13. Tukang bubur

1.2K 208 40
                                    

Malam ini Doyoung masih terjaga di atas kasurnya, memainkan ponselnya, membuka sosial media tanpa tujuan dan hanya menggulirnya keatas dan kebawah.

"Ayang mau jalan jalan gak kau?" Tanya Jaehyun sambil mengelus rambut Doyoung yang serius dengan ponselnya.

"Gk dulu."

"Gak gunanya kita disini lah Doy," Jaehyun merengek, merasa bosan karena anak anak yang biasanya ia jahili tidak ada bersamanya ditambah Doyoung tidak mau diajak keluar untuk jalan jalan.

"Bego apa pikun sih? Pak dokter Jung Jaehyun suami gue yang paling ganteng... pantat gue sakit bangsat," Doyoung mendorong kepala Jaehyun membuat Jaehyun tersungkur di kasur.

"Mulut kau itu macam gak pernah ku sekolahin aja," Jaehyun memeluk Doyoung kembali, kepalanya ia letakkan di paha Doyoung.

"ya iya lah gak pernah, emang siapa lu? bapak gue? bukan kan?"

"iyasih doy..."

Jaehyun meringis, ia bangkit dari posisinya kemudian membalik menjadi ia yang memangku Doyoung.

"Besok ya kita jalan jalan?"

"Coba bikin muka imut dulu baru aku mau," Doyoung menatap Jaehyun tampak menantang.

"ichi ni.. san.. nyann~ Suprianto..."

"Arigato anjing"
.
.
.
.
.
.
.
.

"Woy anjing!"

Mark berteriak di depan kamar Jeno, Jeno tampaknya sedang serius bermain game berhubung tidak ada Jaehyun dan Doyoung di rumah. Karena jika mereka di rumah, Jeno pasti akan terkena ceramah panjang dari Jaehyun si dokter yang merangkap menjadi ustad.

"Napa pantek?"

"Kau dah solat belum? kalo belum cepat solat kau itu, awas aja gak solat," ucap Mark menatap pintu kamar Jeno yang ditutup bahkan dikunci dari dalam.

"baru aja selese solat gue,"

"mau makan gak kau? aku mau keluar beli makan, sekalian ada nobar aku sama si Badrol si Ijat, nanti kau bukakan pintu kalau dia datang kesini," Mark berucap panjang, entah Jeno mendengarnya atau tidak.

"yaa!! nanti gue beli makan sendiri!"

"kau dengar apa aku cakap tadi gak?! woy pantek!" Mark menggebrak pintu kamar Jeno merasa Jeno yang diajak bicara tak konsentrasi.

"iya sayang..."

"macam tai kuceng,"

.
.
.
.
.
.
.
.

Lucas dan Hendery sudah sampai di rumah Jaehyun, mereka duduk di ruang tamu bersama Jeno yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"bawa apa bang Lucas?" Jeno duduk di depan Lucas, menatap kantong yang Lucas bawa.

"oh ini, sodara nitip kratingdaeng buat pereda nyeri haid," Lucas berucap dengan yakin, Hendery mengangguk angguk di sebelahnya sedangkan Jeno mengernyit.

"ooh..."

"lah? bukannya kiranti?" Ucap Jeno yakin, setahunya memang bukan apa yang Lucas katakan.

"dah gausah dipikirin, Mark kemana emang Jen?"

"lagi makan, ntar juga pulang,"

Jeno, Lucas dan Hendery setelahnya hanya membicarakan hal hal random. Mereka mengobrol hingga Mark akhirnya datang.

"Wah, dah ada disini kelen rupanya, sori lama ya?" Mark menjabat tangan Lucas dan Hendery.
"Yok langsung nonton aja kita, Jen gak usah kemana mana kau itu duduk rumah aja, gak baik anak kecil pigi petang petang,"

HARD FOR ME - JAEDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang