5. Ngedet

2.5K 299 58
                                    

Seperti yang Mark katakan tadi pada Doyoung. Haechan mengajaknya jalan jalan, memang terdengar aneh karena sebelumnya bahkan Mark selalu mengajak Haechan dan Haechan menolaknya. Namun hari ini Haechan mengajak Mark terlebih dahulu entah mengapa.

Di waktu yang sama dengan Mark yang bersiap siap, ada Jaehyun dan Doyoung yang berusaha menenangkan Jisung yang kesal karena Jeno tidak serius membuat puisinya.



"Udah sung, tenang aja, biar aku buatkan, jago aku buat puisi cem ni, dulu om menang sepak bola antar kelas soalnya,"

"Ya aku nggak mau tau pokoknya om! Nanti kalo bu guru aku marah gimana??"

"Enggak bakal marah kok tenang aja nanti om Jeje buatin," timpal Doyoung menenangkan Jisung.

"Kau tengok aja nanti si Jeno itu aku pukul pantatnya, paok kali dia buat puisi cem ni,"



Mark mengeluarkan motornya dan memanaskan motornya untuk menjemput Haechan. Ya entah Haechan mengajaknya kemana, ia siap membawa motor saja.

Ia hanya memakai pakaian apa saja karena ia yakin akan tampan dengan pakaian apapun. Meskipun ia sendiri tak yakin Haechan menyukainya.

Ia melihat wajahnya di spion motor sambil memakai helm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia melihat wajahnya di spion motor sambil memakai helm. Jaehyun datang dari belakang memperhatikan Mark yang sangat wangi.

"Wih anak aku yang ganteng cem ayam geprek mau kemana hah?" Tanya Jaehyun menepuk pundak Mark.

Mark memutar bola matanya malas melihat Jaehyun yang selalu kepo.

"Mau main aku sama Haechan nggak tau mau kemana, aku pigi dulu,"

"Yaudah hati hati kau itu, jangan lupa pulang,"

"Iya lah Iya,"



Mark bersiap mengendarai motornya namun Jaehyun malah menahan kaosnya.

"Apa lagi?"

"Nggak salim kau sama aku ini? Durhaka kau itu sama orang tua," ucap Jaehyun menatap Mark sebal.

Mark memutar bola matanya lagi. Ia akhirnya mencium tangan Jaehyun dan menatap Jaehyun datar.


"Udah ini, apa lagi?"

"Bilang sama adek kau kalo jumpa dia, suruh pulang cepat, kena marah aku sama mami kau dia kabur gitu,"

"Oke"



Mark mengendarai motornya ke rumah Haechan yang berada di samping rumahnya. Ia terus menatap wajahnya di spion motornya, membenarkan letak kacamatanya dan maskernya, korona.

"Cepet jalan," ucap Haechan yang muncul tiba tiba. Ia memakai helm dari Mark lalu memboncengnya.

Mark meneguk ludahnya susah payah ketika melihat penampilan Haechan, dia hanya memakai kaos dan celana pendek. Entahlah kenapa sebenarnya dengan Haechan. Ia biasanya selalu rapi dan berpakaian panjang ketika keluar malam bersama teman temannya.

HARD FOR ME - JAEDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang