"Pyo gak cerita sih sepupunya si Yoyo bening begitu?" rengek Seungwoo, saat ini dia berada di kamar adiknya karena daritadi dia protes ke adiknya
"Pyo udah bilang ya bang sepupu Bang Yo itu cakep, abang kan bilang waktu itu, 'ah paling biasa aja, selera Pyo kan jelek cakepan juga gebetan abang' gitu ya" cerocos Dongpyo " Waktu itu Pyo ajakin main game bareng ke rumah Bang Yoyo abang gak mau ikut males katanya, padahal Kak Wooseok ikut main loh hahaha" ledek Dongpyo.
"Yah kalo tau gebetan abang ada di sebelah rumah, ngapain di sekolah nyari-nyari"
"What? Kak Wooseok gebetan abang?" Seungwoo hanya mengangguk." Haha ngapain dicari-cari, orangnya cuma lima langkah dari rumah".
Malam ini Wooseok mampir ke mini market sekitar rumah, dia ingin membeli beberapa camilan. Yohan belum pulang, siapa tau nanti ketemu Yohan di jalan fikirnya. Wooseok membeli cukup banyak camilan, di tangannya kini sudah ada dua plastik besar. Keluar mini market, Wooseok memilih memotong jalan di jalan yang agak sepi agar lebih cepat, tapi setelah itu dia lumayan menyesalinya karena jalanan hari ini benar-benar sepi. Bukan orang yang dia takuti, tapi suasana sunyi yang membuatnya berfikir yang tidak-tidak. Disaat seperti ini, fikirannya seolah mengulang kembali film-film horror yang telah dia tonton.
Tunggu, sepertinya ada yang mengikutinya dari belakang. Wooseok bisa mendengar langkah kakinya, sudah pasti ini orang. Jalanan sepi seperti ini, Wooseok sudah mulai curiga orang yang mengikutinya pasti berniat buruk. Satu tangan menyentuh bahunya dari belakang, seketika Wooseok langsung memelintirkan orang itu dan membanting tubuhnya ke depan. Tunggu, Wooseok mengenal suara ini.
"Aw... aduh Seok, kok gue dibanting gini sih? Gue kan Cuma mau nyapa lo terus nemenin lu pulang" itu Seungwoo, tangan kirinya sedang memegang tangan kanannya yang tadi dipelintir Wooseok.
Duh gimana ni?
***
Wooseok sedang berada di rumah Seungwoo, dia sedang melihat Seungwoo yang tangan kanannya sedang diurut oleh ibunya. Sikap cool yang Seungwoo tunjukan tadi siang saat menolongnya terhindar dari gangguan seniornya luntur sudah. Seungwoo saat ini sedang kesakitan sambil memegang boneka snoopy-nya.
"Aduh ma, ampun sakit banget, pelan-pelan maa!" jerit Seungwoo
"Kamu ini lagian ada-ada aja, kalo nyapa ya jangan bikin orang kaget. Kalo mama jadi Wooseok juga mama banting kamu, udah tau jalanannya sepi" ucap ibu Seungwoo. Wooseok tadi sudah minta maaf ke ibunya Seungwoo. Ibunya memakluminya dan malah memarahi Seungwoo karena membuat Wooseok ketakutan. Dongpyo yang melihat kakaknya kesakitan hanya tertawa saja.
"Bang Seungwoo kalau udah gini manja banget, malu kak sama Kak Wooseok" ledek Dongpyo. Seungwoo hanya memeluk boneka kesayangannya sambil meringis kesakitan.
"Maaf ya kak" Ucap Wooseok merasa bersalah
"Hehe nggak apa-apa dek emang kakak yang salah" cengir Seungwoo sambil kesakitan. Tenaga kamu kuat juga ya dek
"Bang Seungwoo dibanting Wooseok? Hahaha" Yohan tiba-tiba datang. "Elu sih bang ngagetin segala, Wooseok itu tenaganya kuat banget bang, banting gue aja bisa dia, jago main panco lagi"
Ini anak ajaib banget bisa banting si Yoyo juara taekwondo, kirain gue dia lemah lembut gitu, badannya aja mungil gini
"Besok kamu jangan sekolah dulu ya!" ucap ibu Seungwoo.
"Yah ma, mau ulangan takutnya guru kasih catetan"
"Kamu minta Seungsik fotoin catetannya aja buat kamu, bereskan"
"Woo kan gak biasa kalo liat lewat HP ma suka pusing, harus ada cetakannya". Rengek Seungwoo
"Saya bantu catetin aja kak" ucap Wooseok, semuanya sejenak terdiam dan menatap Wooseok.
Dan dimulailah kegiatan Wooseok yang setiap hari mampir ke rumah sebelah untuk mencatatkan catatan Seungwoo. Seungwoo akan meminta Seungsik, teman sekelasnya untuk memfotokan catatannya, tugas Wooseok adalah menyalinnya di buku Seungwoo. Jangan tanya betapa senangnya Seungwoo bisa memandang Wooseok setiap hari.
Biasanya sepulang sekolah Wooseok langsung mampir ke rumah Seungwoo jadi dia masih memakai seragam sekolah. Ibu Seungwoo biasanya menyuruh Wooseok langsung naik ke atas menuju kamar Seungwoo. Seungwoo bisa langsung melihat kedatangan Wooseok karena pintu kamarnya sengaja dibuka. Bidadari bentar lagi datang ucapnya dalam hati. Sampai di kamar Seungwoo Wooseok langsung mengerjakan tugasnya. Karena meja belajar persis di samping tempat tidur biasanya Seungwoo akan tiduran menyamping sambil memandang Wooseok.
"Seok ini kue dan jusnya tante taruh ya!" Ucap ibu seungwoo.
"Iya tante, makasih ya"
"Woo, kamu kayaknya udah bisa nulis sendiri, kamu besok masuk aja. Kasian Wooseok ke sini tiap hari" ucap Ibu Seungwoo
"Tangan Woo masih sakit dikit ma, lusa deh ya Woo masuknya" ucap Seungwoo, iya dia memang sudah bisa menulis sendiri, tetapi mana mau dia melewatkan pemandangan indah ini setiap hari. Ibunya hanya menggelengkan kepala dan meninggalkan mereka berdua.
"Capek ya dek? Istirahat dulu aja"
"Nggak apa-apa kak biar cepet selesai" Wooseok masih mencatat.
"Kamu ada PR nggak? Sekalian kerjain di sini aja" ucap Seungwoo, Wooseok hanya diam. "Dek?"
Aduh berisik banget sih? Kapan gue selesainya kalo lu ganggu mulu
"Saya ... nggak ada PR kok kak" jawab Wooseok.
"Hmm gitu, kalau ada PR bisa aku bantuin Seok."
"Iya kak makasih" ucap Wooseok singkat
Lima belas menit kemudian Wooseok selesai menyalin catatan. Dia mengembalikan Handphone Seungwoo ke orangnya langsung. Meskipun bisa saja Wooseok melihat-lihat isi Handphone Seungwoo tanpa diketahui orangnya, tetapi Wooseok tidak akan melakukannya meskipun itu Handphone Yohan sekali pun, dia orang yang sangat menghargai privacy.
"Ini kak udah selesai" Ucap Wooseok menyerahkan Handphone Seungwoo
"Cepet banget?"
"Iya hari ini catatannya sedikit. Saya pamit dulu ya kak"
"Eeh tunggu kamu abisin dulu itu kue sama jusnya" cegah Seungwoo
"Saya abisin di bawah aja" Ucap Wooseok sambil membawa jus dan kue yang disiapkan ibu Seungwoo. Seungwoo pun mengikutinya ke bawah.
"Eh ada Kak Wooseok" ucap Dongpyo ceria
"Halo Pyo" sapa Wooseok.
"Kak main game dulu bentar yuk" Ajak Dongpyo, Seungwoo yang mendengarnya langsung kembali ceria.
"Bentar doang ya kak, soalnya kan Bang Woo tangannya masih sakit jadi gak bisa aku ajakin main". Iya bagus Pyo, biar Wooseok gak jadi pulang
"Tapi bentar aja ya Pyo, kakak mau bantuin tante di rumah soalnya". Yes!
" Iya kak satu game aja deh".

KAMU SEDANG MEMBACA
My Neighbor is My Crush
Romancekarena pekerjaan orang tuanya yang sering berpindah negara, Wooseok akhirnya tinggal di rumah sepupunya. Seungwoo yang tidak sengaja melihat Wooseok dan langsung menyukainya tidak menyadari bahwa orang yang disukainya itu tinggal persis di sebelah r...