Suara Wooseok menjadi melodi indah malam itu. Seungwoo lupa apa yang terjadi setelah Wooseok menyatakan perasaannya, yang dia ingat kupu-kupu berterbangan dalam pandangannya. Begitu Seungwoo bangun dari tidurnya dia harus menepuk pipinya berkali-kali. Apa yang terjadi tadi malam itu mimpi atau kenyataan? Dia memeriksa lagi Handphonenya, benar tadi malam Wooseok meleponnya. Apa tadi malam Wooseok juga membuka jendela kamarnya? Iya Seungwoo yakin itu bukan mimpi.
Seungwoo sudah ada di depan rumah Yohan, seperti biasa menunggu Wooseok untuk berangkat ke sekolah bersama.
Gimana cara bilangnya ya? 'Dek tadi malem kamu bilang suka aku ya?' Kalau emang tadi malam gue mimpi, ntar Wooseok kira gue kege-eran. Kalau emang bener semalem dia bilang suka, kesannya gue jahat udah ngelupain itu.
Seungwoo masih berkutat dengan fikirannya, Wooseok sudah ada di hadapannya.
"Kak? Nggak berangkat?" Tanya Wooseok.
"Eh kamu udah dateng? Oke yuk!" Ajak Seungwoo
Wooseok sebetulnya cukup gugup berada di dekat Seungwoo setelah kejadian tadi malam, Seungwoo biasa saja sikapnya Wooseok kira dengan dia menyatakan perasaannya akan ada yang berubah dengan hubungan mereka.
"Hmm kak?"
"Iya?"
"Nanti pulangnya aku mau ke toko buku dulu, kalau kakak mau pulang duluan gak apa-apa"
"Aku ikut aja Dek, sekalian mau liat-liat buku kumpulan soal juga buat ujian"
"Oh... oke" dan hening, Wooseok merasa agak aneh, biasanya Seungwoo akan seperti burung beo akan menanyakan banyak hal. Tadi malem mimpi apa? Sarapan sama apa? PRnya udah selesai? Dan lain-lain. Apa Seungwoo sedang ada masalah?
***
Di toko buku, mereka juga masih canggung. Seungwoo dengan keragu-raguannya tentang kejadian tadi malam, Wooseok yang ikut bingung dengan sikap Seungwoo. Wooseok sedang melihat-lihat buku biologi dan Seungwoo yang berada di tempat buku-buku yang berisikan kumpulan soal-soal ujian.
"Halo boleh kenalan gak?" Satu suara asing menyapa Wooseok, dia tidak mengenal sama sekali dengan lelaki ini, dia pun mengenakan seragam sekolah lain.
"Maaf saya di sini mau beli buku, bukan mau kenalan sama orang" ucap Wooseok cuek.
"Jutek banget sih? Kalau gitu kan nambah cakep" lelaki ini tidak mau menyerah, Wooseok tetap diam, coba kalau ini bukan di toko buku sudah Wooseok banting dia. Wooseok tidak ingin membuat keributan di sini. "Hey, ayo kenalan!"
Suara ini sampai ke telinga Seungwoo yang memang jaraknya tidak terlalu jauh dari Wooseok. Wooseok memang secantik itu sampai banyak yang tertarik, bahkan orang baru pertama kali melihatnya pun tertarik padanya. Seungwoo tidak boleh tinggal diam
"Maaf ya saya..."
"Sayang udah ketemu bukunya?" Belum sempat melanjutkan kata-katanya, Seungwoo sudah merangkul Wooseok. Wooseok terdiam sebentar mencoba meresapi rencana Seungwoo
"I...iya udah ketemu kok" jawab Wooseok akhirnya.
"Dia siapa?" Tanya Seungwoo dengan tatapan tajam menghadap lelaki itu.
"Aku... gak kenal" ucap Wooseok. Lelaki yang mendekati Wooseok pun meninggalkan mereka berdua.
Enak aja mau deket-deket punya gue!
"Kak?" Ucap Wooseok, Seungwoo masih belum melepaskan rangkulannya.
"Eh iya maaf dek. Udah ketemu bukunya? Yuk langsung bayar aja".
Selesai membayar mereka pun langsung pulang ke rumah.
Wooseok masih bingung dengan sikap Seungwoo yang biasa-biasa saja setelah tadi malam dia mengungkapkan perasaannya. Belum ada perkembangan apa-apa dengan hubungan mereka. Apa Seungwoo sudah tidak menyukainya lagi. Malam harinya Wooseok masih melamunkan hal itu di dalam kamarnya. Dda dda sedang tidur diatas karpet.
"Kak jangan ngelamun mulu nanti kesambet." Ucap Yohan yang masuk ke kamar Wooseok.
"Hah? Nggak kok" ucap Woosoek singkat.
"Kenapa?"
"Hmm..."
"Bang Seungwoo?" Wooseok menganggukan kepala. "Udah bisa ditebak, kenapa lagi? Berantem?"
"Nggak Yo, cuma bingung aja. Gue kan udah bilang suka juga sama dia, kok dia biasa-biasa aja ya?"
"Apaan? Kok gue gak tau kak? Bang Seungwoo kok gak heboh sih?"
"Apa dia udah gak suka sama gue ya?"
"Nggak mungkin dia bucin gitu". Yohan melihat kamar Seungwoo yang di seberang kamar Wooseok. Yohan membuka jendela kamar Wooseok "Bang Seungwoo!" Teriak Yohan
"Yo ngapain sih? Jangan aneh-aneh, udah malem ini" ucap Wooseok memukul bahu Yohan pelan.
"Kakak diem aja" Seungwoo yang mendengar teriakan Yohan, ikut membuka jendela kamarnya.
"Kenapa Yo?" Tanya Seungwoo
"Lu suka sama kak Wooseok kan?"
"Iyalah"
Kenapa mereka yang berbicara Wooseok yang malu.
Astaga ini dua orang ngapain sih?
"Tuh kak masih suka" ucap Yohan menoleh ke Wooseok. Wooseok hanya menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.
"Wooseoknya suka gak sama gue?" Tanya Seungwoo.
"Kak katanya lu udah bilang suka ke bang Seungwoo?" Yohan menoleh lagi
"Udah Yo tadi malem"
"Kata kak Wooseok dia udah bilang suka sama lu tadi malem, lu gak inget?" Tanya Yohan.
Seungwoo terdiam, jadi tadi malam dia tidak mimpi. Itu kenyataan! Seungwoo langsung menghilang dari kamarnya.
"Lah Bang Seungwoo kemana dah?" Tanya Yohan.
"Hah?"
"Kayaknya keluar deh? Mau kemana dia?" Tanya Yohan. Wooseok ikut melihat-lihat ke arah kamar Seungwoo.
"Jadi yang tadi malam aku gak mimpi dek?" Seungwoo datang dengan terengah-engah sepertinya dia langsung berlari dari kamarnya menuju rumah Yohan.
"Astaga kaget gue bang"
Seungwoo memang langsung berlari turun dari kamarnya dan langsung menuju rumah Yohan, saat masuk bahkan dia belum menyapa ibu Yohan dan langsung naik ke atas ke kamar Wooseok. Yohan pun keluar dari kamar Wooseok meninggalkan mereka berdua.
"Kak? Kok kakak langsung ke sini?" Tanya Wooseok
"Aku langsung lari dek. Jadi tadi malem kamu bener-bener bilang suka aku? Aku gak mimpi?" Tanya Seungwoo.
Wooseok menganggukan kepalanya. Seungwoo langsung tersenyum semringah dan memeluk Wooseok. Wooseok hanya diam saja karena terkejut dengan pelukan Seungwoo.
"Jadi... kita pacaran ya?" Tanya Seungwoo.
Wooseok masih terdiam, dia masih ragu, tapi dia teringat ucapan Solyi kalau dia ragu-ragu terus hubungannya tidak akan ada kemajuan. Lagi pula Seungwoo populer, kalau nanti diambil orang bagaimana? Dan lagi jika dia tidak mencoba pasti tidak akan tahu.
Wooseok menganggukan kepalanya. Seungwoo kembali memeluknya. Kali ini Wooseok membalas pelukan Seungwoo.
"Bang Woo kata mama jangan malem-malem namunya, terus katanya jangan berduaan dalam kamar takut terjadi yang iya-iya" ucap Yohan yang kembali masuk ke dalam kamar Wooseok.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Neighbor is My Crush
Romancekarena pekerjaan orang tuanya yang sering berpindah negara, Wooseok akhirnya tinggal di rumah sepupunya. Seungwoo yang tidak sengaja melihat Wooseok dan langsung menyukainya tidak menyadari bahwa orang yang disukainya itu tinggal persis di sebelah r...