MISTERI MALAM KAMIS MANIS

3.2K 221 8
                                    

Halo Jumpa lagi dengan aku Shepia. Kali aku akan menceritakan sebuah cerita pendek, tenang, ceritanya nggak bakalan panjang kok jadi cukup satu cerita saja.

Sebuah cerita kisah kelam gadis malam yang mengharuskannya bertahan hidup dengan menjajakan tubuhnya, atau biasa di sebut dengan wanita malam. Dahulu cerita tentang hantu penunggu gang sempit yang biasa orang kenal dengan nama 'Buk Tape' (Sebuah tempat duduk dari semen yang bertuliskan Buk Tape) sangat populer di kalangan masyarakat sekitar.

Dahulu, sebelum beralih fungsi menjadi perumahan area sekitar Buk Tape adalah tempat para wanita malam yang menjajakan tubuhnya. Seorang narasumber mengatakan jika lewat pukul 11 Malam dan berakhir hingga pukul 3 pagi.

Cerita bermula saat salah seorang wanita sebut saja Bunga sengaja aku samarkan untuk menghindari hal yang tidak di inginkan. Bunga wanita berusia sekitar 30 Tahunan terpaksa memilih profesi sebagai wanita malam yang menjajakan tubuhnya untuk memuaskan nafsu para lelaki hidung belang, di karenakan kerasnya hidup di jaman kala itu.

Singkat cerita malam itu sedang turun gerimis sedang, seorang wanita tengah berlari sambil mengangkat tangan kanannya yang memegang tas yang di jadikan sebagai pengganti payung, agar tubuhnya tidak basah oleh gerimis malam itu.

Kemudian ia berhenti dan berteduh di bawah bangunan ruko yang sudah terbengkalai, sedangkan di belakang ruko tingkat dua itu terdapat hamparan sawah luas dan terdapat hutan sengon.

Hujan berserta angin mengantikan gerimis, bunga yang kala itu sedang berteduh sudah gusar, beberapa kali ia nampak menggosok kedua telapak tangan serta kedua lengannya. Baju minim yang ia kenakan membuat angin leluasa menerpa seluruh bagian yang terbuka pada tubuh bunga.

Tidak seperti malam biasanya, malam itu sangat sepi sama sekali tidak ia jumpai seorangpun yang lewat. Sedangkan jarak Buk Tape dan tempat Bunga berteduh hanya berjarak Seratus Lima Puluh Meter saja.

Beberapa kali bunga menoleh ke arah Buk Tape, di tempat itu juga tidak ia jumpai seorangpun. Padahal biasanya tempat itu ramai oleh pengunjung malam.

Malam semakin larut beberapa kali Bunga melirik jam di layar gawainya "Sudah Jam 1 Lebih" gerutunya sambil menggeyeritkan keningnya. Tidak ada tanda hujan akan reda dalam waktu dekat pikir Bunga saat itu. Matanya melihat ke arah langit yang sesekali menampakkan kilatan cahaya petir yang membuatnya semakin gelisah.

"Dek, lagi menunggu seseorang?" Sampai sebuah suara berat dan terdengar parau dari seorang pria paruh baya menyapanya dan membuatnya tersentak kaget. 

"Begini tadi saya ke tempat di ujung sana, tapi sepi jadi saya berniat pulang tapi saya lihat Adek disini jadi saya mampir mungkin adek bisa melayani saya sebelum pulang." Ujar pria itu sambil menunjuk ke arah Buk Tape yang terlihat sepi tiada orang.

Malam Kamis itu Bunga tidak menaruh curiga pada pri yang baru di jumpainya, Bunga berfikir pria tersebut sama seperti pelanggan lain-nya.

Nasib baik dan buruk manusia hanya Allah yang tahu, begitu juga dengan kematian hanya Allah juga yang tahu dan bagaimana cara kematian manusia tersebut juga.

Seperti yang di alami Bunga malam itu, malam tragis yang membuatnya kehilangan nyawanya. Mayat Bunga di kubur di dalam ruko yang terbengkalai tersebut, jeritan terakhirnya hilang bersama suara derasnya air hujan.

Entah sampai kapan tepatnya, Mayat Bunga di temukan setelah puluhan tahun dan hanya menyisakan tulang belulangnya saja. Di sini aku sengaja tidak menjelaskan bagaimana bisa mayatnya di temukan di bawah tanah di dalam ruko terbengkalai tersebut. Mungkin next cerita bakalan aku ceritain soalnya cerita ini benar-benar bikin hati aku ikut ngilu saat mendengarnya.

A Thread By ShepiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang