Calon Mertua

55 5 0
                                    

Banner selamat datang telah dipasang di suatu sudut gerbang masuk kampus. Beberapa anak sibuk membicarakannya. Studi Banding siswa Matematika itu cukup banyak peminat. Karena jelas mahasiswa mahasiswi cerdas pasti ingin mengikutinya. Terlebih itu akan menaikkan kualitas nilai dimata dosen. Namun bukan itu yang menarik perhatian Vika, melainkan lawan dari mahasiswa kampus lain yang Vika tau persis siapa yang ada diUniversitas itu.

"Ya, dari ratusan lawan banding kenapa harus yang itu" lamun Vika didalam perpustakaan kampus.

Bukannya fokus, disana ia malah melamunkan sesuatu dipikirannya. Ketika buku didepannya tak lagi menarik untuk ia baca, dia membuka laptopnya, namun selang beberapa menit dia menutupnya lagi karena menurutnya itu sia sia.

"Ya Allah, tenangkan hatiku !"

Lalu Vika mengambil tasbih digital yang ada diransel kecilnya. Beberapa menit berlalu namun fikirannya benar benar tidak karuan. Dia menyerah, lalu mengambil ponsel didepannya.


(Saya) : Assalamu'alaikum, sibuk ?

(Fauzan) : Wa'alaikumussalaam, bentar masih mabar !

(Saya) : jan lama lama ya, penting !

"Ni orang game aja perasaan, pas sikon gini lagi" tak berselang lama, handphone nya kembali berdering

(Fauzan) : oke lanjutkan

(Saya) : study banding antar kampus, udah denger kan !?

(Fauzan) : oh, dia gak ikut kok. Nyantai !

(Saya) : belum nanya juga udah main jawab aja

(Fauzan) : emang pertanyaannya beda ?

(Saya) : beda lah !

(Fauzan) : oh gitu !? Tanya apa ?

(Saya) : kamu lagi apa?

(Fauzan) : wkwkwk :v gamungkin kamu nanya gitu, ah gabakat bohong kau, udah jujur aja

(Saya) : lah aku emang nanya itu

(Fauzan) : kau kan tau aku habis game an

(Saya) : oiya lupa !

(Fauzan) : bisa aja ngelesnya, yaudah kalo gaada yang ditanyain

(Saya) : eh ngomong2 knp dia gaikut ?

(Fauzan) : akhirnya, udah gua tebak :D

(Saya) : yang serius -_-

(Fauzan) : gatau, tu anak kaya nggak ngerti kamu. Mana ada yg bisa ngerti jalan pikirannya

(Saya) : iya si ya.. Dia tetep aja aneh dah lah garing Assalamu'alaikum

(Fauzan) : kau sama anehnya ! Wa'alaikumussalaam

"Bener bener, mood udah jelek malah dibikin jelek. Tapi Alhamdulillah si dia gak ikut" Vika berbicara sendiri sambil melihat ke arah ponselnya. Ia menghembuskan nafas panjang

"Ya Allah, hilangkanlah rasa ini jika memang dia bukan untukku. Jangan biarkan aku berlarut menduakanmu. Hamba tidak ingin lagi kecewa karena perasaan yang terlalu berlebihan. Lahawla wala quwwata illa billah.. !" doanya dalam hati.

****

"Vi ayo keluar, aku sumpek seminggu ini dikejar tugas gak habis habis" kata Vika yang menghempaskan tubuhnya diranjang sebelah Vika

"Gamau, mager !"

"Ayo dong"

"Lagi ga mood beneran, males ribet. Udah terlanjur jatuh cinta sama kasur"

Cinta Diakhir Tasbih (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang