My Heart || Part 0.8 || Konflik Keluarga ✓

9 3 0
                                    

Aku sebenarnya nggak mau ngebut,tapi mau atau enggak,memang harus dikebutin biar cepat selesai.

_🥀_

" Mana saya lihat,saya kan pakai earphone! "

_🥀_

{ Now }

Hidup kalau tidak ada konflik,maka sama seperti masakan yang kurang garam dan gula. Bukan masalah konflik itu asin seperti garam,atau manis seperti gula. Akan tetapi peran keduanya,yaitu sebagai pelengkap atau sebagai isi dari hidup dan masakan. Contoh saja garam dan gula,dua hal itu adalah pelengkap dan juga isi masakan,. Karena kalau tidak ada,maka tidak akan sedap bukan? Lalu contoh juga konflik,. Konflik itu pelengkap hidup agar tidak terlalu monoton dan juga mulus aja kayak jalan tol.

Hidup ku itu tak seindah dan juga tak serapih seperti yang kalian bayangkan,karena aku merasa jika aku hidup itu tidak pernah di tanggung jawabkan oleh keluarga aku sendiri. Jadi aku merasa jika aku lahir sendiri,besar sendiri,kerja sendiri,semuanya sendiri dan mereka hanya meminta hasil tanpa mau tahu usaha dibaliknya. Apalagi dengan keadaan tradisi yang begitu kolot mereka terapkan,bukan hanya mempengaruhi kehidupan bermasyarakat, bersosial,tetapi juga mempengaruhi batin serta pikiran.

Mereka selalu mengganggap jika tua itu harus mengalah,tetapi bagaimana jika yang seharusnya aku miliki harus dimiliki oleh orang lain? Bagaimana perasaan kalian hal atau sesuatu yang sudah kalian capai,harus kalian serahkan dengan maksud jika kamu itu adalah anak sulung,kamu itu adalah kakaknya,kamu itu adalah yang paling tua? Sakit? Sedih? Kalau aku lebih kepada kecewa!.

Mereka mengatakan jika " Dulu Paman juga seperti itu,dulu Ayah juga seperti itu ", tentu lah mereka dengan senangnya menerima itu semua. Karena mereka lelaki yang tentu saja memiliki ambisi untuk yang lebih baik dari yang mereka berikan. Tetapi aku adalah perempuan,dengan segudang kelemahan yang tentu saja harus menjadi alasan kekuatan ku!. Perempuan itu selalu melakukan apapun dengan perasaan,jadi walaupun mereka mengatakan dengan sangat tenang tetapi mereka tidak bisa merasakan gejolak api yang siap meledak kapan saja.

" Apa sih yang tidak pernah Lembah kasih kepada mereka? Jawab dengan lantang apa yang tidak pernah Lembah kasih kepada mereka! JAWAB! " Mereka diam? Tidaklah mereka sudah menjadi orang yang begitu bodoh di zaman yang seharusnya kita sedikit berpikiran terbuka?.

" Bahkan kasih sayang kalian pun Lembah berikan,apa yang tidak pernah saya beri kepada mereka? Apa?. Selama ini selalu saja setiap ada acara seperti ini,yang seharusnya milik saya dengan suka rela nya saya harus berikan kepada mereka. Bahkan sampai guru-guru bertanya, " loh kenapa kamu berikan kepada mereka? Mereka kan selama ini tidak pernah ikut serta dalam segala acara yang kami buat! " Mereka yang mengatakan, guru-guru yang mengatakan!. Lalu sekarang? Maaf ya, walaupun kemarin-kemarin saya memberikan kepada kalian bukan berarti jika itu milik kalian., Karena walaupun kalian me cap seperti itu,kalian tetap tidak bisa membohongi dunia jika itu semua adalah milik ku! "

" Kalian ingin aku menyerahkan lagi bukan? Maka tunggu sebentar,dan ingat ini terakhir kalinya saya memberikan apapun yang saya miliki kepada kedua orang selaku adik kembar ku! Tunggu! " Ku pergi menuju kamar,dan dengan langkah lebar dan dengan perasaan kecewa aku keluarkan semuanya yang aku punya.

Ku lempar semuanya,dan aku tidak memperdulikan tatapan kaget atau ekspresi kaget yang mereka hadirkan. Karena bagiku itu adalah sesuatu hal yang biasa bagi ku, " Apa lagi? Itu adalah semua piala dan penghargaan yang telah aku dapat selama ini! Dan tentu saja dengan sebagian nya sudah ada pada kalian. Ini adalah semua hadiah yang guru-guru berikan ketika aku membantu mereka,ini adalah segala hadiah yang selalu masyarakat berikan ketika saya turun langsung dalam setiap bencana dan juga kegiatan kemanusiaan! "

My Heart [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang