My Heart [ COMPLETE ]

My Heart || Part 0.4 || Lembah,Si Gadis Ambisius ✓

Don't forget to vote, comments, and follow 🎉🥳 ada typo? Bisa berkomentar...

***

" Pamer kok sama terus, sekali-kali beda lah! Kalau gitu sama saja bohong! "

***

Minggu,adalah hari ku. Maka aku terserah untuk melakukan apapun,iya entah itu hanya tidur seharian,atau pergi kemanapun,bahkan untuk menolak ajakan bertemu dengan keluarga besar pun,aku sebenarnya memiliki kuasa. Tetapi aku tidak ingin,karena aku yakin mereka pasti rindu untuk pamer kepada kau.

Sebenarnya,selain dari aku malas untuk bertemu dengan mereka. Aku itu juga, sebenarnya sangat terlalu malas untuk selalu mendengarkan ocehan mereka yang selalu pamer ini dan itu. Tetapi,semua anggota keluarga selalu berpikiran jika,apa yang mereka lakukan yaitu pamer sudah menjadi hal lumrah dan bahkan,mereka anggap sebagai candaan.

Tetapi,mereka itu sebenarnya lupa. Ada juga manusia yang tidak semua hal dianggap candaan,ada juga beberapa hal sensitif yang bisa saja apa yang mereka lakukan itu bisa menorehkan luka entah sekecil atau atau sebesar apa pada hati orang itu.

Dan hari ini,acara kumpul keluarga dan temu kangen itu di laksanakan. Jika seluruh anggota keluarga sangat-sangat tidak sabar,maka berbeda dengan diriku yang benar-benar ingin sekali untuk pergi dan menghilang saja. Walaupun pada kenyataannya? Jam segini? Mereka belum hadir!.

Acara kumpul keluarga akan dilaksanakan pada jam 09.00,dan saat ini sudah pukul 09.15 tetapi masih sepi. Apakah ini patut untuk di contoh? Mana orang yang dari tadi malam berkata, " besok jam 9 mereka akan datang,jadi tolong siapkan makanan nya sebelum jam 9 ",tetapi ini apa?! Apakah ini yang di namakan, berdandan tidak lihat kaca?.

" Mbok,lagi buat apa? " Karena sedari tadi,si Mbok sibuk terus jadi aku bertanya apa yang sedang beliau masak. Dan tiba-tiba aku mempunyai sebuah rencana,yang pastinya bakal wow banget.

" Aduh Mbok,apakah Mbok bisa tolong belikan Lembah ini mbok! " Da sebelum Si Mbok menjawab untuk pertanyaan ku tadi. Tiba-tiba, datang sebuah ide cemerlang dan langsung saja aku memulainya.

" Tapi ini gimana Neng? Apalagi asisten yang lainnya lagi siap-siap di taman belakang! " Dan aku jawab tidak perlu khawatir,karena kalau ada aku semuanya beres. Dan ternyata rencana awalnya berubah,karena sesuatu hal.

Dan setelah itu akhirnya aku kembali berkutat,dan menggantikan mbok membuat kue basah ternyata. Dan setelah itu, akhirnya aku memiliki rencana yang ini pastinya bakal bagus banget,dan ketika ku lihat jam, ternyata sudah setengah sepuluh dan mereka baru datang karena sudah terdengar keributan di luar.

" Loh kok kamu Kak,si mbok mana? Cepet suruh si mbok buat keluarkan kue-kue nya! " Dan ingat,di keluarga aku itu sebenarnya tidak ada yang memanggil ku dengan sebutan Kak jika itu,bukan Ayah ataupun Kakek.

" Maaf nih semua,karena si mbok lagi aku suruh beli beberapa keperluan. Maka aku yang membuat dan mengantar kan kuenya,tetapi karena ini aku yang buat maka aku memiliki sebuah peraturan bagi yang ingin mendapatkan kue-kue ini. Dan tidak boleh ada yang protes,jika ada yang protes maka satu kue hangus dan tidak akan pernah kalian terima! " Sebenarnya memang rencana ku bukan suatu hal besar yang patut kalian tunggu,tetapi, setidaknya dengan ini aku sedikit memberikan mereka pelajaran atas ketidak tepat an dalam menghadiri suatu acara.

" Sebelum aku membacakan peraturan nya,aku ingin bertanya. Kalian semua telah menentukan jika jam 9 akan berkumpul,tetapi kenapa sampai molor setengah jam? Jangan jawab karena macet,atau lainnya. Bagaimana Indonesia mau menjadi negara maju jika masyarakatnya saja masih terlalu sering menyepelekan yang namanya waktu?. " Ayah selalu berkata jika, datanglah atau berangkatlah sekolah itu dengan cepat atau lebih awal. Budayakan tepat waktu dan hal-hal yang berhubungan dengan waktu. Tetapi sekarang? Pasti mereka selalu berkata " ini itu,hanya acara non formal. Ini hanya cara keluarga yang cuma santai-santai,jadi ya jangan serius-serius sekali! ".