1. KISAH CINTA

4K 282 8
                                    

NARUTO BELONGS TO PAK MASASHI KISHIMOTO.

Warning:
Cerita ini hanya imajinasi penulis!

Selamat membaca.

KOKORONASHI

~~~

Senyum tipis terukir di bibirnya. Ia, Hyuuga Hinata, gadis cantik dengan semua keindahan alami pada tubuhnya, si sulung anak ketua klan Hyuuga.

Hinata masih melangkahkan kakinya pelan menikmati hilir angin di penghujung hari, menikmati menit akhir statusnya sebagai seorang gadis Hyuuga.

Harusnya Hinata berdiam diri di rumahnya saat ini, tapi ia tak kuasa, rasa grogi membuatnya tak dapat diam hingga ia putuskan nikmati hari dalam kesendirian meski sebenarnya itu semua karena Hanabi terlalu sibuk untuk dapat menemaninya.

Hinata terhenti, tatapan matanya menatap ke ujung jalan yang hamparkan ribuan pohon.

Udara dingin malam hari menyapa kulit putih nan mulusnya,  membuat tubuh Hinata sedikit bergetar, tapi gadis itu masih dengan posisi yang sama bersama ingatan yang kembali memutar ulang semua kenangan dimana perasaan cintanya bersambut.

"Hi, Hinata." Malam itu beberapa puluh hari yang lalu, lelaki dengan senyum sehangat mentari itu menarik tangannya, menghalanginya untuk berlari menjauhi si lelaki.

"Tolong, jangan berlari lagi," lanjut si lelaki,  keduanya berakhir menempati kursi salah satu taman yang malam itu tak dihuni oleh manusia lain.

"Gomen," kata itu terucap, sangat pelan setelah lamanya hening yang mereka ciptakan dari mulut lelaki dengan kerutan samar di kedua pipinya.

Hinata menatap bingung lelaki di sampingnya, raut sedih terlihat jelas di wajah Hinata. Kata yang terucap membuat semua kemungkinan negatif bersarang di pikirannya.

"Maaf karena terlalu lama," lelaki itu mengangkat pandangannya yang sebelumnya tertunduk, tatapannya menatap manik Hinata dalam.

"Maafkan aku membuatmu menunggu," lanjutnya, kedua tangannya mencari tangan kecil Hinata dan menggenggamnya dengan erat meski tetap terasa sangat lembut untuk Hinata.

"Aku terlalu lama menyadarinya." Lelaki itu kembali berucap.

Perkataanya membuat jantung Hinata berdetak tak karuan, Hinata tak mengerti situasi yang saat ini sedang terjadi pun mengenai apa yang lelaki itu maksudkan, Hinata sama sekali tak mengerti.

"Aku telah lama menjadi orang bodoh." lelaki itu tiba-tiba terkekeh, merutuk kebodohannya sendiri, "untuk itu maafkan aku," lanjutnya.

Lelaki itu terdiam, hening menemani keduanya untuk beberapa detik. Keraguan sedikit terpancar dari raut wajah si lelaki, sedikit ketakutan mungkin dirasakannya sebelum akhirnya ia berdehem pelan untuk menenangkan dirinya sendiri.

"Jadilah kekasihku," ucapnya "Hinata," tambahnya meyakinkan.

Hinata terkesiap, keterkejutan menguasai dirinya, perasaan senang yang ia rasakan timbulkan rona merah di kedua pipinya.

Wajahnya tanpa sengaja ia tundukkan.

"Jadilah kekasihku, Hinata," ulang si lelaki semakin menyadarkan Hinata dari ragu yang ia ciptakan.

Hinata masih mengingat bagaimana kekagumannya pada lelaki di hadapannya saat itu, perasaan kagum yang terus berakar kuat dan akhirnya tumbuh subur menjadi pohon cinta.

"Na-Naruto-kun." Hinata kecil dulu hanya dapat menggumamkan namanya dari jauh dengan suara bergetar.

Bersembunyi dibalik dinding-dinding desa dan menatap lelaki bernama Naruto hanya sekedar bertemankan sepi.

KokoronashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang