4. LOMPATAN PERTAMA

1.4K 204 11
                                    

NARUTO BELONGS TO PAK MASASHI KISHIMOTO.

Warning:
Hanya imajinasi penulis!

KOKORONASHI

~~~

Mengabaikan keberadaan Sasuke, ia berlari lebih dahulu meninggalkan Sasuke yang masih terdiam di tempatnya. "Namaku Hinata," teriak gadis itu keras, mengabaikan semua mata yang memperhatikannya, tak pedulikan semua kekehan geli karena tingkahnya.

~~~

Entah sudah ke berapa kalinya Sasuke dan Hinata menatap tenggelamnya matahari secara bersama, berjalan bersama melewati pepohonan, menyebrangi hiliran sungai serta melintasi orang-orang asing yang mereka temui.

Beberapa jam perjalanan mereka, Hinata lebih banyak meminta untuk beristirahat, perjalanan yang sama sejak beberapa hari yang lalu.

Keduanya masih tetap dua orang asing yang tak saling mengenal sampai saat ini.

Sasuke dan Hinata masih terdiam, menatap pohon-pohon yang ada di hadapan mereka, beberapa menit lagi mungkin matahari akan benar tenggelam tapi sepertinya perjalanan mereka harus tetap dilanjutkan karena masih beberapa desa lagi sampai akhirnya mereka sampai ke konoha.

Terlebih lagi, keduanya hanya berjalan kaki tak dapat melompat seperti normalnya yang biasa Sasuke lakukan.

Hinata mengalihkan tatapannya pada Sasuke, ketidakyakinan tergambar jelas di wajahnya, "aku tidak bisa," ucap Hinata lirih.

"Bodoh. Kamu bahkan belum mencobanya," cemoh Sasuke, ia menatap Hinata remeh.

"Aku tidak yakin, Sasuke."

"Lihat ini." Sasuke dengan cepat melompat ke salah satu ranting pohon tinggi di depan mereka, meninggalkan Hinata yang hanya menganga tak percaya karenanya.

"Lakukanlah," perintah Sasuke, saat ini ia telah kembali berada di samping Hinata, sedikit mengejutkan gadis itu karena kehadirannya yang mendadak.

"Kamu gila! Itu tidak mungkin," ujar Hinata semakin tak percaya diri.

"Bodoh, coba saja dulu," balas Sasuke, jelas terlihat kekesalan di wajahnya.

"Kamu yang bodoh, mana mungkin aku bisa melompat seperti itu." Hinata sedikit meninggikan suaranya, ia juga kesal karena Sasuke terus memaksa dan mencacinya.

Keduanya melupakan fakta bahwa suasana sudah menggelap sedangkan kota atau desa terdekat berada jauh di belakang dan depan mereka.

"Jangan membantah, cukup lakukan saja." Sasuke berusaha menekan amarahnya, ia berbicara sedikit lebih lembut dibandingkan dengan ucapan sebelumnya tapi ternyata lebih terdengar menyeramkan ditelinga Hinata.

"Aku tidak mau," jawab hinata keukeh, "untuk apa aku melakukannya," lanjutnya tak peduli.

Sasuke memaki dalam hatinya. Dia tak menyangka gadis ini ternyata sangat keras kepala dan bodoh.

"Untuk apa?" Tanya sasuke mengulang apa yang Hinata katakan tadi.

"Kamu pikir perjalanan kita sedekat itu, hah?" Lanjutnya berteriak, ia sangat kewalahan. Lebih baik berbicara dengan anggota timnya terdahulu dibandingkan dengan Hinata yang sedang hilang ingatan.

Gadis ini, jika bukan karena rasa kasihan, Sasuke mungkin sudah melompat meninggalkannya sedari tadi.

~~~

Hinata duduk menjauh dari Sasuke, ia kesal setengah mati karena sedari tadi Sasuke terus aja meneriakinya, terus saja menghinanya dan terus saja meremehkannya.

KokoronashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang