Jangan silent aku tidak suka ಠ︵ಠ
~~~Galang meraba kaca jendela kamarnya yang berembun. Di luar ternyata hujan. Ia baru saja terbangun dari tidur siang. Tak terasa hari sudah sore dan hujan lumayan deras. Galang pun berniat untuk turun ke lantai satu rumahnya. Perutnya terasa lapar. Galang ingat jika ia lupa makan siang saat sepulang sekolah tadi. Ia malah langsung tidur siang karena terlalu lelah. Biasanya Ghiska akan tetap memaksa Galang untuk makan siang sebelum tidur siang. Tetapi karena tadi Galang pulang dan rumah dalam keadaan kosong jadianya ia memilih langsung tidur.
Begitu menuruni anak tangga Galang mendengar suara seorang pria dari arah ruang keluarga. Itu pasti papanya. Beberapa hari ini papanya memang sering pulang lebih awal ke rumah. Terkadang juga papanya yang menjemput saat pulang sekolah menggantikan mamanya. Galang semakin mempercepat langkahnya. Tetapi langkah langsung terhenti saat kakinya tiba di anak tangga terakhir.
Papa dan mamanya sedang asik bercengkrama di sofa. Galang mendengus ketika melihat papanya sedang mengobrol ria sambil memijat kaki seorang gadis yang duduk di tengah sofa. Tak hanya itu, papanya juga terlihat menyelimuti dengan benar tubuh anak gadisnya yang tampak kedinginan. Sementara Ghiska terlihat sibuk mengeringkan rambut anak gadis itu yang memang basah entah karena apa. Mungkin karena kehujanan?
Galang mengepalkan tangannya. Ia merasa tak suka melihat pemandangan itu. Ketiga anggota keluarganya tampak bercengkrama dengan hangat dan kakaknya diperlakukan seperti seorang ratu di rumah ini. Pemandangan yang membuat Galang muak.
"Galang ngapain disitu? Sini!" Itu suara Ghiska.
Galang menghela nafas kemudian berjalan dengan malas dan ikut bergabung bersama orang tuanya. Tatapan Rangga langsung tertuju pada anak lelakinya.
"Tadi kenapa kalian gak pulang bareng? Kakakmu jadi kehujanan begini Galang." Sahut Rangga.
Galang berdecak.
"Terus salah aku? Aku kan gak nyuruh kakak hujan-hujanan, pa." Galang mencoba memberi pembelaan.
"Ya tapi kok bisa kalian pulang terpisah? Kamu sampai rumah lebih dulu sementara kakak kamu pulang terlambat sambil hujan-hujanan. Mama kan udah bilang kalian pulang bareng naik taksi online." Ujar Ghiska dengan nada khawatir.
"Aku gak mau pulang bareng dia!" Ketus Galang sambil mendengus.
Ghiska dan Rangga pun saling pandang kemudian menghela nafas.
"Tapi setidaknya jangan pulang duluan, Galang. Atau kalian bisa janjian di gang sebelah sekolah kan bisa kalo gak mau-"
"Emang kenapa sih?! Lagian dia masih baik-baik aja kan?!" Cela Galang sambil sedikit ngegas.
"Tapi kakak jadi pulang naik motor temannya terus kehujanan." Gumam Ghiska.
"Yaelah kehujanan doang gak mati kan." Gumam Galang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Baby Boy (Complete)
Teen FictionBerawal dari menyukai seorang gadis bernama Naura secara diam-diam selama tiga tahun hingga akhirnya Galang memutuskan untuk mengikuti kemana pun arah gadis itu melangkah. Perasaan suka yang awalnya biasa lama-lama membuat Galang Elvano melakukan se...