Seungwoo sakit ternyata adalah mode paling manja Han Seungwoo. Wooseok pusing dibuatnya.
"Adek sini! Jangan jauh-jauh" rengek Seungwoo. Wooseok yang jengah dengan kelakuan Seungwoo hanya menurut saja menurutinya.
Dari tadi malam Seungwoo demam, sepertinya dia salah makan sesuatu karena muntah-muntah terus dari tadi malam, seluruh badannya lemas. Ayah dan ibunya kebetulan sedang menghadiri pernikahan kerabat mereka, Dongpyo juga harus ke rumah temannya untuk kerja kelompok, terpaksa Seungwoo dititipkan ke tetangga sebelah.
Wooseok sejak pagi sudah berada dikediaman Han, Yohan ikut menemani Wooseok, takutnya jika Wooseok sendirian dia kerepotan, apalagi jika ditinggal berdua dengan Seungwoo, pasti Seungwoo mengambil kesempatan dekat-dekat Wooseok.
"Eh eh eh nggak ada ya bang, kasian dari tadi Kak Seok gak leluasa gerak tangannya dipegang lu mulu" omel Yohan.
"Kan gue lagi sakit Yo" rengek Seungwoo memeluk boneka snoopy besarnya.
"Sakitnya juga gak parah-parah amat bang, jangan manja gitu malu ama badan"
"Ih... adek liat aku diomelin Yoyo" ucap Seungwoo yang sekarang meraih tubuh Wooseok yang duduk di pinggiran kasurnya dan memeluknya.
"Eh nggak ada ya peluk-pelukan nanti Kak Seok ketularan" ucap Yohan memisahkan Seungwoo dan Wooseok.
"Ini kan bukan penyakit menular Yo, gue cuma salah makan"
"Pokoknya gak boleh deket-deket!" Yohan agak mengeraskan suaranya membuat Seungwoo dan Wooseok kaget.
Seungwoo pun menyerah dan melanjutkan tidurnya ditemani Wooseok dan Yohan.
"Heran deh Bang Seungwoo manja banget kalau sakit, si Pyo gak gitu-gitu amat. Harusnya dia tuh yang jadi adek." Omel Yohan.
"Ya mungkin karena lagi sakit Yo" jawab Wooseok sambil merapikan selimut Seungwoo.
"Iya ditambah lagi ada elu kak"
Tiga puluh menit kemudian, Wooseok dan Yohan meninggalkan Seungwoo tidur di kamar. Wooseok ke dapur untuk menghangatkan bubur dan sup yang telah ibu Seungwoo siapkan, sementara Yohan ke ruang tv untuk bermain game dengan volume yang sangat kecil.
"Yoyo mau makan siang?" Tanya Wooseok.
"Nanti aja kak, belom terlalu laper."
"Yaudah aku makan duluan ya" Wooseok pun makan siang dengan lauk yang sudah disediakan ibu Seungwoo. Ibu Seungwoo juga sengaja menyiapkan makan siang untuk Wooseok, karena dia tahu persis anak sulungnya itu akan sangat manja kalau sakit dan itu menguras banyak tenaga untuk mengurusnya.
"Halo ma?" Yohan menerima panggilan di handphonenya. "Hah? anterin mama? Emang papa gak ada? Aku kan lagi nemenin Kak Seok jagain abang manja itu, bahaya kalo ditinggal berdua". Wooseok mendengar pembicaraan Yohan, dia pun menghampiri Yohan. "Yaudah beneran ya sebentar doang". Yohan menutup panggilan.
"Kenapa?" Tanya Wooseok
"Mama minta anterin ke supermarket, katanya papa lagi tidur, ada-ada aja deh"
"Yaudah bentar doang kan?"
"Iya sih, tapi gue tetep gak tenang ninggalin lu berdua kak, masalahnya bang Seungwoo tuh lagi mode manja, gue takut lu kenapa-kenapa"
"Apaan sih Yo, kalo dia macem-macem ntar gue banting haha"
"Oh iya, eh tapi bener ya? Soalnya kan lu udah pacaran sama dia kak, ntar lu malah terbawa suasana lagi"
"Lu juga sama Solyi pasti gitu" balas Wooseok skakmat, Yohan langsung terdiam
"Yaudah gue nemenin mama belanja dulu" Yohan pun kabur ke rumahnya. Wooseok tertawa melihat Yohan.
Setelah selesai memakan makan siangnya dan mencuci piring, Wooseok kembali ke kamar Seungwoo untuk memeriksa keadaannya. Seungwoo masih tertidur, Wooseok menempelkan tangannya ke kening Seungwoo, sudah tidak panas. Wooseok pun kembali ke bawah menyiapkan makanan dan obat Seungwoo, sepertinya buburnya masih hangat. Tiba-tiba pinggang Wooseok ditarik Seungwoo sehingga dia terduduk kembali.
"Kayak gini dulu ya" ucap Seungwoo masih dalam keadaan mata terpejam memeluk erat pinggang Wooseok. Wajah Wooseok langsung memerah
"Makan bubur sama minum obat dulu ya" ucap Wooseok.
"Gini dulu lima menit" Wooseok pun membiarkan keadaan ini selama lima menit. Lima menit berlalu Seungwoo belum juga melepaskan pelukannya.
"Kak udah lima menit" Wooseok sambil melihat jam tangannya. Seungwoo masih terdiam. "Kak...? jangan sampai aku banting kakak ya" ancam Wooseok
"Ampun ampun dek!" Seungwoo segera melepaskan pelukannya. "Makannya disuapin kamu ya hehe" Wooseok mengambil makanan Seungwoo ke bawah.
"Aaaa nyam nyam nyam" begitulah bunyi Seungwoo saat disuapi Wooseok.
Kak lu tuh umur berapa sih? Astaga
"Om sama tante pulang kapan kak?" Tanya Wooseok.
"Hmm gak tau, mereka gak bilang. Mereka pulang lama juga gak apa-apa aku seneng bisa lama-lama sama kamu hehe" ucap Seungwoo ceria.
Akunya yang gak kuat kamu manja-manja terus
"Nanti pas Pyo udah pulang, aku pulang sebentar ke rumah ya kak"
"Jangaaan! Kamu di sini aja, Pyo mah gak bisa ngurusin orang sakit".
"Bentaran doang kak, dia kayaknya pulang sore, aku kan harus mandi sama ganti baju"
"Yaudah kamu mandi disini aja, nanti pake baju aku. Ya ya ya?" Wooseok memutar matanya jengah.
" Kakak kalo sakit kayak gini ya?"
"Hmm kayak gini apa maksudnya?"
"Manja-manja sama orang"
"Kan kalo sakit badan aku lemes dek"
Iya deh iya deh, emang gini kayaknya
Seungwoo menyantap suapan terakhirnya, Wooseok memberikannya obat dan air putih.
"Kakak ganti baju ya, tadi keringetan banyak banget soalnya"
"Kamu ambilin bajunya ya dek, itu di lemari" Wooseok pun membuka lemari Seungwoo dan mengambil t-shirt berwarna putih.
"Ini kak"
"Pakein ya!"
Han Seungwoo telah kehilangan kewarasannya fikir Wooseok. Wooseok pun pergi membawa mangkuk bubur dan gelas.
"Dek! Kok aku malah ditinggalin? Kamu ngegemesin banget mukanya merah gitu!" Teriak Seungwoo cengengesan.
Han Seungwoo itu benar-benar sakit kayaknya

KAMU SEDANG MEMBACA
My Neighbor is My Crush
Romancekarena pekerjaan orang tuanya yang sering berpindah negara, Wooseok akhirnya tinggal di rumah sepupunya. Seungwoo yang tidak sengaja melihat Wooseok dan langsung menyukainya tidak menyadari bahwa orang yang disukainya itu tinggal persis di sebelah r...