Ayunan itu ia ayunkan dengan pelan menggunakan kakinya. Sebuah kotak berukuran sedang dipangkuannya. Lama sekali ia melihat kotak berwarna putih itu. Ia fokus akan tanda palang merah ditengahnya.
"Kasih, nggak, kasih, nggak, kasih.. !" iya berkata sambil menghitung satu persatu jarinya
"Enggak ! Pd banget Vi mau ngasih sendiri, tapi kalau nggak sama saja nggak berterima kasih dong" diangkatnya lagi kotak itu
"Itu sakit sih yakin ! Keiris pisau dijari aja udah sakit" gerutu dengan nada yang lucu seakan dia mengajak berbicara pada kotak itu.
Tak jauh dari tempatnya berkecamuk sendiri, ada seorang yang mengalihkan perhatiannya. Seseorang sedang usrek didepan papan Info.
Putri menekan dengan keras wadah lem kertas itu. Tapi nihil, tak setetespun cairan keluar dari lubang kecil itu
"Weh ! Isi doang penuh, dipencet ampe gepeng angin doang keluar !" Putri menggerutu sendiri dengan memegang lem itu. Terdengar suara langkah kaki mendekatinya
"Wa'alaikumussalaam !" ucapnya cepat
"Ih.. Orang belum salam juga, Assalamu'alaikum wkwk mbak Putri kek punya dua mata dibelakang kepalanya."
"Ada apa ?"
"Kok tau ada aku mbak ?"
"Dari tadi mau kusamperin tuh ditaman, kamu ngapain ngobrol ngobrol sendiri di ayunan"
"Lah nggak, mbak tadi kulihat juga ngobrol sendiri"
"Ni nih, lem gaada akhlak. Isinya kelihatan penuh.. Eh dipencet sampe sakit jempol mbak nggak keluar keluar isinya"
"Hehe kering itu pasti"
"Eh Vi mbak bantuin dong beliin lem bentar di koperasi, ni pengumuman harus cepet dipajang. Mbak capek banget dari tadi pagi bolak balik naik turun tangga buat bikin ini"
"Emang pengumaman apa mbak ?"
"Organisasi kita mengadakan ngaji bareng Ustadz Hanan Attaki minggu ini"
"Hah yang bener, ya Allah udah lama belum ketemu lagi sama calon suami hihi"
"Pede banget lu, iya kalo diakuin sama Ustadz Hanan"
L"Nggak mbak bercanda, tapi aku boleh minta bantuannya habis ini ?"
"Apa ?"
"Kasih ini ke mas Ibnu ya !" Vika menyodorkan kotak P3K kecil kearah Putri
Putri menatap lama ke mata putri penuh tanda tanya
"Kenapa nih, tiba tiba kasih hadiah ? Eh tunggu, Kok kamu tau tangan dia luka ? Aku aja baru tau pagi ini pas kumpulan"
"Suatu insiden yang males banget aku ceritain kalo sekarang, iya mbak ya mau ya, ya, ya" Vika memohon seperti anak kecil
"Hayo.. Aku curiga ada sesuatu nih"
Putri menyeringai sambil menaik turunkan alisnya ke arah Vika,"Nggak mbak, beneran gak ada apa apa . kalau mau tau ceritanya nanti deh jangan sekarang ya !?"
"Yawes sekarang beliin lem dulu dong tolong"
Dengan lesu Vika berjalan menjauh dari Putri menuju ke koperasi
"Yaudah tunggu" jawabnya dengan nada malas
****
Dilorong dekat perpustakaan, Ibnu tengah habis berbicara dengan pak Samsul, dan terlihat pak Samsul memegang tangan kanan Ibnu.
"Udah pak ndak papa, sudah diobati"
"Ini lukanya sampai dijahit ?"
"Nggak sampek pak, cuman kelihatannya dalem aja. Kalau lebarnya mungkin cuma gak sampek sejari kelingking saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Diakhir Tasbih (COMPLETE)
Romancelika liku cinta seorang wanita bercadar yg berusaha istiqomah memperbaiki hidupnya. Alisa Shovika Nur Faizah (21 thn) atau yg akrab dipanggil Vika dihadapkan oleh cinta segi empat dihidupnya setelah ia hijrah. Candra Akbar Wardhana (Candra) (22 thn)...