00. - - -

119 18 8
                                    

"Pembunuh... dasar pembunuh!!"

Teriakkan demi teriakkan dilontarkan kepada seorang pria yang keluar dari ruang persidangan, dengan dijaga beberapa polisi disekitarnya untuk menembus kerumunan massa menuju mobil tahanan.

Banyak dari mereka yang mencoba memukul pria tersebut, bahkan melemparinya dengan segala macam sisa makanan dan buah-buahan busuk.

Belum lama ini terjadi sebuah kecelakaan yang melibatkan sebuah bus malam dan mobil sedan berwarna hitam metalic, akibatnya empat orang penumpang bus yang menjadi penumpang dipemberhentian terakhir malam itu kehilangan nyawanya, serta seorang anak lelaki dari pemilik mobil sedan itu berada dalam keadaan kritis.

Sopir bus-lah yang disalahkan dan menjadi tersangka utama, yang mana diperkirakan adalah pria yang saat ini baru saja mendapat putusan hukuman penjara seumur hidup.

"BUKAN! AKU BUKAN PEMBUNUH... INI SEBUAH KESALAHAN!!"

Pria tersebut meronta dan berteriak melawan semua suara yang menyerangnya, "BUKAN AKU YANG MENJADI SOPIR BUS MALAM ITU...!!

Percuma, sekeras apapun dia berteriak tak ada yang mendengarnya. Suaranya tenggelam oleh kerasnya puluhan massa yang terus menyerangnya.

"AKU DIFITNAH... AKU BENAR-BENAR BUKAN PENGEMUDI BU--"

"HUKUM MATI PEMBUNUH ITU!"

"PEMBUNUH..."

"PEMBUNUH..."

"NYAWA DIBALAS NYAWA..."

"BUNUH SAJA DIA SEKARANG!!"


-       _____      --------------     _____     ------

Hai guys, selamat datang dicerita amatiran ini. Mari-mari dibaca😁

Seperti yang tertulis ini masih chapter 00, dan sebenarnya chapter ini adalah akar, asal muasal dan awal dari konflik untuk cerita yang aku tulis ini.

Penasaran nggak, penasaran nggak?! Hehe, kalau iya silahkan lanjut baca chapter pertama dan seterusnya yaaa buat cari tahu gimana konfliknya bakal kebentuk.

Selamat membaca😉

Eehhhehhmm, sekalian kasih dukungan yaaa. Sebelumnya aku ucapkan terimakasih.

Business Relations (On HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang