2. Rumor

219 29 9
                                    

Aku kasih backsound biar lebih ngefeel. Wkwk, semoga cocok sama ceritanya ..
Happy reading ♡

🌻🌻🌻

Ji Hoon melangkahkan kakinya melewati koridor sekolahnya yang sedang sepi. Ya wajar saja, ia keluar ditengah jam pelajaran. Ia merasakan panggilan alam mendadak saat Ha Seung Woon guru matematika masih berada ditengah penjelasan mata pelajaran. Perutnya mendadak sakit meminta ingin segera disembuhkan. Ada hal yang harus dibuang tanpa bisa ditunda meski ada alasan.

"Akh" rintih Ji Hoon ketika sakit diperutnya semakin menjadi.

Aneh, apa dia salah makan? Padahal ia hanya makan makanan kantin diwaktu istirahat sempitnya tadi. Apa karna ia tergesa - gesa saat makan tadi? Makanya lambungnya malah terganggu seperti sekarang ini.

Ah tidak tahu, ia harus berlari sekarang.

Ji Hoon mempercepat langkahnya berusaha cepat sampai ditoilet siswa agar ia bisa menuntaskan urusannya sekarang juga. Tangannya langsung membuka lalu kembali menutup pintu toilet begitu ia sudah masuk didalam sana.

Lalu ..

Yaahh, emm ..

Kalian pasti tidak begitu penasaran dengan urusan Park Ji Hoon di toilet bukan? Intinya saja, ia sudah menyelesaikan segala hal yang harus ia selesaikan disana.

Ceklek!

Ji Hoon tersentak kaget begitu mendengar suara pintu yang terkunci dari luar. Ah, apa perasaannya saja? Mungkin orang disebelahnya yang sedang mengunci pintu toilet sebelah.

Byuurrrrrr !!!

Basah

Seseorang baru saja menyiram Ji Hoon dengan air yang entah siapa pelakunya. Dan bukannya melawan atau memaki. Ji Hoon hanya diam terpaku ditempatnya. Ia seolah tak terkejut lagi dengan perlakuan tak wajar itu.

"Hya! Kau itu laki - laki! Bertingkahlah sewajarnya laki - laki! Jangan berusaha menggoda laki - laki hanya karna wajahmu seperti perempuan! Dasar tidak normal!"

"Hah, aku tidak sudi satu sekolah dengan seorang gay!"

"Kasihan Woojin yang normal, ia terlihat seperti gay karna sibodoh ini terus menempelinya"

"Kau menggelikan Park Ji Hoon"

"Hahahahahah!!!"

Ji Hoon diam, ia hanya menunduk dan menatap lurus kearah lututnya dengan posisi masih duduk ditoilet. Ia tak menjawab sedikitpun makian dari beberapa orang perempuan yang terdengar masih berada didepan pintu toilet. Ia juga tak menangis atau panik atas hal yang sedang menimpanya saat ini.

"Setidaknya kalau tidak normal, kau juga harus mencari pasangan yang tidak normal! Bukannya malah membuat Woojin yang normal jadi tidak normal! Kau tahu? Kau itu merusak Park Woojin"

"Hya ya ya, ada orang datang, cepat kita pergi sekarang!!" Suara lain kini terdengar ditelinga Ji Hoon diiringi oleh derap kaki yang mulai berlarian.

Ji Hoon menghela nafas lega begitu beberapa anak yang mengganggunya tadi pergi. Ia menarik paksa senyum dibibirnya. Ada perasaan sesak mengisi penuh dadanya.

"Gwaenchana .." lirih Ji Hoon membuka suara. Tangannya ia gunakan untuk menarik dan menggulung tisu toilet disana. Ia mencoba mengeringkan rambut, wajah serta pakaiannya yang basah dengan tisu yang ada.

To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang