Jantung Vika berdebar kencang setelah mengetahui siapa didepannya kali ini. Entah mengapa akhir akhir ini dia selalu salah tingkah ketika melihatnya. Apa karena kejadian seminggu lalu ? Ia jadi berfikir 2 kali ketika ingin memasuki perpustakaan karena tau setiap hari pasti ada lelaki itu.
"Assalamu'alaikum Vika" sapanya seperti biasa dengan menunduk menjaga pandangnya pada Vika
"Wa'alaikumussalaam" jawab Vika canggung
Entah sejak kapan mereka berdua bisa secanggung itu. Mungkin semenjak kejadian seminggu lalu di tempat yang sama.
Seminggu yang lalu..
Vika berjinggit untuk mengambil buku dari rak yang paling atas. Karena tingginya hanya 155 cm mau tidak mau dia harus memakai kursi untuk mengambil buku yang raknya menurutnya selalu kebetulan dipaling atas. Entah kursi yang disediakan dikemanakan oleh anak anak lain. Vika terlalu malas mencarinya karena ini bukan sekali dua kali. Alhasil ia nekadkan saja untuk mengambil buku itu walaupun bersusah payah.
Buku itu mulai keluar dari tatanan, tinggal sedikit lagi dia mencubit bagian punggung buku tebal itu. Namun buku itu jatuh sebelum ia memegangnya dengan benar. Vika memejamkam matanya karena benar benar kaget buku itu akan mengenai kepalanya. Namun dia tidak merasakan apa apa. Setelah membuka matanya. Sebuah tangan berada diatas kepalanya. Dilihatnya wajah seseorang yang sedang menahan sakit.
Vika mundur satu langkah setelah ia tahu ada seseorang tepat dibelakangnya. Lagi lagi laki laki itu menolongnya. Vika mengambil buku yang jatuh itu. Dan segera menanyakan keadaan pria itu.
"Mas Ibnu gapapa ? Maaf mas, gara gara saya tangannya ketiban.."
"Nggak papa, lain kali hati hati. Untung tadi saya lewat"
"MasyaAllah, lagi lagi saya merepotkan. Sekali lagi maaf sekali mas"
"Kenapa nggak pake kursi aja ?"
"Itu tadi kursinya nggak nemu, mungkin dipake anak lain baca buku"
"Oh iya Vika, sekalian aku mau ada perlu denganmu"
"Ada perlu apa ?"
"Sebelumnya afwan, aku mau bertanya. Apa kamu sudah dikhitbah seseorang ?"
Vika terkejut dengan pertanyaan Ibnu. Dia sampai bingung ingin menjawab apa.
"Bukan apa apa, kurasa kurang sopan jika bertanya lewat pesan handphone. saya ingin menjaga kehormatan wanita agar tidak gegabah. Dan lagi jika mencari tau informasi dari orang lain mungkin terlalu berbelit. Jadi saya beranikan bertanya padamu secara langsung"
"Sebenarnya orang tua Vika menjodohkan Vika dengan seseorang, tapi Vika kurang suka"
"Oh begitu rupanya, jadi kalau boleh tau siapa yang anti suka ?"
Vika ingin menjawab nama Candra, namun lidahnya seperti beku didalam.
"Apakah laki laki yang pernah menemuimu waktu itu ?" tanya Ibnu membuyarkan lamunan Vika
Vika terkejut dengan pertanyaan Ibnu. Memang benar itu adalah Candra.
"Na'am mas tapi takdir berkata lain"
"Takdir apa ?"
"Dia sudah meninggal hampir setahun yang lalu"
"Innalillahi wainnailaihi rojiun.. Kenapa ?"
"Dia mengalami kecelakaan"
"Aku turut berduka"
Vika menunduk sedih namun bersikap seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Diakhir Tasbih (COMPLETE)
Romancelika liku cinta seorang wanita bercadar yg berusaha istiqomah memperbaiki hidupnya. Alisa Shovika Nur Faizah (21 thn) atau yg akrab dipanggil Vika dihadapkan oleh cinta segi empat dihidupnya setelah ia hijrah. Candra Akbar Wardhana (Candra) (22 thn)...