Jangan lupa dengerin backsound nya juga. Biar ala ala drakor🤣
Happy reading ♡🌻🌻🌻
Woojin membuka pintu flat nya sedikit tergesa. Ia baru saja menerima panggilan dari Ji Hoon yang mengatakan bahwa dirinya sedang berada dekat dengan flatnya. Penampilannya kini sedikit berantakan akibat ia mengganti bajunya secara asal sesaat sebelum keluar dari flatnya. Jaketnya bahkan belum terpasang sempurna ketika dirinya masih menuruni anak tangga untuk menemui Ji Hoon yang menunggu dibawah.
Ah sekedar informasi, flat yang Woojin sewa ada dilantai 2. Dan ia sudah cukup lama tinggal disana. Ia tinggal sendiri sejak ia memutuskan sekolah dengan tanggungan beasiswa penuh di Seoul. Keluarganya ada di Busan dan Woojin tinggal mandiri sejak sekolah menengah pertama. Ia masih tinggal di asrama sekolah waktu itu. Setelah lulus, akhirnya ia menyewa flat dengan biaya yang didapat dari uang beasiswanya.
Woojin baru saja sampai kelantai yang paling dasar dan atensinya langsung direbut oleh sosok yang kini berdiri dibawah sorot lampu jalanan. Ji Hoon disana, senyumnya merekah sempurna seperti biasanya.
"Hya, kenapa kau kesini? Kan sudah kubilang, biar aku yang kerumahmu .."
"Ck, kau bahkan tidak menutupi tubuhmu dengan benar. Kenapa tidak menggunakan jaket? Harusnya kalau kau lupa membawanya kau langsung masuk saja, bukannya malah berdiri disini" Woojin kini melepas jaketnya dan memasangkannya pada Ji Hoon.
"Woah, suamiku memang yang paling bisa diandalkan" gurau Ji Hoon diiringi kekehan lucu sambil memasukkan tangannya kedalam jaket yang dipasangkan Woojin padanya.
Woojin hanya terkekeh mendengar gurauan Ji Hoon yang sudah seperti santapan bagi Woojin setiap harinya.
"Sudah" ucap Woojin begitu ia selesai menutup rapat jaketnya yang dipakai oleh Ji Hoon.
"Ah hangat"
"Baguslah .. ah, benar juga, kenapa kau sendirian disini? Mana tuan Kim?"
"Aku menyuruhnya pulang"
"Hm? Lalu bagaimana denganmu? Kau ingin kita naik bus lagi?" Tanya Woojin mengingat jarak flat dan rumah Ji Hoon cukup jauh jika ditempuh berjalan kaki.
"Tidak, aku ingin menginap di flat mu saja malam ini"
"A-ah, t-tapi kamarku masih berantakan"
"Aku bisa membantumu merapikannya nanti, sekarang kita pergi dulu"
"Kemana?"
"Jajangmyeon, kau bilang kau akan meneraktirku jajangmyeon tadi"
Woojin terkekeh mendengar ucapan Ji Hoon. Rupanya Ji Hoon masih mendengarkannya meski ia sempat kesal waktu diperpustakaan tadi. Yah, lagi pula ini tentang makanan. Mana mungkin Ji Hoon akan mengabaikannya begitu saja.
"Baiklah, ayo pergi"
Ji Hoon meraih tangan Woojin. Ia menggenggannya lalu memasukkan tangan Woojin kedalam saku jaketnya.
"Karna aku memakai jaket suamiku, jadi aku harus memastikan setidaknya tangan suamiku tetap hangat" ucap Ji Hoon tersenyum lucu menatap Woojin.
Dan yang ditatap?
Ia hanya melongo seperti orang bodoh seolah tersihir oleh senyuman termanis milik Park Ji Hoon. Masa bodoh dengan debaran cepat yang kembali memenuhi sesak dadanya. Terserah jika desiran halus menggelitik itu kembali jelas terasa. Woojin hanya ingin menikmatinya.
