O8.

4.7K 1K 84
                                    

CATATAN TAMBAHAN!
Jadi 12 member ini masih sekolah, biar enggak bingung gini deh.

1999-2000 : kelas 3 SMA.
2001-2002 : kelas 2 SMA.
2003-2005 : kelas 1 SMA.

Ihiy, biar enggak bingung, yaa.
️️ ️️

️️ ️️

️️ ️️

️️ ️️

ㅤ ️️

️️ ️️
ㅤ ️️

️️ ️️
"JAMEEET!" Pekikan Junghwan adalah kata sambutan bagi Haruto yang baru saja memasuki ruangan kelasnya.

Haruto hanya bisa merotasikan kedua netranya kala melihat kedua kelakuan temannya, Junghwan dan Doyoung.

"Masih pagi udah ribut aja lopada."

Bukannya semakin tenang, Doyoung justru bersembunyi dibalik tubuh bongsor Haruto.

"To, sumpah. Itu sapi import galak banget, masa gue baru ambil satu rotinya dia ngamuk." Adu Doyoung tepat saat pemuda itu berada dibalik tubuh Doyoung.

Junghwan hanya bisa mendesus, kini ia mendekati Haruto dan Doyoung dimana sapu ada di tangannya.

"HEH LO KIM DOYOUNG, GAK USAH SOK BERLINDUNG LO!"

Niat Junghwan untuk memukul Doyoung, namun naas justru Haruto yang terkena pukulan itu dari Junghwan karena Doyoung dengan enaknya menunduk. Jadilah Haruto lah terkena akibat badan bongsornya.

"Duh!" Ringis Haruto sembari mengusap kepalanya yang nyeri akibat pukulan gagang sapu dari Junghwan.

"Aduh, maap To. Gue enggak maksud mukul lo."

Junghwan panik, dia langsung lempar sapunya dan mendekati Haruto. Sedangkan Doyoung, dia sudah melesat kabur keluar kelas entah kemana.

Haruto hanya mendesus, pemuda tersebut menggeser tubuh Junghwan agar tidak menghalangi jalannya.

"Haruto, gue minta maaf yang tadi..."

"Iya, tapi ada syaratnya."

Haruto duduk di kursinya, kemudian menatap Junghwan yang ada dihadapannya kini.

"Bantu gue pecahin kasus kematian Park Jeongwoo."

Junghwan tertegun, "O-ok..."

***

"Hai Uto!"

Sapa Jeongwoo girang kala melihat Haruto yang baru saja sampai di atap sekolah. Tak lupa, hantu tersebut juga memberikan lambaian tangan ke pemuda keturunan Jepang itu.

Haruto kali ini tidak sendirian, ada Junghwan di belakangnya yang mengikuti langkah Haruto.

"Woo, ini Junghwan yang bakalan bantu gue nanti."

Jeongwoo hanya menganggukkan kepalanya, kemudian duduk kembali di atas pembatas bangunan. Junghwan? Ya dia hanya diam, karena enggak bisa lihat dimana Jeongwoo berada.

"Lo ada rencana, To?" Tanya Junghwan kala menduduki dirinya di sebelah Haruto. Kedua manusia tersebut kini memilih untuk suduk di bawah sambil bersandar di pembatas bangunan.

Haruto mejentikan jarinya, "Gue mau temuin Bang Jihoon, mau nanya alamat rumah Jeongwoo siapa tau ada petunjuk di sana."

Mendengar hal itu, Jeongwoo langsung menengok ke arah Haruto.

"Ambil buku diary gue."

Haruto yang mendengar lantas melirik Jeongwoo, "Kenapa buku diary lo?"

"Enggak tau, seketika gue merasa di buku diary itu lo akan menemukan sesuatu."

Junghwan merasa seperti nyamuk, dia hanya diam kala menyaksikan dua makhluk berbeda itu berbicara.

Siku Junghwan bergerak, menyenggol Haruto.

"Bahas apaan sih?"

Haruto lantas kini menengok ke arah Junghwan, "Ini rencana awal kita, Wan. Pertama kita tanya-tanya dulu ke Bang Jihoon, terus ke rumah Jeongwoo buat cari petunjuk. Sebab si Jeongwoo rasa ini di diarynya ada sesuatu hal." Jelas Haruto panjang yang diangguki oleh Junghwan.

Jeongwoo yang tadinya duduk di atas pembatas, kini beralih ke sebelah Haruto.
️️ ️️

️️ ️️

️️ ️️

️️ ️️

ㅤ ️️

️️ ️️
ㅤ ️️

️️ ️️
"Jangan mudah percaya, To. Banyak yang bermuka dua disekitar lo, ingat itu."

[✓] Ghost - HAJEONGWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang