Bab 9

1.3K 61 49
                                    

"Selamat pagi." sapa Revan saat Mentari baru saja membuka matanya.

Mentari dengan cepat menutup kepalanya dengan selimut, mengingat kejadian semalam membuat Mentari sangat malu.

"Argh... Kenapa dia ada dikamar sih? Aku jadi malu banget sama dia." batin Mentari.

Revan tanpa sadar menyunggingkan senyumnya melihat tingkah Mentari.

"Kamu pasti lelah, aku akan membawakan sarapan ke kamar." Revan beranjak dari tempat tidur lalu melangkah keluar dari kamar.

Mentari mengintip apa Revan sudah benar-benar keluar dari kamar atau hanya pura-pura saja. Untunglah suaminya memang sudah keluar dari kamar. Mentari lalu merapatkan selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya, lebih baik dia membersihkan diri sebelum Revan datang lagi ke kamar.

Mentari membuka pintu kamar mandi, dan mengernyitkan dahi karena didalam bathtub sudah terisi penuh air hangat.

Mentari membuka pintu kamar mandi, dan mengernyitkan dahi karena didalam bathtub sudah terisi penuh air hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu air mandi untuk kamu," seru Revan yang tiba-tiba masuk ke kamar mandi.

Mentari refleks menjatuhkan selimut yang menutupi tubuhnya.

"Kamu sengaja mau menggoda aku?" Revan menggeram rendah.

"Nggak sengaja pak-- maksud aku mas." ralat Metari cepat saat melihat wajah Revan yang cemberut.

Mentari pun langsung masuk ke dalam bathtub.

"Sebagai hukuman, aku akan ikut mandi dengan kamu." Revan menarik kaosnya keatas, meletakkannya didalam keranjang baju kotor lalu ikut menurunkan celana training.

"Ta-- tapi-- tapi..." Mentari ingin menolak, tapi pria yang sudah sah menjadi suaminya itu lebih dulu masuk ke dalam bathub.

Revan menarik tubuh Mentari ke pangkuannya.

"Aku akan membersihkan tubuh mu." bisik Revan tepat di telinga Mentari.

Revan benar-benar membersihkan tubuh Mentari tanpa menyentuh bagian terlarang tubuh Mentari. Laki-laki itu cukup paham kalau istrinya pasti kelelahan karena pergulatan panas mereka semalam.

Mereka menyelesaikan mandi dengan cepat, itu karena Revan sudah menyiapkan sarapan untuk Mentari.

Mentari merasa diperlakukan seperti anak kecil, Revan bahkan mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Parahnya lagi, Revan menggendongnya keluar dari kamar mandi.

"Mas, aku bisa jalan sendiri." keluh Mentari pelan.

"Tidak apa-apa. Lagi pula kamu tidak berat tuh, seperti yang sering dikatakan pemeran pria di drama 'kamu seringan bulu'. Hehehe." Revan tertawa dengan kata-katanya sendiri, membuat Mentari tanpa sadar juga ikut tertawa.

Setelah sampai ditempat tidur, Revan langsung meletakkan meja lipat diatas tempat tidur, kemudian menata sarapan yang sudah dia siapkan tadi. Ada nasi goreng daging sapi, ada roti panggang dan segelas susu hangat.

15. Choice! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang