14. Jeno Gak Tau

1.3K 193 37
                                    

Ini malam ke tiga Doyoung dan Jaehyun tidak ada di rumahnya dan berada di luar kota untuk bulan madu. Jaehyun dan Doyoung bersiap untuk pergi ke toko oleh oleh, niatnya besok ia dan Doyoung akan kembali ke rumah.

"Wuih cantik kali bini aku ni," Jaehyun menatap kagum pada Doyoung yang sedang menyisir rambutnya di depan cermin, ia mendekati Doyoung dan memeluknya dari belakang, hidungnya mengendus leher Doyoung yang wangi.

"Minggir..." kelemahan Doyoung berada di lehernya, nafas Jaehyun begitu terasa di leher dan membuatnya geli.

"Ah salting,"

"Ususlu salting, geli!" Doyoung mendorong Jaehyun, ia pergi setelah selesai menyisir rambut.

Doyoung berjalan ke tempat kopernya berada, ia mencari sesuatu disana. Ia meneguk ludahnya dengan sulit dan menatap Jaehyun.

"Kenapa yang?"

"Pilnya... mami gak bawa,"

Ya, Doyoung memang mengonsumsi pil pencegah kehamilan sejak ia memiliki Jeno, dan sekarang ia tak membawanya setelah kurang lebih tiga malam behubungan badan dengan Jaehyun.

"Gak papa lah mi, gak tentu hamil kok, haritu kan kau sendiri yang kemas kemas,"

"Emang gainget pas Mark dulu gimana?!" Doyoung meninggikan nada bicaranya. "Apalagi ini kita lakuin tiga kali,"

"Gak usah lah kau pikirin itu dulu, jadi pigi gak kita ni? panas nanti gosong aku," Jaehyun mencebik kesal, ia menarik tangan Doyoung.

"Halah uke,"

"Bah ngatain aku uke dia, padahal semalam dia desah desah enak dibawah aku," Jaehyun mengecup pipi Doyoung bermaksud menggodanya.

"brisik,"

.
.
.
.
.
.
.
.

Jeno menghela napasnya setelah kembali dari sekolahan siang ini. Rumahnya begitu sunyi karena Mark langsung pergi ke kos kosan Haechan setelah mengantarnya pulang.

Doyoung dan Jaehyun juga tak kunjung kembali dari luar kota. Jeno bosan setiap harinya terus melihat wajah kakaknya itu.

Perut Jeno berbunyi, ia merasa lapar, dengan tidak adanya Doyoung di rumahnya, ia harus memasak atau membeli makanan terlebih dahulu. Tidak seperti hari hari biasanya, Doyoung sudah selesai memasak dan ia hanya mengambil nasi serta lauk di dapur.

Jeno mengelus perutnya, perutnya tak berhenti berbunyi. Stok mie instan dan telur di dapur masih banyak, kakak beradik itu tidak pernah mau untuk memasaknya.

Kekacauan yang mereka lakukan sudah cukup banyak, mungkin Doyoung akan mengamuk setelah ini. Jeno diketahui telah merusak teflon anti gores Doyoung karena mengaduk telur di atasnya dengan alat besi. Sedangkan Mark membuat beberapa bagian bawah panci Doyoung gosong setelah digunakan untuk merebus air.

Perut Jeno berbunyi untuk yang kesekian kalinya, ia kembali mengelus perutnya.

"Sabar sayang, nanti kita makan kok, oke ga?"

Ponsel Jeno berdering, nama Jaehyun tertera di layar ponselnya, ia mengangkat segera panggilan Jaehyun, takut Doyoung memarahinya karena lama mengangkat panggilan.

"Apa? kangen aku kan?"

'Dah makan belum kau itu? aku sama mami pulang malam nanti, abang kau kemana? nanti suruh dia makan kalo belum, jangan lupa solat, awas aja kalo ku tau kau gak solat, papa solatin kau di masjid esok hari,'

"Iy-"

tut...

panggilan berakhir, Jeno bahkan belum mengucapkan apapun.

HARD FOR ME - JAEDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang