15.

4.7K 1K 97
                                    

Haruto berdecak, kemudian lengannya terangkat mengacak rambutnya secara cepat.

"Gilaaa ini materi ulangan udah kaya cobaan hidup, susah bener!" Gerutu Haruto kala melihat latihan soal yang diberikan oleh gurunya tadi.

Omong-omong, kini ia berada di kelas sendirian. Padahal bel pulang sekolah sudah berbunyi lima belas menit yang lalu.

Sengaja, kalau di sekolah walaupun kelas ramai tetapi lapangan masih begitu ramai dengan siswa-siswa yang bermain basket.

"Dor!"

"ANJIR!" Saking fokusnya menatap lapangan dari jendela, Haruto langsung dikagetkan oleh Jeongwoo yang muncul tepat di hadapannya.

Hal tersebut membuat Haruto hampir saja kejengkang ke belakang, untung saja dengan cepat ia menahan dirinya.

"Kebiasaan lo ngagetin jurig!"

Jeongwoo beralih ke sebelah Haruto sembari tertawa puas. Memang sudah hobinya mengagetkan Haruto.

"Cie belajar, biasanya bolos." Ujar Jeongwoo dengan melirik lembaran-lembaran kertas yang ada di atas meja Haruto.

Haruto merotasikan kedua netranya, "Yakali, gue juga mau naik kelas kali."

Jeongwoo hanya menganggukkan kepalanya, kemudian melirik kembali ke soal-soal yang dikerjakan oleh Haruto.

"Aduh, To. Ini rumus lo salah tau." Celetuk Jeongwoo membuat Haruto melirik kembali ke jawaban miliknya.

Jeongwoo menunjuk ke soal dan jawaban Haruto itu, "Ini tuh pertama dicari dulu apa yang diketahui, nah rumusnya yang ini, baru dimasukkan ke rumus."

Bukannya fokus pada penjelasan Jeongwoo, Haruto justru terfokus pada wajah Jeongwoo. Menyadari hal itu, Jeongwoo pun berdecak kesal.

"Heh Fokus!"

"Ah iya, gue paham kok!"

"Yakin?" Tanya Jeongwoo memastikan Haruto dengan menatap pemuda tersebut dengan tatapan mengintimidasi.

Haruto menganggukkan kepalanya cepat, membuat Jeongwoo pun ikut menganggukkan kepalanya pelan.

Dan kini berakhirlah Jeongwoo yang mengajarkan Haruto di kelas.
️️ ️️

️️ ️️

ㅤ ️️

️️ ️️
Kalau begini, bagaimana Haruto harus merelakan kepergian Jeongwoo?

***

Haruto berjalan santai di gang menuju rumahnya, sesekali ia bersiul untuk menghilangkan suasana sepinya. Wajar saja sepi, sebab hari sudah memasuki sore menjelang malam.

Hingga Haruto melewati taman komplek, langkahnya seketika terhenti. Pun, fokusnya seketika mengarah pada ayunan besi di taman tersebut. Entah keinginan darimana, ia justru mendekati menuju ayunan itu.
️️ ️️
️️ ️️

️️ ️️

️️ ️️

"Janji, nanti kita ketemu lagi ya disini!"

"He'em, iya!"

"Awas aja kalau bohong, aku bakal tungguin kamu terus."
ㅤ ️️
️️ ️️

️️ ️️
ㅤ ️️

️️ ️️
️️ ️️
Haruto membeku saat potongan memori seketika berputar. Barusan itu apa?

Di dalam memori tadi, Haruto menautkan jari kelingkingnya pada seseorang. Sialnya, saat ingin melihat wajah orang tersebut ia sudah pusing duluan.

"Oh, God. Gue harus tanya ke tante apa yang terjadi sebelum kecelakaan kali ya?" Monolog Haruto yang kini memilih untuk duduk di ayunan tersebut.
️️ ️️

️️ ️️

"Haruto gantian dong main ayunannya!"

"Gak mau, siapa cepat dia dapat wlee."
ㅤ ️️

️️ ️️

Lagi, ingatan itu terputar. Haruto dapat melihat bagaimana dirinya dulu asik bermain ayunan ini hingga tidak rela ada orang yang menggantikannya.

Haruto memejamkan matanya, ia berusaha keras untuk kembali mengingat apa yang telah ia lupakan selama ini.
️️ ️️

️️ ️️

"Aduh!"

"Makanya gantian, tuhkan nyungsep hahaha."

"Bukannya ditolongin malah diketawain, dasar Jeongwoo."
ㅤ ️️

️️ ️️️️
️️ ️️

️️ ️️

️️ ️️

Deg.

Haruto lagi-lagi membeku di tempat, dirinya benar-benar tidak menyangka dengan apa yang barusan ia ingat.

"Pantas saja gue tidak asing dengan lo. Pantas saja gue merasa nyaman sama lo. Pantas saja lo belum bisa pergi, karena kita masih ada janji, Park Jeongwoo."

️️ ️️

️️ ️️

ㅤ ️️

️️ ️️

1 chapter lagi tamat guys:((

[✓] Ghost - HAJEONGWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang