3.Gila

14 8 26
                                        

"Veny" panggil Karin untuk ke sekian kalinya.

Veny tersentak, buru-buru ia menyimpan sebuah surat ke dalam tasnya. Raut wajahnya seperti ketakutan.

"Hh...hah? Apa?"

Karin menatapnya sebentar kemudian menggeleng "lo kenapa?"

Veny menelan air ludahnya dengan kasar. Berusaha terlihat biasa saja.

"Eng..enggak, kenapa? Ada apa cari gue? Lo diganggu lagi?"

Karin tersenyum "nggak kok tenang aja, akhir-akhir ini Ares gak deketin gue lagi kok"

"Baguslah"

Keduanya terdiam hingga bel masuk kelas berbunyi, guru pun datang dan mengajar.













































Dengan langkah yang berat, Veny berusaha berjalan hingga kerumahnya. Motornya diambil paksa oleh preman jalanan. Dasar.

Setelah melawan hingga babak belur, tetap saja Veny tak mendapatkan kembali motornya. Terpaksa dia kabur dan meninggalkan motor kesayangannya dijalanan.

Saat melewati rumah Karin, Veny melihat seorang laki-laki tengah berdiri didepan pintu sambil melihat kesana kemari.

Veny bersembunyi dan mengawasi gerak-geriknya dari jauh. Laki-laki itu seperti berusaha masuk ke dalam rumah Karin.

Apa gue harus bantu Karin? Siapa tahu itu penjahat? -batin Veny.

Baru selangkah berjalan, ia berhenti.

Ketika laki-laki itu dibukakan pintu oleh Karin, ia terlihat akrab dengannya.

Bahkan mereka..berpelukan?

Veny dapat melihat dengan jelas, Karin tertawa bersama laki-laki itu. Sialnya dia membelakangi Veny. Sehingga Veny tak dapat mengetahui siapa itu sebenarnya.

Setahunya, Karin tak pernah dekat dengan laki-laki manapun. Kecuali...

Ares.






































"Maaf"

Veny kecewa mendengar pernyataan Karin.

"Maaf? Sadar Kar, ini buat diri lo sendiri"

Karin meremas kuat roknya ia selalu menunduk disaat seperti ini.

"Bukan karena lo suka sama Ares?"

Shit, sejak kapan Karin seperti ini?

"Terserah Kar, gue sebagai sahabat lo cuma bisa peringatin. Gue gak mau lo mati ditangan Jenessa. Dia gadis gila Kar, dia bisa aja ngebunuh lo suatu saat nanti"

Karin meneteskan air matanya "maaf, tapi jujur, gue suka sama Ares dan.."

"Gue gak perlu tau. Yang gue mau kasih tahu lo cuma satu. Jaga diri lo baik-baik"

Sebelum melangkah pergi lebih jauh, Veny berhenti sebentar "kalau ada apa-apa kasih tahu gue."

Camaraderie {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang