Penyembuh Luka

38 6 0
                                    

       Vika berusaha menyembunyikan canggungnya. Di acara pernikahan salah satu teman dekatnya itu ia tak berharap bertemu dengan Ibnu sebenarnya. Namun kelihatannya Ibnu seperti biasanya, dingin dan berkarisma.

"Alhamdulillah, udah lupa kejadian kemarin kayanya" katanya dalam hati

       Ibnu duduk di ruang tamu dengan beberapa teman yang akrab dengannya, tampilannya rapi dan sederhana. Dengan jeans putih dan  kemeja lengan panjang berwarna biru tua. Dengan pergelangan tangan yang dilipat dan sepatu sneakers hitam putih. Tidak ada gaya dalam rambutnya, namun tidak gondrong seperti teman teman disampingnya. Pendek namun rapi. Dan satu lagi, janggut tipis di dagu melengkapi sejuk nya penampilan Ibnu.

       Ketika tau ada temannya yang sudah dianggapnya adik itu datang, Putri menarik tangan Vika dan segera mengajaknya ke dalam kamar. Putri telah selesai didandani, hanya tinggal menunggu pengantin prianya datang.

"MasyaAllah bidadari surga" ungkapnya pada Putri

"Kamu kesini sendiri ?"

"Iya, Pipit lagi ada ujian makanya gabisa dateng"

"Kan mbak bilang harus bawa gandengan kesini, mana ?"

"Ada kok, malaikat roqib atid"

"Gak lucu ! Tuh didepan kamu liat Ibnu nggak ?"

"Iya tadi liat, cuma nggak lama lama soalnya rame cowok disana jadi aku langsung kesini"

"Aku punya kabar nih buat kamu"

"Apa mbak ?"

"Ibnu keknya beneran suka deh sama kamu"

Krik.. Krik.. Krik..

"Oke itu lucu, aku suka"

"Mbak seriusan Vi !"

"Emang dia bilang sendiri ?"

"Nggak sih, aku tau dari Sandi"

"Berarti itu hoax"

"Sandi nggak mungkin bohong"

"Tau deh, bahas nanti aja. yang penting sekarang mbak Putri siapin mental menghadap penghulu" Vika mengalihkan pembicaraan

"Ah itu aku agak gugup, takut Sandi salah ngomong di Ijab kabul"

"No no no, gaboleh doa jelek ya !"

"Eh iya. Kamu kenal Isti ?"

"Isti yang mana ?"

"Teman sekelas Ibnu"

"Oh iya kenal, baru baru ini kami kenalan"

"Aslinya mbak gak mau ghibahin dia dari belakang, tapi berhubung kamu sepertinya mulai dekat dengan Ibnu makanya mbak kasih tau kamu"

"Loh emang mbak Isti kenapa ? Dia kelihatan baik kok orangnya"

"Dia suka dengan Ibnu dari semester pertama sampai sekarang"

"Masa sih mbak"

"Kamu pernah denger rumor Ibnu yang diajak taaruf seseorang ?"

"Iya, emang itu Mbak Isti ?"

"Benar !"

"Tapi apa hubungannya denganku, kan aku tidak ada hubungan apa apa dengan mas Ibnu"

"Mungkin kamu tidak, tapi aku tau Ibnu ada rasa denganmu"

"Mbak putri sotoi. Aku nggak ada rasa tuh sama mas Ibnu"

"YaAllah vi, aku jadi kamu beda cerita . apa yang kurang dari Ibnu ? Oh iya, tadi malam aku disuruh Sandi nanya ke kamu. "

Cinta Diakhir Tasbih (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang