Ch. 21 ; More

23 7 9
                                    

Hai semuanya,
welcome di chapter kali ini and
Happy reading😊.


⏩⏪

Ting!!

UnKnown:
Annyeonghasseyo! Selamat malam nyonya Kim.

Iblis Betina:
Iya, selamat malam. Maaf sebelumnya, tapi dengan siapa ini?

UnKnown:
Kekeke! Tidak penting siapa saya, tapi saya melihat sesuatu.

UnKnown:
Apa yang sudah anda lakukan disebuah motel kecil yang sepi, bersama pria gagah yang terlihat masih muda dan sangat tampan?!

Iblis Betina:
Saya tidak mengerti apa maksud anda! Saya juga tidak ada waktu untuk meladeni keisengan anda.

UnKnown:
Baiklah, kalau begitu biar saya perjelas!
Apa yang sudah anda lakukan di motel bersama 'Manager Keuangan' dari perusahaan putra anda?! Yang begitu gagah, muda dan juga tampan itu.

Iblis Betina:
Omong kosong macam apa ini?!
Jangan sembarangan kalau bicara.

Iblis Betina:
Saya bisa tuntut anda atas tuduhan pencemaran nama baik, jika anda sembarangan menyebar gosip!

Iblis Betina:
SAYA PERINGATKAN ANDA!
SAYA TIDAK SEGAN AKAN MENUNTUT JIKA SAMPAI ADA BERITA TIDAK JELAS SEPERTI INI BEREDAR!.

***

"SIALAN!!", umpat nyonya Kim saat malam-malam dirinya menerima pesan dari pengirim tanpa nama dan tidak jelas darimana datangnya, ia sedang berada dikamar dan bersiap untuk istirahat, namun pesan tadi mengagalkan acara tidur malamnya. Masih terduduk ditepian ranjang hingga sudah cukup lama menunggu tapi orang tersebut tak lagi mengiriminya pesan.

Sambil bersungut-sungut ia kembali berujar, "Kurang ajar, siapa yang berani bermain-main denganku seperti ini. Awas saja jika kutemukan, tidak akan kuberi AMPUN!!"

Ia sudah hampir menekan tombol panggil kepada si pengirim pesan tersebut, namun ia sadari jika dilayar ponselnya tidak tertera nomor si pengirim. Lalu bagaimana ia bisa mencari tahu siapa orang dibalik pesan itu dan lagi darimana orang tersebut mengetahui nomornya. Malam semakin larut dan nyonya Kim belum bisa tidur, ia terus kepikiran dan berkali-kali mengecek ponselnya tapi nihil, tak ada lagi pesan yang masuk.

Ia mencoba menenangkan diri agar tidak panik dan mampu berpikir jernih, ia menghela napas panjang lalu merebahkan tubuhnya dan tak lupa menaruh ponsel yang sudah ia matikan diatas nakas. Esok hari ia akan kembali mencari tahu tentang pesan tadi, seseorang pasti bisa ia mintai bantuan untuk melacak darimana asal pesan tersebut.
_
_
_
_
_

Kyung Mi duduk dengan canggung memandangi ruangan dengan banyak orang sibuk berlalu lalang dihadapannya, tak satupun dari mereka melirik atau bahkan mungkin tak ada yang menyadari keberadaannya.

Sebuah ruangan yang tak begitu besar, memperlihatkan kesibukan orang-orang disana yang sebagian besar fokus pada sisi lain ruangan ini. Cahaya lampu menyorot tajam dan begitu terang, berdiri dengan gaya sosok pria tampan memakai pakaian modis diterpa terangnya cahaya lampu tadi. Dengan kamera mengarah dan menangkap setiap pergantian pose yang pria itu lakukan.

Business Relations (On HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang