Doyoung masih lumayan kesal dan kecewa pada Mark. Moodnya benar benar buruk hari ini terlebih melihat ikan goreng yang Jaehyun belikan untuknya membuat moodnya semakin buruk.
"Ni muka ikannya apa apaan sih?!" Doyoung menatap Jaehyun sebal. Ia mendorong piring makannya kemudian pergi ke kamar.
"Bah? Hahahahah, kok gitu banget mukanya kayak papa kalo ngambek," Jeno tertawa kemudian masuk ke kamarnya sendiri meninggalkan Jaehyun yang menatapnya sebal.
"Anjing betul lah adek kau itu Mark,"
"Biasa lah pa gausah kau heran lagi,"
Jaehyun menyusul Doyoung ke kamar, Doyoung semakin kesal karena wajah ikan tadi yang seperti mengejeknya. Ia duduk di samping Doyoung hendak mengelus pundaknya namun Doyoung segera mendorong Jaehyun.
"Apa? Gausah pegang pegang, mau tidur gue," Doyoung berbaring di kasurnya, menarik selimut dan tidur membelakangi Jaehyun yang masih duduk.
"Mami pms mi?"
"Iya gue pms!" Doyoung berucap ketus di balik selimutnya.
"Ooh pantaslah nyebelin,"
"SIAPA NYEBELIN?!" Doyoung menatap Jaehyun semakin kesal kemudian kembali membelakangi Jaehyun.
"Aku mi aku nyebelin, mami gak pernah nyebelin kok mami itu orang paling sabar sedunia, murah hati, dermawan, rajin menabung, suka gotong royong, anak biskuat pula macam si salsa,"
"SALSA SIAPA LAGI? PACAR LU? BERANI LU DUAIN GUE?!" Doyoung beranjak dari posisi semulanya, mencekik Jaehyun dan duduk di perut Jaehyun yang sedang berbaring.
"Enggak mi, mana lah berani aku duain mami ni... apalah..." Jaehyun tampak malu malu ketika Doyoung menatapnya sedekat ini. Wajah Doyoung menjadi berkali lipat lebih cantik meskipun wajahnya sembap.
Jaehyun menarik leher Doyoung kemudian mengecupi lehernya yang selalu wangi. Ia melepas tangan Doyoung yang hampir mencekik lehernya kemudian meletakkan Doyoung menjadi berada di bawah kungkungannya.
"Ish heran gue kok suami gue nih ganteng banget,"
Pagi harinya seperti biasa Mark dan Jeno bersiap untuk pergi ke sekolah. Doyoung sudah berada di dapurnya untuk membuat sarapan anak anak dan Jaehyun.
"Pagi mami..." Mark tidak biasanya menyapa, mengingat malam tadi ia mencoba menjadi anak baik hari ini.
Doyoung mendengarnya namun hanya diam, tak berniat untuk berbicara pada Mark. Jeno langsung duduk, tak berniat basa basi pada Doyoung yang sedang menyiapkan sarapannya.
"Papa kemana mi?" Jeno menatap sekitarnya, Jaehyun yang biasanya stand by di dapur bersama Doyoung kini tak terlihat sama sekali.
"Di luar, ngasih makan peliharaan barunya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD FOR ME - JAEDO
Fanfictionterlalu sulit untuk Doyoung hidup bersama keluarga gajelasnya