kemudian Ani memutuskan untuk mengontrak rumah tersebut menjadi dua tahun.
Tiga hari setelah itu Ani mulai mengemasi semua barang-barangnya. Setelah berpamitan pada penghuni kos lamanya dan juga teman-teman yang Ani kenal, barang-barang sudah tersusun rapi di atas pickup yang Ani sewa.
***
Keanehan mulai terjadi saat malam hari.
Setelah semua barang yang Ani bawa tertata rapi pada tempatnya masing-masing. Ani mulai menyalakan kompornya hendak membuat segelas teh panas untuk menemaninya dalam ketenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Thread By Shepia
HorrorKarena ini True Story jadi Aku ceritain secara singkat.