11. PASANGAN MUDA

1.1K 151 7
                                    

NARUTO BELONG TO PAK MASASHI KISHIMOTO.

Warning:
Cerita ini hanya imajinasi penulis!

Alur cerita akan maju-mundur jadi mohon dibaca dengan seksama...


KOKORONASHI

~~~

Saat ini, semua ritme kehidupannya terganggu.

Bukan, bukan karena para penjahat-penjahat di depannya, tapi karena seorang penjahat cantik yang saat ini sudah berada di rumahnya.

~~~

Hinata duduk dengan tenang di sana, hanya sesekali bibirnya membentuk senyum tipis karena apa yang teman-temannya katakan.

Tidak begitu peduli akan banyaknya suara yang saling bersahutan, meski dentingan dari alat-alat makan yang ada di sana tidak kalah berisiknya.

Mereka saat ini berada di kedai makan yang  memang cukup ramai pada jam  malam seperti ini, orang-orang berkumpul dengan gerombolannya sambil bercerita dan menikmati makan bersama.

Mereka saling berbagi kisah, berbicara ini dan itu, bahkan terkadang menyela jika perlu, tak jarang pula tertawa keras bersama jika ada yang lucu.

Sama seperti yang dilakukan gerombolan dimana Hinata duduk bersama.

Suara mereka tidak kalah kencang, terutama saat Naruto, Kiba, Lee dan Ino berebutan saling bercerita atau memberikan komentar asal.

"Sayang sekali Sasuke harus kembali pergi." Suara Ino terdengar.

Perkataannya sukses menarik perhatian semua yang duduk di sana bahkan Hinata.

"Apa dia benar-benar tidak akan kembali menetap, Sakura?"

Sakura yang namanya disebut mengarahkan tatapan matanya tepat ke arah Ino dan sendu di wajahnya terlihat jelas oleh Ino.

"Tenang saja, kalau dia datang lagi, aku benar-benar akan memaksanya untuk menetap," ucap Naruto dengan tangan kanan yang terangkat penuh semangat.

Beberapa komentar lain juga datang saling menimpali, sayang Hinata tidak lagi mendengarkan apa yang saat ini keluar dari mulut mereka.

Karena lagi dan lagi, pikirannya menjelajah terlalu jauh pada ingatannya beberapa bulan lalu yang telah menjadi sebuah kenangan.

Entah seberapa jauh lagi perjalanan yang seharusnya keduanya tempuh.

Keduanya melompat ke sana kemari dengan ekspresi yang sama di wajah mereka.

Sesekali istirahat sebentar menjadi sebuah pilihan sembari menormalkan semua rasa lelah, hanya kala gelap keduanya benar-benar bisa membaringkan tubuh mereka meski hanya di atas tanah sekalipun.

Semilir angin yang berhembus bagaikan nyanyian merdu yang temani hari.

Bau pepohonan yang biasanya menemani berganti dengan bau makanan yang berada di pinggiran kota.

Perut mereka yang memang masih kosong rasanya semakin terusik minta segera diisi.

Memaksa keduanya untuk sekedar mampir di kedai sederhana untuk kembali mengisi ulang stamina yang hampir habis.

"Sasuke-kun, ternyata makan dengan sangat lahap ya," ujar Hinata tepat saat mendapati piring Sasuke lebih dahulu bersih dibandingkan miliknya.

Sasuke menatap ke arah piring Hinata yang jelas masih tersisa setengah  dari porsi seharusnya.

KokoronashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang