Saat ini aku dan Jungkook bersepakat untuk berteman dahulu. Ya setidaknya kami sudah sedikit lebih dekat bukan. Aku mau dia mengenal aku lebih, begitu juga denganku. Aku enggan menjalani hal ini terburu-terburu.
Kenapa? kalau kita terburu-buru akan cepat selesai. Aku tak menginginkan hubungan seperti anak remaja. Karena aku bukan remaja lagi. Aku pun tak ingin bermain-main saat ini.
"Jungkook, mau kemana?,"
"Oh noona, aku ada janji dengan temanku. Kenapa?,"
"Oh tidak, aku hanya bertanya. Tadinya aku mau mengajakmu makan bersama denganku dan Jiyeon,"
"Ahh.. noona cemas aku akan makan sendiri seperti kemarin. Karena kalian meninggalkanku. Jangan cemaskan hal sepele seperti itu noona. Tapi terima kasih dengan perhatianmu. Aku pergi dulu ya,"
Aku melihat dia melangkah pergi dan seorang wanita entah siapa menggandeng tangannya. Apakah itu temannya. Ahhh... tenang Lee Ji Eun...
"Ji Eun-na. Kenapa bengong. Kamu liat apa," Jiyeon berusaha memeriksa arah pandanganku, namun Jungkook telah hilang bersama wanita itu. Wanita berperawakan imut dan menggemaskan. Huft...
"Ani.. ayo makan,"
"Kamu mau makan apa? aku ingin makan tteokbokki, tapi aku juga mau makan nasi,"
"Kita ke kedai bibi Ahn bagaimana? sudah lama tak kesana. Apa Eun Woo tak menitipkan sesuatu padamu,"
"Tidak, lebih tepatnya aku menolak titipannya. Dia bisa memesan makanan kalau lapar, aku bukan kurirnya Ji,"
"Baiklah ayo makan,"
Kami berjalan sambil menceritakan bagaimana kencanku dengan Taehyung kemarin. Namun tiba-tiba Jiyeon berhenti, "kenapa?,"
"Kita ke cafe aja bagaimana, sepertinya aku butuh makanan berat dan manis saja Ji Eun-na,"
"Oke,"
Jiyeon pun langsung menarik aku pergi menuju cafe.
"Jadi kenapa kamu mendadak gak mau makan tteokbokki? padahal kan enak. Tambah keju yang banyak, kita bisa request dengan bibi Ahn,"
"Ahhh.. aku baru ingat kalau semalam aku makan itu hehehehe...," dia menyunggingkan senyum menyebalkannya. "Besok aja kita makan itu ya... nanti aku gendut kalau makan itu terus. Okay,"
"Baiklah... kamu memang harus mengendalikan porsi makanmu Yeon," nasihatku. "Tapi kurasa kamu lucu kalau sedikit gembil, hahahahahhahaha,"
"Ya... aishhh,"
"Ayo makan, tapi aku mau membeli cookies untuk di meja. Kurasa kadar gulaku hari ini rendah. Aku sedikit lemas,"
"Sejak kapan?,"
"Siang ini,"
"Ya sudah sana beli,"
Kami pun kembali ke kantor,
"Hai noona, sudah makan siang?," ucapnya dengan nada yang sangat gembira. Kenapa dia seceria itu, bahkan saat bersamaku dia sering berengut kesal atau murung.
"Sudah,"
"Okay, aku akan kembali ke ruangan Eun Woo. Kau tau noona, aku disini tak memiliki ruangan dengan alasan penulis tak perlu terlalu sering di sini. Padahal aku ingin terus dikantor supaya bisa bersamamu,"
"Heum... masuklah Kook, bukumu sedikit lagi selesai,"
"Okay, setelah selesai, kau janji nonton bareng denganku noona,"
"Heum,"
dia pun pergi melangkah dengan ceria, terlalu ceria bahkan.
🌥️🌥️🌥️ESOK🌥️🌥️🌥️