O9.

4.6K 1.1K 108
                                    

Semenjak hari dimana Haruto meminta tolong kepada Junghwan, membuat keduanya semakin sering dijumpai bersama.

Kini mereka tengah berada di perpustakaan, mencari buku tahunan terlebih dahulu sebelum menemui Jihoon.

Perihal bisikan Jeongwoo waktu itu, Haruto tidak ambil pusing. Ia yakin, tidak ada yang mencurigakan kawan-kawannya. Ya, untuk saat ini.

"To, ini gue nemu." Junghwan menunjukkan foto dimana terdapat pemuda bermarga Park tengah tersenyum. Ya, itu Park Jeongwoo.

"Dia pakai foto awal kelas sepuluh dan hitam putih sendiri. Berarti benar, dia meninggal kelas sepuluh. Kalau masih hidup, berarti dia seangkatan dengan Bang Jihoon—"

Jelas Haruto, Junghwan lantas menyetujui apa yang perkataan Haruto barusan.

"Benar kan, Woo?"

Junghwan sontak terkejut, jadi sendari tadi ada Jeongwoo di sekitarnya?

Jeongwoo yang duduk di atas rak lantas menganggukkan kepalanya.

"Habis ini, coba lo temui si Jihoon. Dia kayanya sembunyikan sesuatu dari gue."

Haruto mengerutkan dahinya, "Lo tau darimana, Woo?"
️️ ️️

️️ ️️

ㅤ ️️

️️ ️️

Jeongwoo tersenyum kecut, "Gue enggak sengaja lihat dia bicara dengan Yoshi kemarin perihal kematian gue."

***

Haruto dan Junghwan kini berada tepat di depan salah satu ruang kelas tiga. Ya betul, untuk menemui Park Jihoon.

"Ehhh jangan pulang dulu Bang." Ucap Junghwan sembari mencegah Jihoon keluar kelas dengan cara berdiri di depan pintu dan merentangkan tangannya.

Iya, kaya main gobak sodor jadinya.

Jihoon lantas bingung, "Napalo?"

"Mau bicara sebentar, boleh?"

Jihoon hanya menganggukkan kepalanya pelan kala mendengar permintaan Haruto.

Setelah itu, ketiga pemuda tersebut langsung melesat ke arah belakang sekolah. Tempat yang sepi dan jauh dari keramaian siswa-siswi lain.

"Lo tau sesuatu kan, Bang?" Tanya Haruto to  the point.

"Tau apaan? Gue engg—"

"Kematian Sepupu lo, Park Jeongwoo."

Haruto lantas menyela pembicaraan Jihoon, membuat Jihoon tidak bergeming.

"Yoshi, dia saksi mata. Dia melihat Jeongwoo didorong dan dia lah yang pertama kali menghampiri Jeongwoo saat jatuh."

Jihoon menghela nafasnya, "Kita semua tau dia meninggal dibunuh, cuman karena sekolah ini enggak mau citranya rusak makanya semua siswa hanya bisa diam."

Itulah kalimat terakhir Jihoon sebelum pemuda tersebut memilih melesat pergi.

Namun dengan cepat Junghwan kembali mencegahnya dengan cara yang sama seperti tadi ia mencegah Jihoon di depan kelas.

"Alamat rumah Jeongwoo? Dimana?"

Jihoon menatap Junghwan, senyuman miring tercetak disana saat memandang Junghwan.

"Masih sama, kok. Lo pasti tau, Hwan."

Deg. Junghwan membeku seketika. Saat itulah Jihoon kembali melangkah, melewati Junghwan yang masih terdiam di tempatnya.

Haruto yang tadi diam, kini mulai mendekati Junghwan. Sebuah tepukan di pundak Junghwan dapatkan, membuat ia sadar akan lamunannya.
️️ ️️

️️ ️️

️️ ️️

️️ ️️

ㅤ ️️

️️ ️️
ㅤ ️️

️️ ️️
"Lo ada hutang cerita, ayo kerumah Jeongwoo dan ceritakan apa yang lo sembunyikan dari gue, So Junghwan."

[✓] Ghost - HAJEONGWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang