Haruto dan Junghwan kini sudah berada di depan kediaman milik Park Jeongwoo. Rumahnya keliatan sederhana, namun terkesan begitu apik.
Sendari tadi Haruto diam, tidak berbicara lagi. Junghwan pikir, sepertinya Haruto kecewa terhadapnya.
"Permisi." Ketukan pelan didaratkan di pintu kayu oleh Haruto.
Tidak butuh waktu lama, karena kini pintu telah terbuka menampakkan perempuan paruh baya——ah tidak, masih terbilang muda.
"Selamat sore, Nyonya." Sapa Haruto ramah, dimana Junghwan hanya tersenyum simpul di belakang Haruto.
"Sore, ada apa ya?"
"Kami teman dari Jeongwoo, boleh mampir ke kamarnya? Maaf terdengar tidak sopan, tapi dia sempat mengatakan sesuatu perihal diarynya. Saya ingin memastikannya."
Penjelasan Haruto begitu sopan dan hati-hati, membuat Ibunda Jeongwoo hanya menganggukkan kepalanya pelan dan mempersilahkan kedua pemuda tersebut masuk.
"Silahkan, akan Tante antarkan kalian."
Perempuan tersebut lantas berjalan terlebih dahulu, dimana Haruto dan Junghwan mengikutinya di belakang.
Hingga sampailah di lantai dua, tepat di depan kamar berpintu putih dengan tempelan stiker serigala di sana.
Pintu terbuka, menampakkan kamar yang begitu rapih. Kamar tersebut didominasi oleh warna abu-abu dan putih.
"Kamar ini tidak pernah dibuka kembali setelah sekian lama dan tidak ada yang diubah semenjak sepeninggalnya Jeongwoo." Ucap Nyonya Park sembari memasuki kamar.
Haruto sendari tadi sudah melirik sekitar, pemuda jepang tersebut dengan cepat mencari keberadaan buku diary milik Jeongwoo.
"Saya tinggal dulu, rapihkan kembali jika kalian mencari sesuatu."
Haruto dan Junghwan menganggukkan kepala pelan, kemudian Nyonya Park benar-benar melesat keluar dari kamar.
"Waaaah gue kangen kasur gue!"
Seruan itu, iya betul itu Jeongwoo yang sudah merebahkan diri di atas kasur miliknya.
Haruto lantas menghampiri Jeongwoo, dimasa Junghwan yang selalu mengikuti Haruto di belakangnya.
"Diary lo dimana Woo?" Tanya Haruto kepada hantu tersebut.
Jeongwoo yang tadinya tiduran dengan cepat bangkit dan memilih untuk duduk di tepi kasurnya.
"Heum... Kayanya laci meja belajar, deh."
Mendengar jawaban Jeongwoo, Haruto pun melesat menuju laci meja belajar milik Jeongwoo. Benar saja, terdapat satu buku dan——satu foto di dalamnya.
Mata Haruto membulat, ia tidak percaya apa yang ia lihat barusan. Foto tersebut, terdapat dua anak laki-laki tengah tersenyum lebar disana.
Junghwan yang bingung kenapa Haruto diam, lantas ia menghampiri pemuda keturunan Jepang tersebut.
"Kenapa, To?" Tanya Junghwan sembari menghampiri Haruto.
Dan, boom.
Junghwan ikut terdiam saat melihat foto tersebut. Haruto lantas menengok ke arah Junghwan dan menunjukkan foto tersebut.
"Junghwan, kenapa ada foto lo bersama Jeongwoo disini?"
Junghwan tidak menjawab, pemuda tersebut justru menggigit bibir bawahnya. Dia seketika gugup.
Jeongwoo yang menyaksikan hal tersebut hanya tersenyum simpul, seolah ia tahu apa yang terjadi. Sejujurnya, Jeongwoo pun baru mengingat siapa Junghwan barusan saat melihat foto tersebut.
️️ ️️️️ ️️
️️ ️️
️️ ️️
ㅤ ️️
️️ ️️
ㅤ ️️️️ ️️
"Junghwan itu teman kecil gue, To. Itu yang gue ingat, sisanya tanya aja sendiri ke dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Ghost - HAJEONGWOO
Teen Fiction"Tolong cari siapa yang bunuh gue." Ini kisah Haruto yang ternyata diam-diam memiliki kemampuan khusus, yaitu dapat melihat 'mereka' yang tidak dapat dilihat oleh manusia biasa. ️️ ️️ ━━━━━━━━━━ • • • Main cast: HaJeongwoo with Treasure Member's. Ba...