Ch. 09 ; Lunch Date

38 13 10
                                    

Semoga kalian suka sama
Chapter kali ini.

Happy reading😊.

--__--

Seokjin duduk sendiri di sebuah ruangan vip restoran italy tempatnya berjanji temu untuk kencan. Letaknya dilantai dua, dan darisana dinding kaca tebal memberi akses orang-orang diruang vip untuk melihat kelantai bawah, yang dimana hanya bisa melihat dari dalam ruang dan jika orang dari lantai bawah melihat keatas hanya nampak seperti dinding cermin satu arah.

Sehingga privasi diruang vip sangat terjaga, restoran mewah dengan bangunan bernuansa kental khas italy. Di dalam ruang vip pun kedap suara, jadi pembicaraan sepenting apapun akan terjaga dan terdengar didalam sana saja. Benar-benar yang Seokjin inginkan.

Seokjin sudah memesan ruang itu khusus untuk hari ini. Ia terlihat antusias untuk kencan kali ini sampai-sampai sudah menunggu duluan disana.

Ia sesekali melihat jam ditangannya dan memperhatikan kelantai bawah untuk memastikan kencannya sudah tiba atau belum.

Ia menyeringai saat mendapati sosok familiar berjalan melewati pintu masuk restoran, dua orang wanita tepatnya.

"Jadi iblis betina itu juga ikut dengannya... hahh, lucu sekali."

Seokjin sudah tahu jika sang ibu juga memesan sebuah ruang vip disebelah ruang tempatnya duduk kini, tapi ia hanya tak menyangka mereka akan datang bersamaan. Terlebih ternyata iblis betina itu rela membuang waktu datang kemari demi kencan kali ini.

"Sepertinya kau meremehkanku nyonya Kim." Saat Seokjin berkata demikian nyonya Kim mengangkat kepalanya dan memandang tepat kearah ruangan Seokjin, wanita itu tersenyum tipis pada Seokjin yang ia yakini sedang memperhatikan kedatangannya.

Wanita yang berjalan dibelakang nyonya Kim melangkah dengan penuh percaya diri, tak sekalipun ia menoleh atau menurunkan pandangannya.

Tok! Tok! Tok!

Terlihat pelayan membuka pintu dengan lebar dan mempersilahkan seorang wanita masuk, seketika Seokjin berdiri dan menyapa wanita itu dengan senyum ramah.

Wanita itu sedikit terhenyak melihat perlakuan Seokjin padanya, ia sudah mendengar cerita dari nyonya Kim soal putranya yang selalu mengacaukan acara kencan dengan wanita-wanita pilihan nyonya Kim sebelum dirinya.

Mendapat sambutan seperti itu membuat dirinya jadi lebih percaya diri bahwa mungkin saja Seokjin menaruh paling tidak ketertarikan terhadap dirinya.

Saat sudah berhadapan Seokjin meraih tangan wanita itu dan mengecup singkat punggung tangannya, "senang bertemu denganmu nona Song."

Wanita tersebut yang bernama Song Ji-Eun tersipu dibuatnya, "aku juga tuan Kim."

"Seokjin saja, tolong." Ucapnya sembari menarik kursi untuk wanita itu.

"Kalau begitu panggil saja Ji-Eun agar lebih adil."

Setelah perkenalan singkat mereka, pelayan datang siap untuk mencatat pesanan.

Seokjin memesan terlebih dahulu, sebagai hidangan pembuka ia memesan Bruschetta, salah satu makanan pembuka dengan bahan utama roti. Lalu hidangan utama Ayam Parmigiana, masakan ayam yang digoreng dengan menggunakan saus keju dan disajikan dengan spaghetti yang menggunakan saus tomat pilihan. Menu yang cocok untuk makan siang juga malam.

"Dan untuk minumnya Aperol Spiritz. Sudah itu saja, bagaimana denganmu?!" Tanya Seokjin pada Ji-Eun yang masih memperhatikan buku menu.

"Aku juga mau Bruschetta lalu satu Ravioli, penutupnya Tiramisu dengan eskrim dan minumnya sama Aperol Spiritz. Itu saja."

Business Relations (On HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang