Terlalu Manis?

41 12 1
                                    

Niat untuk menyita perhatian wanitaku sepertinya berhasil. Bukan dengan kesibukan menulis, melainkan dengan moodku yang turun sejak ia selesai bertelponan dengan oppanya itu. Meski ia mengira aku sakit dan memberikan beberapa obat serta vitamin padaku, tak apalah. Setidaknya dia mempehatikanku.

Setelah seharian tidur, aku tidak sadar saat ini sudah malam. Aku melihatnya tengah memasak. Oh iya di kamar hotelku ini ada dapur kecil. Meski kecil, dapur ini bisa digunakan untuk memasak hal-hal yang simple.

Aglio e Olio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aglio e Olio

Perlahan aku mendekatinya dan memeluknya dari belakang. "Sudah bangun?," aku hanya menganggukkan kepala. "Sebentar lagi akan matang, mandi dulu yaaa? atau setidaknya sikat gigi dulu." aku pun menggelengkan kepala. "Mau ku mandikan," dia tersenyum menggoda kearahku. Ohhh... aku hanya menatapnya penuh tanda tanya. Benarkah?

Oh ayolah aku pun laki-laki, aku tak mungkin menolaknya hahahahahahahaha

"Hahahahaha," sebuah tawa terdengar nyaring. "Aku hanya bercanda sayang, nanti aku akan membantumu menyikat gigi saja. Setidaknya kamu harus melakukan itu. Kamu harus mandi... kamu bau hahaha,"

***

Usai mandi pun aku makan bersamanya, dia makan seperti anak kecil yang tengah tumbuh saat ini. Bahkan beberapa potong kecil daging berjatuhan di dekat piringnya.

"Noona tak pernah berubah ya,"

"heum?"

"Kebiasaan makan noona, padahal sebelumnya noona sangat tertutup dan menjaga manner noona saat makan di depanku. Tapi ini, noona masih sama dengan noona yang dulu,"

"Ani, Jungkook-ah, noona sudah sangat berbeda. Mungkin kamu bingung karena noona memperlakukanmu sedikit hangat. Maaf,"

"Kenapa? sulitkan membuka hati noona untukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa? sulitkan membuka hati noona untukku. Meskipun ini pekerjaan, dan noona menjadi kekasihku hanya untuk pekerjaa. Tapi noona bisa merasakan ketulusankukan?. Aku tak melakukan hal ini hanya untuk sebuah novel noona," Kulihat dia yang sedikit terheran dengan ini. "Noona, ayolah. Kamu tau, kamu membaca buku-bukuku sebelumnya. Aku hanya perlu melanjutkan karirku bukan... Novel Romance bukanlah diriku. Aku tau mencoba hal baru, itu bagus dan menantang. Tapi bukan hanya itu yang aku ingin dapatkan. Aku ingin kembali dekat denganmu. Aku menyukaimu noona, sangat,"

Dikala SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang