"Ini Bu Darsih. Dia yang akan bekerja disini, jadi kamu tidak akan sendirian." Revan mengenalkan seorang wanita umur 40an kepada Mentari.
"Salam kenal Bu." Mentari tersenyum ramah.
"Terima kasih Nyonya." balas Darsih sopan. Dia merasa beruntung bisa bekerja disini, gaji yang ditawarkan Bayu tiga kali lipat dari gajinya yang dulu. Sebelumnya dia hanya bekerja sebagai tukang masak disebuah rumah makan, dan saat Bayu menemuinya untuk menawarkan pekerjaan ini dengan cepat Darsih menerimanya. Sekarang dia tidak perlu membayar kontrakan, karena bisa tinggal gratis di rumah mewah ini. Apalagi Nyonya yang akan dilayaninya terlihat baik dan ramah. Hanya saja Bayu memberi pesan yang sangat penting, kalau apapun yang terjadi di rumah ini tidak boleh diceritakan kepada orang lain.
"Aku pergi dulu. Jangan lupa minum vitaminnya dan jangan menelpon, hanya kirimkan pesan. Oke."
Mentari mengangguk mengerti. Sudah beberapa kali suaminya itu memberi perintah agar tidak menelpon, Mentari juga paham posisinya seperti apa. Revan pasti takut kalau sang istri pertama mengetahui keberadaan dirinya.
Revan meminta Darsih pergi menyimpan barang-barang ke kamar belakang, setelah itu Revan menarik tubuh mungil istrinya dan memeluknya erat. Beberapa kali dia mencium puncak kepala Mentari, lalu turun mencium dahinya. Dan terakhir tentu saja mencium bibir istrinya.
"Kalau rindu, tidak usah sungkan mengirim pesan." goda Revan.
"Iya." sahut Mentari singkat.
Setelah itu Revan pun segera masuk ke dalam mobilnya dan berlalu dari rumah mereka.
Mentari menghela nafas.
"Nyonya mau makan apa siang ini?" tanya Darsih.
"Terserah aja Bu. Aku nggak pilih-pilih makanan." sahut Mentari dengan tawa kecil. Bagi Mentari yang penting bisa makan, mie goreng atau mie rebus juga oke.
"Siap Nya kalau begitu."
Mentari pun tersenyum melihat Darsih yang sangat bersemangat.
Mentari memilih duduk di ruang tengah, lebih baik menonton drama Korea yang sedang naik daun daripada nonton sinetron. Yang ada Mentari malah ketakutan, apalagi kalau judulnya 'Azab istri simpanan' seketika Mentari bergidik ngeri.
***
PT Batu Bara Maju.
"Cerah banget tuh muka." goda Bayu saat masuk ke ruang kerja Revan.
"Hmm." Revan hanya berdehem.
"Kayaknya lo betah di sana. Cuti dua hari, eh jadi tiga hari."
"Berisik!"
"Nggak usah bahas masalah itu di kantor." tegas Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
15. Choice! (TAMAT)
Romance🔥Mature Content 🔥 ( Sudah terbit di Google Playstore, klik link yang ada di bio ya 👆) Mentari terjebak diantara dua pilihan, mana yang harus dia pilih? Membiarkan ayahnya meninggal perlahan dalam kesakitan atau rela menjadi istri simpanan dari Re...