Warning!!!📣
Cerita ini hanya fiktif imaginasi author, penggunaan nama tempat dan karakter hanya bertujuan untuk melengkapi cerita.
Tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata.Maaf kalau ada salah kata dan penulisan.
Selain itu,
Happy reading😉.⏩⏪
"Tuan Kim Namjoon...!"
Ia berhenti dan berbalik saat mendengar suara familiar yang memanggil namanya, "ahh CEO Kim Seokjin, selamat siang" sapanya sambil membungkuk.
"Selamat siang. Kemarin saat makan siang anda pergi kemana?, padahal saya ingin mengajak anda makan bersama?!"
"Saya ada janji makan siang diluar." Jawabnya tanpa memberi penjelasan lebih.
Seokjin mengangguk tanda mengerti, "kalau begitu bagaimana jika sekarang saja kita pergi makan bersama, sebagai ganti hari kemarin?!"
"Tentu."
Keduanya pergi berjalan menuju restoran yang tak jauh dari gedung kantor, kedatangan mereka cukup menyita perhatian pengunjung restoran yang lain. Karena wajah keduanya sudah tak asing lagi, seringkali menghiasi headline majalah bisnis.
Bisik-bisik dan tatapan dilemparkan oleh mereka yang kebanyakan adalah perempuan, batin mereka berteriak kapan lagi bisa melihat jelas duo partner bermarga Kim itu sedekat ini.
"Astaga, dibanding majalah wajah asli mereka jauh lebih tampan!"
"Perhatikan betapa berwibawanya mereka berjalan."
"Aduh! Kenapa disini tiba-tiba jadi panas."
"Bagaimana ini, mereka berjalan menuju kemari. Penampilanku, a-apa aku sudah terlihat cantik?!"
"Haruskah kita mencoba untuk menyapa mereka."
Bla bla bla bla dan seterusnya, sesekali Seokjin memutar malas kedua bola matanya. Menatap lurus tanpa melirik sedikitpun dan menghiraukan mereka yang jelas-jelas tidak berusaha memelankan setiap seruan yang mereka lontarkan kepada dirinya dan Namjoon.
"Haahh! Akhirnya kita berhasil melewati ujian yang mengerikan." Seru Seokjin setelah mendudukkan dirinya, dijawab dengan senyum manis Namjoon yang tak begitu dalam namun berhasil memperlihatkan lesung pipit miliknya.
"Kau tahu... kau terlihat menggemaskan saat tersenyum, banyak-banyaklah tersenyum jangan terlalu serius." Puji Seokjin.
"Ini sebuah pujian bukan?!, baiklah terimakasih walaupun... rasanya sedikit aneh mendengarnya dari anda."
Seokjin tertawa lepas mendengar jawaban Namjoon, mereka berada diruang vip restoran tersebut hasil reservasi Seokjin. Membuat keduanya jauh lebih leluasa berinteraksi.
"Sudah kubilang, buang formalitasmu itu saat kita hanya berdua."
"Entahlah! Saya hanya sudah terbiasa seperti ini. Selain anda boss saya, anda juga lebih tua dari saya, rasanya tidak sopan jika saya melakukan itu."
Raut wajah Seokjin berubah serius dengan tatapan dingin, "kau membuatku kecewa!"
Namjoon kaget dengan nada bicara pria yang saat ini duduk dihadapannya, ia mulai berpikir berlebihan akibat gelisah dan kepalanya dipenuhi kekhawatiran dengan hanya mendengar kalimat singkat dari Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Business Relations (On HOLD)
FanfictionKetika sebuah hubungan hanya demi keuntungan!!! Persahabatan, persaudaraan dan rasa cinta hingga penghianatan melebur jadi satu. Lalu bagaimana, Bisa dipercayakah keluargamu, temanmu, atau orang-orang terdekatmu?!! Are all of this Relationship just...