Seungwoo dan Dongpyo sedang makan malam di rumah Yohan. Orang tua mereka sedang pergi jadi mereka dititipkan di keluarga Kim untuk malam ini. Jangan ditanya betapa canggungnya Seungwoo berhadapan dengan Seungyoun. Seungyoun daritadi menatapnya tajam, sedangkan Seungwoo selalu mencoba mengalihkan pandangannya dari Seungyoun.
Selesai makan malam, mereka ke ruang tengah untuk bermain game. Saat ini giliran Dongpyo dan Yohan. Wooseok duduk di samping Seungyoun dan Seungwoo, daritadi Seungyoun sengaja merangkul Wooseok agar membuat Seungwoo jengkel, Wooseok diam saja karena memang Seungyoun biasa merangkulnya seperti ini. Seungwoo hanya bisa melihatnya melas.
"Yah Pyo gimana sih mainnya?" Ucap Yohan
"Pyo lagi gak konsen nih bang" ucap Dongpyo.
"Yohan sama Pyo udah janji kan mainnya sekali dulu abis itu ngerjain PR, ayo cepetan kerjain PRnya dulu!" Ucap Ibu Yohan yang kebetulan lewat. Dongpyo dan Yohan pun dengan langkah gontai menuju kamar Yohan untuk mengerjakan PRnya dulu.
Wooseok sedang tidak ingin main PS, dia pun melangkah untuk membereskannya, tapi itu dicegah Seungyoun.
"Seok, jangan diberesin dulu gue mau main" cegah Seungyoun.
"Gue lagi gak mood main Youn" balas Wooseok.
"Kan ada si bang Seungwoo, gue main sama dia aja." Ucap Seungyoun menatap Seungwoo, Seungwoo hanya terbengong-bengong.
Gue mau liat nih gebetan Wooseok gimana main gamenya, awas aja kalo cupu, enak aja mau ngegebet adek gue.
Dimulailah permainan mereka. Seungwoo merasa Seungyoun memang sengaja mengajaknya bermain, terlihat dari permainannya yang agresif. Wooseok yang daritadi melihat permainan mereka yang saling tidak mau mengalah, akhirnya memilih ke atas kembali ke kamarnya.
Sampai di kamarnya disana sudah ada Dda dda yang meringkuk diatas karpet
"Dda dda, Kak Seungwoo sama Seungyoun lagi berantem" ucap Wooseok menggendong Ddadda. "Kita tidur aja yuk!" Wooseok pun membawa Ddadda ke dalam selimutnya. Tunggu kenapa Dda dda diam saja? Biasanya dia akan langsung melarikan diri jika dipeluk seerat ini?
Wooseok mengendurkan pelukannya dan melihat Dda dda. Dda dda memang terlihat tidur, tapi ada yang tidak biasa dengannya.
"Dda kenapa?" Wooseok menggerakan tubuh Dda dda pelan, dia masih tidak bergerak. Wooseok panik, air matanya langsung keluar. Dia langsung membawa Dda dda turun.
Seungwoo dan Seungyoun langsung menghentikan permainannya begitu mendengar teriakan Wooseok. Akhirnya Wooseok, Seungwoo, dan Seungyoun membawa Dda dda ke klinik hewan terdekat.
Dda dda saat ini sudah ditangani oleh dokter. Wooseok saat ini sedang menangis dipelukan Seungwoo, baju Seungwoo sudah basah oleh air mata Wooseok, Wooseok dari tadi tidak bisa menghentikan tangisannya. Seungyoun hanya bisa melihat mereka berdua.
Sejak kapan Wooseok bisa dekat seperti itu dengan seorang laki-laki apalagi sampai menangis dipelukan lelaki lain selain dia atau Yohan. Seungyoun tentu saja terkejut Wooseok memilih menangis dalam pelukan Seungwoo dibandingkan dirinya. Dulu ketika mereka kecil, jika Wooseok menangis dia pasti selalu berlari kearah Seungyoun dan hanya Seungyoun yang bisa menenangkannya. Sepertinya Wooseok sudah menemukan pengganti dirinya.
Tentu saja dia senang Wooseok sudah menemukan tambatan hatinya, tapi di satu sisi dia juga merasa sedih harus merelakan orang yang sangat dia sayangi pada orang lain.
Dokter keluar dari ruangan menghampiri Wooseok. Wooseok yang masih sesenggukan pun mengendurkan pelukannya untuk mendengarkan penjelasan dokter.
"Anjing adek tidak apa-apa, hanya ada masalah sedikit dengan pencernaannya dan kehilangan banyak cairan. Saat ini dia sedang diinfus dan tertidur karena sudah disuntikan obat, dia harus bermalam disini ya". Ucap dokter itu ramah.
"Ta.. hiks tapi gak... hiks parah.. hiks kan dok hiks?" Tanya Wooseok masih tidak bisa mengontrol emosinya
"Tidak, besok juga sudah pulih, tapi memang harus dirawat beberapa hari untuk pemulihan, nanti setelah benar-benar sembuh adek bisa membawa pulangnya lagi kok. Sudah jangan nangis lagi ya, itu kasian baju masnya sampai basah". Ucap Dokter itu menunjuk baju Seungwoo yang memang sudah lepek.
Wooseok yang melihatnya langsung melepaskan pelukannya.
"Saya permisi dulu ya" pamit dokter itu
"Kak... hiks maaf ya..." Wooseok benar-benar tidak menyangka dia menangis sebanyak itu dia sangat malu, dan yang lebih membuatnya malu dia tidak sadar kalau daritadi menangis dipelukan Seungwoo bukan Seungyoun.
"Iya dek, gak apa-apa. Sekarang kamu yang tenang ya, kan kata dokter Dda dda baik-baik aja" ucap Seungwoo senyum sambil mengelus kepala Wooseok.
Mereka gak sadar apa ada gue disini?
Gerutu Seungyoun."Yaudah pulang yuk Seok, besok kan lu harus sekolah." Ajak Seungyoun.
Mereka pun pulang, Seungyoun masih menginap di rumah Yohan jadi dia tidak kembali ke apartmentnya. Setelah berpamitan dengan Seungwoo Wooseok masuk ke dalam rumah, Seungyoun yang akan menyusul Wooseok masuk dicegah oleh Seungwoo
"Seungyoun bisa bicara sebentar?" Cegah Seungwoo. Seungyoun pun menghampiri Seungwoo.
"Ada apa?" Tanya Seungyoun.
"Gue tau lu deket banget sama Wooseok, Wooseok juga bilang lu udah nganggep dia sebagai adek lu sendiri. Jadi gue mau minta izin ke lu buat deketin Wooseok. Gue suka sama Wooseok, ya meskipun gue juga gak tau Wooseok suka gue apa ng..." belum sempat melanjutkan kata-katanya Seungyoun langsung menyelanya.
"Wooseok suka kok sama lu" sela Seungyoun
"Hah?"
"Lu gak liat tadi dia lebih meluk lu dari pada gue? Itu tandanya dia udah nyaman sama lu."
Eh iya ya, tadi Wooseok meluk gue astaga kok gue bisa lupa. Di baju gue bahkan ada air mata Wooseok. Gua gak bakal cuci nih baju.
"Wooseok itu belum pernah suka sama orang apalagi pacaran, jadi dia bingung gimana ngungkapin perasaannya atau ngebalesnya. Lusa gue udah balik, jadi gue harap lu bisa jagain Wooseok" Ucap Seungyoun menepuk bahu Seungwoo.
"Iya gue pasti jagain Wooseok" ucap Seungwoo
Lusa akhirnya Seungyoun kembali ke negara tempat orang tuanya bertugas. Kebetulan ini adalah hari minggu jadi dia dan keluarga Yohan mengantarkan Seungyoun sampai bandara.
"Seungyoun hati-hati ya nak. Salam buat papa mamamu" ucap ibu Yohan
"Iya pasti tan, nanti Youn bilang bunda Youn ampe naik dua kilo soalnya dimasakkin enak-enak sama tante hehe"
"Kamu mah bisa aja haha"
"Bang, nanti kalo balik kesini bawa oleh-oleh ya!" Ucap Yohan
"Iya Yo, kemarin mendadak jadi gak kepikiran"
"Jangan kebanyakan bergadang atau tebar pesona sama cewek-cewek" ucap Wooseok.
"Iya cantik, nanti abang cari cewek yang cantik kayak kamu hahaha".
"Ih... serius" Wooseok ngambek
"Iya iya haha. Oh iya Seok gue udah ngasih izin Bang Seungwoo buat ngedeketin lo btw" ucap Seungyoun mengedipkan sebelah matanya.
"Hah?"
"Gue bilang lu juga suka sama dia, jadi gue izinin" ucap Seungyoun.
"Apa?! Lu bener-bener ya" Wooseok sudah bersiap siap menghampiri Seungyoun untuk membanting Seungyoun, Seungyoun dengan sigap menarik kopernya dan kabur menuju tempat Check-in.
"Udah ya Youn berangkat dadah " Seungyoun pun berlari ke tempat Check-in. Semuanya tertawa melihat interaksi Wooseok dan Seungyoun.
Wooseok pasti akan merindukan kelakuan ajaib Seungyoun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Neighbor is My Crush
Romancekarena pekerjaan orang tuanya yang sering berpindah negara, Wooseok akhirnya tinggal di rumah sepupunya. Seungwoo yang tidak sengaja melihat Wooseok dan langsung menyukainya tidak menyadari bahwa orang yang disukainya itu tinggal persis di sebelah r...