24. Out Of Control

713 102 15
                                    

Hai, selamat hari raya idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin 🙏

Maaf telat ya..

🌜🌜🌜

BRAKK

BRUKK

SRAKK

"SIAPA YANG UDAH BERANI NAMPAR NAURA??!!"

"Lang, udah Galang.. malu-maluin anjrit!"

"SIAPA?!!"

Galang nyaris kembali merobek sebuah buku agenda yang ada di meja terdekat jika saja Umar tak segera merebut buku itu.

Kondisi ruang OSIS pagi itu kacau dan berantakan sekali diakibatkan oleh ulah Galang yang datang lalu tiba-tiba mengamuk. Padahal saat itu tidak ada siapapun di ruang OSIS. Galang menerobos masuk hingga mendobrak pintu ruangannya yang masih terkunci.

Jelas sekali para anggota yang merasa menjadi pribumi ruangan itu langsung berdatangan. Meski begitu, sampai mereka semua datang pun Galang masih mengacak-acak entah itu menjatuhkan barang-barang atau merobek-robek kertas yang ada di depan matanya. Masa bodoh jika kertas yang ia robek itu statusnya sangat penting. Umar dan Mahesa pun sampai kewalahan menahan teman mereka yang sudah seperti kesetanan jika menyangkut nama Naura.

Galang menatap satu persatu anak OSIS itu dengan mata yang penuh dengan urat-urat kemarahan. Benar-benar tak terkontrol.

"SIAPA YANG UDAH BERANI NGERENDAHIN NAURA?!!"

"Heh! Lo siapa?! Gak sembarangan orang bisa masuk ke sini apalagi sampe ngehancurin ruangan ini!!" Teriak Abel dengan murka.

"GUE GAK PEDULI!! KALIAN SEMUA GAK PUNYA HATI! BERANI-BERANINYA NGELUKAIN-"

"Apa yang kamu lakukan?!"

Suara Julian mengejutkan semua orang yang berada di ruangan itu termasuk Galang sendiri. Napas Galang semakin memburu saat Julian mendekat dengan wajah yang penuh amarah.

Cih, lihatlah wajah sombong itu pikir Galang. Tanpa basa-basi lagi Galang langsung ikut maju sna langsung menarik kerah seragam Julian dengan kasar. Orang-orang pun terkejut lalu berusaha memisahkan keduanya. Mereka hanya takut akan benar-benar ada perkelahian di sini.

Tapi Julian mengangkat tangan untuk memberi aba-aba pada semua orang kalau ia tidak apa-apa. Jadi mereka semua pun pada akhirnya membiarkan Julian menghadapi kemarahan Galang. Kalau boleh jujur sebenarnya Julian sedang benar-benar merasa marah sekarang. Iya, sejak Julian mendengar kabar bahwa Galang mengamuk di ruang OSIS, dirinya langsung merasa tak kuasa menahan emosi. Jika kalian bisa, lihat saja sekarang aura wajah Julian sangatlah tidak mengenakkan. Walau memang terkenal sebagai orang yang sangat dingin dan datar, tapi hari ini Julian benar-benar terlihat berbeda.

Julian pun berdecak karena Galang tak kunjung mengeluarkan sepatah kata pun, hanya diam melototinya dengan wajah yang memerah.

"Jika kamu mau menyelesaikan masalah pribadi dengan saya, tidak perlu menyentuh ruangan ini." Tukas Julian dengan dingin.

"Sekarang urusan gue bukan cuma sama lo tapi sama mereka semua juga! Kalian bisa bersikap sok suci tapi nyatanya kalian cuma sampah!" Desis Galang.

"Jaga bicara lo!" Sahut Nadya.

"Sebenarnya apa yang membuat kamu mengamuk pada kami seperti ini? Mari selesaikan baik-baik jika ada kesalahpahaman atau kesalahan yang kami lakukan. Jangan sampai masalah ini terdengar oleh pihak atas." Ujar Julian dengan tenang meski hatinya sangat tidak tenang dan pikirannya sudah ingin melayangkan tinju pada wajah imut Galang.

My Bad Baby Boy (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang