"Hiks"
"Hiks"
Jenessa terus meronta dan bergerak berusaha melepaskan ikatan ditangannya.
Dia dikurung diruangan bawah tanah. Diatasnya adalah penutup besi yang berat, tidak mungkin bisa ia buka.
Udara yang masuk pun hanya melalui satu lobang kecil.
Sementara disekitarnya air terus mengalir membanjiri tempat kecil tersebut.
Sekarang air itu sudah mencapai leher Jenessa, ia mendongakkan kepalanya ke atas agar tidak terkena air.
Krieett
Terdengar dari atasnya seseorang telah membuka pintu. Selama 3 hari ini ia tak berani berisik jika ada orang itu. Namun kali ini ia akan tenggelam, ia tentu tidak bisa diam saja.
"Tolong!!!"
"Kumohon!!! Keluarkan aku!!!"
"Tolongg!!!!"
"Aaaaaaarghhhhh keluarkan aku!!!"
"Sialan!!! Bajingan!!! Tunjukkan dirimu jika berani!!"
Brukkkk!!!
Terdengar suara barang dilempar.
Sejujurnya nyali Jenessa menciut, tapi air mulai naik semakin naik sampai ia tersedak.
"Uhuukk uhukkk! Keluarkan aku! Aku bisa mati! Apa kau gila?!" Teriak Jenessa, ia harus mendongakkan kepalanya untuk berbicara tanpa tersedak air.
Seseorang berpakaian serba hitam serta masker hitam berdecih.
"Bisa mati? Cih..." Gumam orang itu.
Krekkk
Suara mesin terdengar.
"Hey! Apa kau gila!!! Hey hentikan bodoh!! Argh uhukk uhukk"
Beberapa detik kemudian semua senyap. Tidak terdengar suara apapun lagi. Karena bagaimanapun rumah ini sangat tertutup dan kedap suara. Bahkan jendela pun tak ada.
Orang berpakaian hitam itu tersenyum kemudian melangkah pergi.
3 jam kemudian air mulai surut, terlihat jelas mayat Jenessa yang masih menggantung dengan keadaan basah kuyup.
Bibirnya pucat, bajunya sobek-sobek, terdapat beberapa bolongan dibadannya. Darah yang mengalir sisa sedikit karena sudah dibersihkan oleh air tadi.
Saat orang misterius itu menyalakan mesin tadi, semua ikan kelaparan masuk ke ruang bawah tanah melahap Jenessa yang tidak bisa melawan.
Bersamaan dengan air yang surut kembali ke lobang yang ada, ikan ikan itu pun pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie {Hiatus}
Mystery / ThrillerKarin selalu dibully oleh Jenessa dan teman-temannya, karena Karin dekat dengan Ares most wanted di sekolah. Beruntung Karin mempunyai sahabat yang selalu ada di sampingnya, Venysilla. Deskripsi yang pendek, namun memiliki banyak makna di dalamnya. ...