11.

4.5K 1.1K 181
                                    

Kenapa pada nuduh Junghwan? Kasihan dede kena Sudzon :(
️️ ️️

️️ ️️

ㅤ ️️

️️ ️️

Ketiganya duduk di lantai secara melingkar, walaupun Junghwan tidak dapat melihat Jeongwoo, tapi ia dapat merasakan kehadiran hantu tersebut di sekitarnya.

"Jelaskan Hwan."

Dua kata penekanan dari Haruto berhasil membuat Junghwan berkeringat dingin. Lantas, pemuda tersebut menghela nafasnya panjang sebelum kembali membuka suara.

"Iya gue teman lamanya Jeongwoo, makanya gue nyaris tersedak saat lo minta tolong—" Junghwan menjeda kalimatnya, pun pemuda tersebut menunduk kepalanya.

"Itu karena gue saksi mata kematian Jeongwoo. Maaf Woo, gue memilih diam karena gue terlalu takut, dan maaf juga gue tidak bisa menolongi saat lo didorong oleh dia."

Haruto menatap Junghwan dengan tatapan mengintimidasi, sedangkan Jeongwoo hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Dia siapa, Hwan?"

Junghwan mengangkat kepalanya, kemudian menggelengkan kepalanya pelan.

"Gue enggak tau, To. Keadaan gelap, gue enggak bisa lihat jelas."

Haruto hanya mengacak-acak rambutnya cepat, "Akhh percuma kesaksian lo, Hwan."

Melihat Haruto yang sepertinya frustasi, lantas Jeongwoo menepuk pundak manusia tersebut. Membuat Haruto lantas menengok ke arah Jeongwoo.

Jeongwoo tersenyum kecil, "Yang dikatakan Junghwan benar, gue sempat lihat dia di belakang tumpukan barang bekas di rooftop. Sayangnya, dia diam. Membuat gue memiliki dendam tersendiri."

Penjelasan Jeongwoo membuat Haruto tak berkutip lagi. Jeongwoo kini beralih, ia menatap Junghwan.

"Lo minta maaf sudah cukup, Hwan. Gue sekarang paham kenapa lo diam, lo pasti takut." Ucap Jeongwoo walaupun tak dibalas oleh Junghwan.

Haruto kini menghela nafasnya, "Ok, penjelasan lo benar. Gue tahu dari Jeongwoo."

Junghwan hanya menganggukkan kepalanya pelan, tangan masih bergetar sesaat.

"Udah, Hwan. Enggak usah panik lagi, emang ada yang lo tutupi lagi?"

Gelengan kepala cepat dilakukan oleh Junghwan kala pertanyaan dari Haruto terlontar.

"Kalung—"

Ucapan Jeongwoo membuat Haruto sontak menengok.

"Apa Woo?"
️️ ️️

️️ ️️

️️ ️️

️️ ️️

ㅤ ️️

️️ ️️
ㅤ ️️

️️ ️️
"Kalung, gue seketika ingat dia pakai kalung Bintang."

***

Haruto dan Junghwan kini berjalan beriringan di suatu gang. Hari telah larut, namun keduanya enggan untuk langsung kembali.

"Kalung bintang tuh kaya enggak asing tau, Hwan. Gue pernah lihat, tapi siapa ya?" Monolog Haruto di tengah perjalanan.

Junghwan hanya diam, pikirannya kini berkecamuk. Semakin kesini, kasus semakin rumit.

"Oy kalian!"

Mendengar seruan tersebut, Haruto dan Junghwan lantas menengok cepat ke arah sumber suara. Ternyata suara pekikan tersebut milik Kim Junkyu.

"Hadeeh, kalian tuh kalau habis keluar pergi main ganti baju dong. Ini masih pakai seragam pulang malam lagi, apa kata tetangga?"

Junkyu memberikan nasihat panjang kepada yang lebih muda. Namun hal tersebut hanya dianggap angin lalu, apalagi dengan modelan Haruto gitu.

"Berisik lo Bang kaya mak-mak arisan." Celetuk Junghwan asal, membuat pemuda tersebut mendapatkan jitakan.

"Dikasih tau sama yang tua malah ngelawan lo, ya!"

"Nyenyenye."

Haruto yang menyaksikan kedua orang tua hanya bisa merotasikan kedua matanya malas.

"Woo." Haruto berbisik kepada Jeongwoo yang kini berada disebelahnya.

"Kenapa?"

"Lo ingat orang ini?"

Jeongwoo lantas menatap Junkyu secara intens, namun nihil, Jeongwoo tidak dapat mengingat apapun terkecuali saat orang itu mengatakan tentang dirinya.

Singkatnya, Jeongwoo akan mengingat saat orang yang bersangkutan menceritakan tentang dirinya. Seperti tadi Junghwan menceritakan tentang hubungannya dengan Jeongwoo.

Gelengan kepala dilakukan oleh Jeongwoo, sedangkan Haruto hanya menganggukkan kepalanya paham.

"Bang Junkyu."

Sapaan Haruto membuat Junkyu yang sedang mendumel ke Junghwan seketika terhenti. Pemuda Kim tersebut lantas menghadap ke Haruto.

"Lo ingat Park Jeongwoo?" Iya, Haruto memancing dengan pertanyaan dengan pertanyaan itu agar Junkyu dapat menceritakan tentang seorang Park Jeongwoo, dengan begitu Jeongwoo akan mengetahui kebenarannya.

"Ah, aduh. Gue harus menemui seseorang nih—" ucap Junkyu dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Gue pamit dulu ya, To, Hwan!"

Benar saja, setelah itu Junkyu melesat pergi meninggalkan kedua pemuda yang masih tak bergeming dari tempatnya.
️️ ️️

️️ ️️

️️ ️️

️️ ️️

ㅤ ️️

️️ ️️
ㅤ ️️

️️ ️️

"To, pasti lo lihat kan? Tadi Bang Junkyu pakai kalung bintang." Ucapan Junghwan lantas dibalas anggukan oleh Haruto.

[✓] Ghost - HAJEONGWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang