8. Beach

179 29 7
                                    

Cuaca memang hal yang unik dan sulit ditebak. Jika tadi pagi awan hitam menyelimuti seluruh kota, maka bisa jadi sore hari tuan matahari yang kembali cerah dengan eksistensinya. Yah, sore hari di Yangyang, Gangwon-do, tepatnya di pantai Naksan, tuan matahari kembali eksis meski waktu istirahatnya hampir tiba sebentar lagi.

Mereka baru saja sampai kepantai Naksan setelah melakukan perjalanan hampir 4 jam menggunakan bus dari kota Seoul. Perjalanan yang cukup panjang untuk mendatangi pantai Naksan yang memang tak terlalu ramai pengunjung. Sengaja, agar mereka puas bermain air atau pasir secara leluasa tanpa mempedulikan pengunjung lain.

Disanalah mereka, berjalan menyisiri setiap butiran pasir pantai dan membiarkan kaki telanjang mereka merasakan sensasi dingin dan hangat pasir bercampur air laut itu.

Ah, mereka.

Maksudnya Woojin, Ji Hoon, Daehwi dan Jinyoung. Sepasang kekasih itu memaksa ikut meski Woojin sudah mengirim sinyal lirikan mata kalau mereka tak boleh ikut. Woojin hanya ingin berdua dengan Ji Hoon, sialnya dua orang bocah itu tak ingin peka dan mengabaikan sinyal - sinyal dari Woojin. Terlebih lagi ketika Ji Hoon sendiri yang memberi izin untuk mereka bisa ikut dalam liburan kecil mereka kali ini.

"Wuah, menyenangkan sekali bisa melihat air laut setelah sekian lama" ucap Daehwi lalu menggandeng lengan Ji Hoon.

"Hmm, iya .. aku bahkan lupa kapan terakhir kali aku kesini"

"Hm? Memangnya kau jarang berlibur kepantai seperti ini?"

"Eoh, aku tidak banyak punya waktu luang, biasanya waktuku kuhabiskan untuk belajar ditempat kursus saat pulang sekolah, dan sisanya belajar dirumah bersama Woojin, dia sudah seperti tutor pribadiku"

"Heol, kenapa belajar sekeras itu? Otakmu perlu istirahat hyung .."

"Hmm, tidak bisa seperti itu Daehwi-ya .. ada hal yang harus kupertanggung jawabkan dengan ayahku, jadi aku harus bekerja keras untuk semua itu"

"Ah aku tidak mengerti, intinya karna sekarang kita sudah disini, berarti kita harus bermain! Hyung, ayo main air!"

"A-ah a-aku .."

"Ayo!"

Daehwi menarik tangan Ji Hoon berlari mengejar ombak pantai ketika menjauh, lalu menarik Ji Hoon kembali ketepi ketika ombaknya datang mendekat.

"Uwahh, Daehwi-ya, airnya dingin sekali" ucap Ji Hoon sedikit berteriak diiringi tawa kecil karna tak dapat dipungkiri bermain seperti ini sangat menyenangkan. Rasanya lelah perjalanan 4 jam terbayar sudah dengan indah pemandangan pantai dan sejuk air dingin yang bergulung bersama ombak.

"Hyung, cepat lari ombaknya datang, kyaaaaaa ..." teriak Daehwi memekik ketika air yang datang menyentuh setinggi betis hampir menyentuh lututnya.

"Uwaah, celanaku basah Daehwi-ya, hahahaha"

"Heol, aku tidak punya pakaian ganti hyung, celanaku juga basah, huweeee" rengek Daehwi manja yang dibalas kekehan geli dari Ji Hoon. Ayolah, ide mengejar ombak adalah ide Daehwi, harusnya ia tahu jika bermain seperti ini pasti akan membuat dirinya basah. Jadi kenapa harus merengek seperti itu?

"Hahaha, cepat Daehwi, ombaknya datang lagiii, kyaaaa" kini Ji Hoon yang mengambil alih menarik tangan Daehwi untuk kembali ketepi pantai sebelum ombak datang menyerang.

"Hyung, karna sudah basah sekalian saja, terima ini! Hahahaha" ucap Daehwi lalu menyiram air kearah Ji Hoon dengan tangannya.

"Hya, hentikan airnya dingin"

"Tidak mau" ucap Daehwi menyerang Ji Hoon dengan serangan air bertubi - tubi.

"Hya! Kau ini, rasakan ini!" Kini Ji Hoon yang menyirami Daehwi dengan air penuh dikedua tangannya membuat Daehwi basah kuyup.

To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang