Dia Istimewa

37 5 0
                                    

"Hah!? Yang bener kamu ?" Pipit terkejut

"Ya Allah, iya pit !"

"Maksudmu dia beneran Angga yang itu ?"

"Iya !!" teriak Vika namun dalam bisikan di telinga Pipit

       Pipit memandangi laki laki itu. Lalu bergantian memandangi Vika, dia terlihat syok. Kebetulan macam apa lagi ini.

"Wah parah si, wkwkwk" pipit tertawa cekikikan

"Aku gak bisa berkata kata" Vika menutup wajahnya dengan kedua tangannya

"Eh masyaAllah, dia ganteng banget Vika !"

"Hus... !! Apasih"

"Iya lo itu, sebelas dua belas sama mas Ibnu. Terus skinnya bersih, bahkan dibandingin aku dia keknya lebih cerah"

"Pit, jaga mata hayo. Zina mata"

"Ih, aku kan cuma berpendapat"

"Kalo gini ya aku nggak konsen sama ceramahnya"

"MasyaAllah Vika beneran deh, udah ganteng, pinter ngaji, cucunya kyai, punya usaha. Ni kamu keterlaluan sih kamu nggak suka mas Angga"

"Apanya ?"

"Kasih aku aja itu mas Angga, dia Istimewa banget Vi"

       Vika memandangi pipit jengkel, Pipit hanya masih cengingas cengingis.
Dia tak menyangka jika Mas Angga ada didepannya untuk ceramah agama. Dan seketika ia ingat akan pesan ibunya. Wajar mengapa Ibunya memaksa dia untuk dekat dengan Angga.

Satu jam sebelumnya..

        Ibnu mencari cari matanya, tak lengkap hari ini jika dia tak melihat seseorang. Namun diantara banyaknya,ia tak menemukan apa yang ia cari. Dimana gadis itu.

"Boss, nyari apaan ?" datang Sandi menyapa

"Nyari kamu" jawab Ibnu berbohong

       Sandi melipat tangannya didada, bibirnya meragukan jawaban Ibnu

"Nyari aku ? Apa Vika ?"

       Ibnu mengerjap, lalu melengos kearah gulungan  kabel mic yang ia siapakan untuk acara pengajian rutinan nanti.

"Kalau nyari Sandi, mata mu pasti berhenti mencari karena aku disebelahmu sekarang. aku disini, tapi bahkan kamu tidak melihatku ketika kamu tau ada aku"

"Bahasa lu kek drama sinetron"

"Cocok kan tapi" wajah Sandi mendekat ke arah Ibnu

"Mana Putri ?"

"Ada, tadi bareng"

"Oiya, mereka kan udah nikah. Gak mungkin Putri barang Vika"dalam hati Ibnu

"Kenapa nyari istriku?"

"Gapapa, gajadi !"

"Yakin !?" Sandi menaikkan sebelah alisnya

"Udah ni tolongi, bentar lagi Ustadznya datang"

"Ngomong ngomong yang kamu undang sekarang itu siapa ?"

"Ustadz Anggara Hisyam, direkomen sama pak Umar. Katanya dia cucunya kyai pondok pesantren Tambakan."

"Oke lah !"

"Eh gimana ? Kau dah tanya Putri tentang Vika ?"

"Oh itu, kata Putri itu Vika dulu pernah deket sama temen sekolahnya dulu. Tapi kek nggak berjalan dengan baik jadi mungkin mereka menjauh satu sama lain"

Cinta Diakhir Tasbih (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang