13. Hasn't Changed

145 25 6
                                        

Bus melaju dengan kecepatan sedang melintasi dingin jalan aspal basah sebab terkena rintikan air hujan yang turun sekitar pukul 2 siang tadi. Rencana tentang kembali ke Seoul pagi hari harus tertunda sebab perihal ini dan itu.

Acara memasak sarapan spesial ala rumahan Park Ji Hoon yang berakhir kacau balau, pertikaian siapa yang paling imut antara Lee Daehwi atau Park Ji Hoon, sampai adegan berlari kembali ke villa ketika si ceroboh Park Woojin melupakan dompet dan ponselnya sendiri didalam kamar.

Lalu akhirnya?

Tentu saja mereka harus menunda kembali sekali lagi. Siang itu awan hitam diiringi hujan deras terlanjur mendominasi. Yangyang, Gangwon-do di guyur hujan berintensitas tinggi, terlampau deras untuk pagi secerah tadi.

Segala permasalahan ini dan itu yang harus menjadi alasan keterlambatan mereka untuk kembali ke Seoul berakhir ketika mereka sudah berada didalam perjalanan bus saat ini. Tepatnya ketika matahari sudah lelah dan ingin kembali beristirahat dipenghujung hari.

Suasana dalam bus cukup tenang ketika sipaling cerewet sudah lelap dipundak kekasihnya. Yah, wajar saja, perjalanan mereka cukup panjang jika harus dihabiskan mengobrol disepanjang jalan. Terlebih hawa dingin sejuk setelah hujan cukup nyaman untuk sekedar lelap mengistirahatkan badan.

"Belum berbaikan dengan Jinyoungie?" Tanya Ji Hoon sedikit berbisik memperhatikan Woojin yang hanya diam memperhatikan Jinyoung sejak di villa tadi.

Mereka memang bermain bersama, tapi ada suasana canggung yang cukup kentara untuk Ji Hoon yang sedikit perasa. Jika itu Daehwi, tentu ia tidak akan sadar. Sayangnya, sejak awal Ji Hoon memang tau jika ada masalah diantara mereka. Makanya, sedikit kecanggungan akan sangat terasa oleh Ji Hoon yang ikut memperhatikan mereka.

"Belum"

"Kenapa? Apa masalahnya serius?"

"Tidak, hanya saja mungkin perkataanku sedikit melukainya. Aku akan berbicara berdua dengannya nanti .."

"Jangan terlalu keras padanya, dan cepat selesaikan permasalahan diantara kalian berdua"

"Baiklah, aku akan mengurusnya sendiri nanti"

Ji Hoon mengangguk singkat menyetujui, ia tahu Woojin pasti akan menyelesaikan masalahnya sendiri.

"Tidak lelah?" Tanya Woojin perhatian.

"Lelah.."

"Tidurlah, aku akan membangunkanmu begitu kita tiba di Seoul"

"Hm, aku akan tidur jika mengantuk"

Woojin mengangguk mengiyakan, sedangkan Ji Hoon hanya balas tersenyum lalu mengalihkan pandangan pada bingkai kecil jendela bus yang berembun oleh rintik air hujan.

Indah bias warna oranye bercampur dengan gelap awan sisa turun hujan seolah menjadi pelengkap bingkaian indah semesta dari dalam bus yang mereka tumpangi. Matanya berfokus pada pemandangan luar jendela yang tersuguh cantik oleh sang pencipta, seolah Ia sedang menunjukkan segala kuasanya pada dunia.

Ting!

Sebuah notifikasi tiba - tiba muncul dari ponsel Ji Hoon. Matanya melirik sebentar kearah layar ponsel sebelum akhirnya ia kembali memasukkan ponsel itu kedalam saku celananya.

"Siapa?" Tanya Woojin yang tadi juga menyadari notifikasi pesan diponsel Ji Hoon.

Ji Hoon menggeleng lalu menarik paksa senyum disudut bibirnya.

"Bukan hal penting"

.
.

"Masuklah, aku akan langsung pulang setelah kau masuk kedalam flat mu"

To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang