Selamat datang
Dan selamat membaca
Semuanya😊.Warning!! R-17+.
Chapter kali ini mengandung adegan sensitif.
Dimohon kebijakannya dalam membaca.⏩⏪
Setelah seharian sebelumnya Nyonya Kim mencoba mencari tahu identitas orang yang mengiriminya pesan tapi tak mendapat hasil, orang-orang yang ia temui tak dapat membantunya sama sekali. Mereka bilang orang tak dikenal ini seperti bukan orang sembarangan dan sangat ahli dalam hal yang sedang dilakukannya, sampai-sampai mereka kesulitan dan tak mendapat sedikitpun titik terang.
Ia memiliki beberapa orang yang patut dicurigai menjadi dalang dibalik pesan tersebut, pasti mereka yang tak menyukai dirinya atau mungkin yang memiliki dendam tersendiri. Pesaing bisnis atau justru koleganya yang ingin menjatuhkan dirinya, ada kemungkinan juga ini ulah Seokjin. Ugh! Baru memikirkan namanya saja sudah membuat nyonya Kim sangat geram, jika dipikir tindakan cerdas seperti ini bisa saja benar-benar Seokjin yang melakukan.
Masih belum bisa seratus persen dituduh karena ia sendiri sempat berpapasan dengan pesaing bisnis yang sangat ia benci saat sedang bersama Namjoon. Ya siapa lagi manajer keuangan yang ada diperusahaan saat ini kalau bukan Namjoon, dan kalau perkiraannya benar bisa saja orang yang bertemu itu memata-matai dirinya dan menggunakan hal ini untuk mengancam dan menekannya. Itu jadi kemungkinan terbesar saat ini.
Beberapa hari terakhir ia berusaha menghubungi Namjoon dan mengajaknya bertemu tapi selalu mendapat penolakan, dari yang ia dengar melalui sekretarisnya pria itu memang sedang sibuk-sibuknya. Terutama saat ini Seokjin berencana menggaet beberapa pelaku usaha kecil dibidang furniture, dan sebagai manajer keuangan sudah menjadi tugasnya untuk mengatur segala aliran dana yang masuk dan keluar untuk proyek baru tersebut.
Dirinya sempat menaruh kecurigaan pada Namjoon tapi tak sempat ia lanjutkan, karena ia cukup mengenal sosoknya dan meyakini pria itu tak sedikitpun memiliki sisi manipulatif. Ia pria jujur, cerdas, pekerja keras dan juga naif, cukup pintar menilai situasi apalagi jika sampai dia berani coba-coba melawan dirinya, maka pasti dia sadar apapun itu tak akan berakhir baik bagi pria itu.
Nyonya Kim benar-benar suntuk, ia hanya berdiam diruangannya dan terus berpikir. Belum juga ia membalas kelakuan Seokjin dan sekarang sudah berhadapan dengan pesan misterius yang kapan saja bisa menghancurkannya, reputasinya beserta bisnis salon kecantikan dan spa yang digelutinya kini. Ketenarannya sebagai sosialita, sosok ibu dan istri yang sempurna, wanita panutan sejuta umat akan benar-benar musnah jika ia tak segera mendapatkan identitas pengirim pesan itu.
Siapa tahu apa yang akan dilakukan orang tersebut selanjutnya selain menterornya melalui pesan singkat.
"Haahhh..." ia menghela napas panjang, "aku benar-benar butuh hiburan!"
Tanpa pikir panjang ia membawa dirinya menuju gedung 'K Company', seperti yang ia bilang bahwa ia butuh hiburan, dan hiburannya sedang berada disana.
Ia tak peduli jika akan mengganggu pekerjaan dari sang pemberi hiburannya.
Hanya butuh beberapa menit berkendara dari salon miliknya ke gedung perusahaan, sesaat ia sudah masuk dan menyusuri lobi kantor yang terlihat sepi karena masih jam kerja, hanya resepsionis didepan dan beberapa orang yang berpapasan dengannya memberi sambutan.
Langkah kakinya ringan dan elegan, pakaiannya santai dan membuatnya terlihat segar, ditambah dengan memakai senyum sebagai penghias wajahnya.
Ia melenggang masuk kedalam sebuah ruangan tanpa ambil pusing untuk mengetuk, walaupun sebelum masuk ia sempat ditahan oleh sekretaris dari pemilik ruangan itu dan ditanyai apakah sudah membuat janji?!. Ohh, dan apa pedulinya soal janji.
![](https://img.wattpad.com/cover/224065895-288-k953258.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Business Relations (On HOLD)
FanfictionKetika sebuah hubungan hanya demi keuntungan!!! Persahabatan, persaudaraan dan rasa cinta hingga penghianatan melebur jadi satu. Lalu bagaimana, Bisa dipercayakah keluargamu, temanmu, atau orang-orang terdekatmu?!! Are all of this Relationship just...