Semenjak berpacaran dengan Seungwoo, Wooseok baru menyadari meskipun Seungwoo itu anak pertama dan lebih tua darinya, ternyata dia jauh lebih manja dari Dongpyo. Entah jika bersamanya saja atau memang seperti itu. Wooseok jadi ingat ucapan Dongpyo "Bang Seungwoo mah badannya doang yang gede, tapi kayak anak kecil".
Pernah suatu ketika pulang sekolah dan turun hujan, ada seekor kodok yang lewat di depan mereka Seungwoo langsung histeris sembunyi di belakang Wooseok, Wooseok sampai kaget. ternyata dia dibuat ketakutan hanya dengan seekor kodok
"Dek itu kodoknya gede banget!" Rengek Seungwoo di balik punggung mungil Wooseok.
"Kak kodoknya gak gigit, yaudah kita lewat aja" ucap Wooseok tenang.
"Jangan, nanti kalau kita lewat terus dia lompat ke aku gimana?" Itu lebih bahaya"
Astagaa
Akhirnya mereka menunggu kodok itu lewat baru melanjutkan perjalanan mereka.
Sekarang pun jika hari minggu tiba jika Seungwoo tidak mengajak Wooseok jalan dia akan selalu berkunjung ke rumah Yohan, hanya sekedar mengobrol atau bermain game dan makan.
"Dek, kok aku gak boleh ke kamar kamu sih?" Tanya Seungwoo, dia sangat menyukai suasana kamar Wooseok.
"Kata tante cewek sama cowok gak boleh ada di satu kamar, takut ada kejadian yang nggak-nggak". Jawab Seungwoo
"Dulu boleh pas aku jagain kamu waktu sakit?"
"Itu kan karena terpaksa tante mau pergi belanja, lagian waktu itu kan kita belum pacaran kak".
"Tapi mama aku ngijinin kamu masuk ke kamar aku".
"Soalnya kakak pasti gak bakal berani berbuat macem-macem kalo di rumah, kan tante bisa langsung bawa golok haha"
"Aku mana berani berbuat macem-macem sama kamu dek, langsung dibanting aku sama kamu"
"Hahaha iya kak".
"Makanya izinin ya?"
"Gak boleh kak!" Seungwoo langsung cemberut.
***
Minggu ini Dongpyo meminta Wooseok menemaninya ke toko sepatu. Seungwoo katanya sedang kerja kelompok dengan Seungsik, sedangkan Yohan ada pelatihan taekwondo. Dongpyo awalnya akan pergi sendiri, namun mengetahui Wooseok tidak ada kegiatan, dia pun mengajak Wooseok sekalian meminta pendapat Wooseok.
"Gimana kak?" Tanya Dongpyo pada Wooseok saat dia mencoba sepatu
"Kayaknya bagusan yang putih deh Pyo" Jawab Wooseok.
"Iya ya kak aku juga lebih suka yang putih, yaudah aku take putih aja". Selesai membeli sepatu mereka pun menuju foodcourt untuk makan siang.
"Makasih ya kak udah nemenin aku " ucap Dongpyo
"Iya sama-sama, kan kebetulan kakak juga bisa." Ucap Wooseok.
Saat sedang makan Wooseok tidak sengaja melihat punggung yang tidak asing dengannya, itu seperti Seungwoo bukannya dia sedang kerja kelompok dengan Seungsik? Atau mungkin hanya mirip saja? Seungwoo sebelumnya tidak pernah berbohong pada Wooseok. Lagi pula orang itu sedang mengobrol bersama perempuan. Saat orang itu tidak sengaja menoleh ke samping, iya itu seratus persen Seungwoo. Sedang apa dia di sini? Dan kemana Seungsik?
"Pyo?"
"Iya kak"
"Kamu punya no.nya Kak Seungsik?"
"Ada, kenapa?"
"Kayaknya aku harus nanyain sesuatu sama dia" Ucap Wooseok, pandangannya masih terpaku pada punggung Seungwoo. Wooseok pun memencet nomor panggilan pada kontak Seungsik yang dikirimkan Dongpyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Neighbor is My Crush
Romansakarena pekerjaan orang tuanya yang sering berpindah negara, Wooseok akhirnya tinggal di rumah sepupunya. Seungwoo yang tidak sengaja melihat Wooseok dan langsung menyukainya tidak menyadari bahwa orang yang disukainya itu tinggal persis di sebelah r...