"Wah baru pulang kau itu pigi kemana aja kau ha? gak kangen sama aku kau itu?"
Jeno hanya diam dengan wajah datarnya, ia diam saja ketika Jaehyun memeluknya karena rindu. Namun beberapa saat kemudian ia melepas pelukan Jaehyun yang semakin erat.
"Woi kenapa kau itu hah?"
"Brisik,"
"Memang anak anjing lah kau ini,"
Mood Jeno berubah buruk seketika, mendengar ucapan Doyoung tadi yang tak masuk akal menurutnya. Ia pergi ke kamar, membanting pintu kemudian menghempaskan tubuhnya ke kasur.
"Woy dah ku cakap berapa kali sama kau, jangan banting banting pintu, roboh rumah kita nanti belum tentu tim bedah rumah kemari!" Bukan, bukan Jaehyun yang berteriak melainkan Mark yang sudah rapi sambil membawa helmnya.
"Nah kau itu mau kemana lagi?" Jaehyun menatap Mark yang melintasinya tanpa permisi, ditambah Mark yang berteriak cukup dekat dengan telinganya.
"Aku mau cakap sama Haechan pa soal tadi,"
Mark pergi meninggalkan Jaehyun tanpa menunggu jawaban Jaehyun.
"Baguslah kalo kek gitu, LANGSUNG PULANG KAU ITU JANGAN KEMANA MANA LAGI!"
.
.
.
.
.
.
.
.Mark mengendarai sepeda motornya, ia berhenti di lampu merah. Beberapa polisi terlihat mengatur lalu lintas, beberapa pengendara pula diberhentikan karena melanggar peraturan seperti tidak memakai helm dan tidak menyalakan lampu kendaraan.
Mark bersantai, setidaknya surat surat kendaraannya lengkap dan ia memakai helm. Namun salah satu polisi tampak mendekatinya ketika lampu merah belum berubah menjadi hijau, ia mulai keringat dingin, apa lagi kesalahannya?
"Surat surat lengkap kok pak, ku pakai ini helm, lampu ku nyala pula,"
"Dih? saya mau nyebrang,"
Mark menurunkan kaca helmnya merasa malu, siapapun selamatkan Mark sekarang.
Lampu merah berubah menjadi hijau, Mark kembali mengendarai motornya melaju menuju tempat kos Haechan.
Ia sudah sampai di depan kos Haechan, ia memarkirkan motornya kemudian mengetuk pintu untuk memastikan apa Haechan berada di dalam atau tidak.
"Chan!! Di dalam gak kau itu??"
Haechan membuka pintu tanpa menyahuti teriakan Mark, ia menatap Mark datar, kedatangan Mark benar benar mengganggu istirahatnya yang tenang.
"Penting gak? kalo enggak gausah masuk,"
"Udah makan belum kau? Kalo belum ku belikan dulu di depan situ," Mark tersenyum pada Haechan, lain dengan Haechan yang justru membuang mukanya malas.
"Gak usah sok peduli deh, lu itu bukan bapak gue, sana pergi aja, gue mau tidur,"
"Iyala memang aku ini bukan bapak kau, tapi aku bapak anak kita, aku kemari mau cakap sesuatu sama kau, hari ini kau ikut aku ke rumah, aku mau lamar kau di depan tante ten sama om Taeyong,"
Haechan mendecih "Taeyong bukan bapak gue, kalo lu bener bener mau lamar gue, undang bapak asli gue, Seo Johnny,"
Mark mengangguk mantap, ia menggenggam tangan Haechan.
"Apa?"
"Ya jom lah kita balik sekarang Chan,"
"Gak mau, nanti aja kalo lu mau ke rumah tinggal lu jemput gue, kalo gamau yaudah gausah nikahin gue,"
Haechan menutup pintu kosnya meninggalkan Mark yang hanya tersenyum kecut di luar.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD FOR ME - JAEDO
Fanficterlalu sulit untuk Doyoung hidup bersama keluarga gajelasnya