Bab 2

1.6K 67 13
                                    

"Pak Ahmad mana?" tanya Revan saat mendapati Ujang yang membuka pintu mobil untuknya.

"Tadi pak Ahmad mengeluh sakit, jadi izin pulang duluan." jawab Bayu, sekretarisnya.

Revan masuk ke dalam mobil tanpa berkata apapun lagi.

"Pulang ke rumah besar saja." Perintah Revan.

"Baik Tuan."

Ujang segera mengendarai mobil menuju kediaman orang tua Revan.

"Tumben pulang ke sana?" tanya Bayu, diluar jam kerja memang keduanya bicara non-formal karena berteman sejak masa kuliah.

"Jemput Lili." sahut Revan.

Bayu hanya mengangguk mengerti.

Mereka tiba di kediaman orang tua Revan, Ujang bergegas membuka pintu mobil untuk Revan.

Mereka tiba di kediaman orang tua Revan, Ujang bergegas membuka pintu mobil untuk Revan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayu juga ikut turun dari mobil.

"Terima kasih Pak Ujang," ucap Bayu sopan.

"Sama-sama Mas Bayu."

Revan dan Bayu masuk ke dalam rumah.

"Sayang..." Lili melambaikan tangan saat melihat kedatangan Revan.

Revan pun tersenyum kepada istrinya yang sedang duduk bersama sang mama.

Revan menghampiri kedua wanita itu lalu mengecup puncak kepala Lili.

"Aku ke ruang kerja papa dulu ya."

Lili mengangguk kepada suaminya.

"Ayo Bay." Ajak Revan, Bayu pun mengikuti langkah temannya itu.

Tok... Tok... Tok.

Bayu mengetuk pintu ruang kerja Johan Airlangga, pemilik PT Batu Bara Maju, tempatnya bekerja.

"Masuk."

Bayu membuka pintu untuk Revan, dan berjalan di belakangnya.

"Gimana perkembangan anak perusahaan kita?" tanya Johan kepada putranya.

Bayu meletakkan dokumen yang dibawanya tadi diatas meja Johan. Johan membuka dokumen itu, lalu memeriksa hasil laporan keuntungan anak perusahaan mereka di Turki yang di tangani oleh Revan.

"Bagus, papa bangga sama kamu."

Revan hanya tersenyum tipis mendengar pujian dari papa-nya.

"Tapi ini baru awal. Kamu jangan terlena dengan semua ini, masih banyak yang harus kamu pelajari lagi agar bisa memegang perusahaan kita," seru Johan.

"Aku tahu, Pa. Aku akan berusaha agar Papa nggak kecewa nantinya."

Johan tersenyum mendengar ucapan putranya.

"Terima kasih juga untuk kamu Bayu. Kamu sudah banyak membantu Revan,"

"Sama-sama Pak." jawab Bayu.

15. Choice! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang